Part. 29 (Menghindar)

27 1 0
                                    

Setelah kejadian tadi malam, tak ada yang tau apa yang sedang terjadi dengan Risha, jam 8 pagi ini abangnya Risha, Rian. Saat ia masuk kekamar ruang inap adik nya itu ia sangat kaget bukan joget, kamar berantakan, darah berceceran dilantai dan di dinding semua berantakan hancur, dan yang palinh parahnya ia menemuka Risha tergelatak tengkurang dilantai

"RISHA!" teriaknya, dan segera ia berlari memeluk adiknya itu,kemudian melihat wajah adiknya yang penuh dengan darah berasal dari keningnya, kemudian ia langsung berlari memanggil dokter

"DOKTER! SUSTER!" teriaknya membuat perhatiaan semua orang hanya kepadanya, kemudian datanglah dokter Kania dan susternya 

"Ada apa?" tanya dokter tersebut

"Itu dok..Risha.." jawabnya ngos ngosan

"Hah! suster tolong bersihkan kasurnya, dan kamu tolong saya mengangkatnya" perintah dokter Kania

dengan cepat suster merapikan kasurnya dan Rian serta Dokter Kania dan Suster untuk mengangkat Risha

"Sus ambilkan peralatan nya sekarang" perintah dokter dan diangguki Suster

setelah Risha sudah bersih dari darah dan luka, dokter Kania mengecek keadaan Risha

"Sudah berapa jam Risha pingsan?" tanya Dokter tersebut kepada Rian

"Saya tidak tau dok, karna semalam saya tidak kesini dan baru datang tadi" dokter Kania mengangguk seakan mengerti keadaannya

"Baiklah, Sus terakhir kemarin jam berapa teman Risha yang masuk keruangan ini?" tanya dokter

"Jam setengah sembilan dok" jawab suster sopan

"berarti sudah sebelas setengah jam Risha pingsan, Ok ,hasil pemerikasaan saya ini bisa kita bicarakan diruangan saya Rian?" tanya dokter itu dan diangguki Rian

----------------------------

"Begini Rian, saat ini Risha sepertinya sedang banyak pikiran dan itu sepertinya sangat penting hingga berpengaruh dengan kejiwaannya seperti semalam, jadi saya sarankan jangan pernah tinggalkan dia sendiri, harus ada yang menemaninya walaupun satu orang " ucap dokter itu menjelaskan

"Apa dok! Risha ada kegangguan jiwa?" tanya Rian memastikan, karna jika ini terjadi maka hancur lah Risha jika ia mengetahui ini

"Tapi tidak separah seperti pasien rumah sakit jiwa, Kamu tenang saja, ia hanya tidak boleh sendirian jika dalam kondisi tidak baik seperti badmood ,nangis ataupun sakit hati, oleh karna itu kemarin malam Risha seperti itu, sepertinya semalam ia mengalami peristiwa yang menyakitkan batinnya, jadi saya sarankan untuk menghindari apa yang telah membuat ia seperti tadi malam"

"Baiklah dok, kalau begitu saya permisi, Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikum salam" jawab dokter Kania

'Siapa yang membuat Risha sakit hati tadi malam!?' pikir Rian, 

Kemudian ia memutuskan untuk kekamar rawat inap VVIP Risha

"Risha..maafin abang ya...kamu mau ditemanin siapa?" tanya Rian dengan angin lewat, sepertinya Risha terlalu suka dengan alam mimpinya dari pada alam nyatanya

"Kamu lebih bahagia di alam mimpi kamu ya..gak bahagia ya di alam nyata? maafin abang ya, karna abang gak jagain kamu jadinya kamu lebih bahagia di alam mimpi deh..Risha adek abang kan sholehah, bangun lagi ya..abang janji deh kalo kamu bangun bakal abang beliin apa aja yang kamu mau, JANJI" tegasnya pada diri sendiri

Rian sengaja bolos sekolah demi rindu dengan adiknya, sehingga kini ia juga tertidur menggemgam tangan adiknya. hari sudah menunjukan pukul 10 pagi, dan Risha terganggu di alam mimpinya karna capek dengan posisi seperti ini

RishaykalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang