Anak Siapa?

4.9K 746 393
                                    

Keluarga Dilan: Ongniel
2018

"Tuh kan kamu plin plan lagi. katanya gak mau USG, katanya biar jadi kejutan."

"Tapi kamu gak ngerasain, Niel. ini anak berat banget. masak kembar lagi?" itu seongwoo yang sekarang lagi megangin lengan daniel kenceng.

"gak mungkin ah, kalau kembar pasti udah ketahuan dari pemeriksaan pertamamu sama wonwoo dulu," jawab daniel tenang sambil make dasinya. mau berangkat ngampus tapi malah digelendotin seongwoo dari tadi.

"Terus ini aku hamil anak siapa? kenapa berat banget!!!" seongwoo udah merengek sambil megangin perutnya yang kini sudah jalan 7 bulan.

"Ya hamil anak aku lah! gimana sih kamu?" daniel mulai stress dengerin rengekan seongwoo.

"Niel, coba pegang deh, ini baenya aktif banget, lebih parah saat hamil jaemin dan iqbaal dulu," seongwoo menarik tangan daniel untuk memegang perutnya.

Daniel terdiam sebentar, mencoba mencerna apa yang ada dalam perut istrinya itu. Bener kata Seongwoo, anak ini bergerak terus menendang ke sana kemari. Dia memandang wajah seongwoo yang kini sudah dipenuhi bulir keringat. Dengan cepat Daniel mengusap keringat seongwoo, merasa kasihan dengan istrinya itu, pasti sakit banget.

"Niel... ini anaknya atlet taekwondo apa?"

"Ngaco kamu," elak Daniel masih mencoba menenangkan Seongwoo. "Nanti ya habis aku ngajar, kita ke dokter."

Seongwoo sudah mau merengek lagi, namun suaranya teredam oleh teriakan kedua anaknya yang baru pulang sekolah. Melihat mamanya yang seperti kesakitan, Jaemin langsung berlari heboh.

"Mama... mama kenapa? Sudah mau lahiran ya?" tanya Jaemin panik. Sementara Iqbaal hanya diam saja namun kentara wajahnya khawatir.

"Udah-udah mama kamu cuma butuh istirahat aja, nanti sore papa bawa ke rumah sakit," kata daniel.

"papa kok jahat sih? kenapa gak sekarang ke rumah sakitnya? gak kasihan liat mama kesakitan?"

Semua menoleh terkejut ke arah iqbaal yang tiba-tiba berbicara panjang lebar. bahkan tendangan di perut seongwoo tiba-tiba berhenti. sepertinya bae takut nih sama kakaknya satu ini.

"Ehmmm mama gapapa kok, Bal. lagian bener kata papa ke Rumah sakitnya nanti sore saja karena harus bikin janji juga sama dokternya," bela seongwoo. dia gak mau anaknya nganggap daniel jahat.

"ya udah kamu berangkat aja sana, aku bikin janji jam 6 malam sama dokter. nanti jam 5 kamu harus pulang," ujar seongwoo mendorong tubuh besar daniel untuk segera berangkat ngajar.

Setelah mengecup kening seongwoo dan berpamitan ke Bae, daniel menghilang dari balik pintu dan berangkat ke kampus. Seongwoo kemudian berjalan ke arah ruang tengah dan mendudukkan dirinya di sofa empuk. jaemin dan iqbaal pun menyusul duduk di samping kanan kirinya, manja-manjaan ke seongwoo.

"Gimana tadi sekolahnya? Udah dapat temen baru?" tanya seongwoo lembut. memang mereka baru 2 minggu pindah ke belanda setelah sebelumnya disibukkan urusan administrasi kepindahan dari Indonesia.

"Ih aku mah udah pasti dapat temen banyak lah mah, tadi aja udah pulang bareng anaknya om sehun. Jaemin mau main ke rumahnya tapi gak boleh," cerita jaemin yang bikin seongwoo meringis. nurun siapa sih nih anak kok bisa agresif begini. kasihan jadinya dia sama Yeji.

"Iqbaal tuh mah malah jadi ansos. katanya belum move on dari Milea padahal udah aku ajak kenalan sama anak lain juga, tapi dia gak mau. dih sok kegantengan lu," nyinyir jaemin.

Seongwoo menoleh ke arah Iqbaal yang kini lagi menunduk. memang sejak pindah ke Amsterdam, Iqbaal jadi lebih pendiam banget. Makanya pas tadi Iqbaal ngomong panjang lebar, seongwoo jadi kaget. biasanya Iqbaal cuma jawab ya atau tidak.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 26, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Keluarga Dilan : OngNielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang