Bruk!
Ocha terpelonjat kaget saat Zico tiba-tiba duduk di bangku tepat di hadapan-nya. Dan tanpa merasa bersalah, cowok itu langsung merebut semangkuk seblak ceker yang sedang di makan Ocha."Makan yang bener," Ucap Ocha sambil memberikan sebotol air mineral "Nih minum-nya"
"Makasih Rossayangku." Ucapnya sambil mengambil air mineral itu, lalu di tenggak hingga habis.
Ocha mengerjapkan kelopak matanya melihat tingkah laku pacarnya "Kamu laper banget, ya,"
"Ho'oh. Dari tadi malem aku gak makan terus tadi pagi aku lupa sarapan," Ucapnya sambil mengunyah.
Ocha tertawa geli "Makan yang banyak ya, sayang" Ocha mengacak-acak puncak kepala Zico gemas.
"Eakkkkkkk, agaknya ada pasangan yang lagi puber nih yeeee!" Suara bariton dari seberang meja terdengar sedang menyoraki Zico dan Ocha, siapalagi kalau bukan rombongan Amanar, Brylian, Rendy dan Andre. Mereka semua tertawa sambil mengejek Zico, bagi mereka Zico seperti anak kecil yang sedang di manja oleh Ibu-nya.
"Bacot! Bisa diem gak!" Zico melempar sendok ke arah gerombolan kawan-kawanya yang sengaja duduk bersebrangan.
"Yee sensi amat sih, Bos. Lagi PMS ya hahaha."
Zico mendengus kesal, lalu cowok itu menoleh ke arah Ocha "Kamu kok malah ikutan ketawa sih," Zico nampak kesal ketika melihat Ocha malah ikut-ikutan mentertawakan dirinya.
"Emangnya kenapa?" Ocha nampak santai sambil menunjukan sebuah senyuman geli.
Zico mendengus kesal, lalu memilih kembali menyantap seblak-nya kembali.
Ocha menatap cowok yang ada di hadapanya ini. Sudah hampir 1 Tahun ia menjalani hubungan, suka duka sudah mereka lalui. Canda dan tangis pun sudah mereka hadapi bersama. Sekarang mereka sudah menginjak akhir semester 1 di kelas 3 SMA. Detik-detik kelulusan pun sudah ada di depan mata, setelah lulus kedua sejoli ini sudah merancang masa depan mereka masing-masing. Zico ingin melanjutkan karir-nya di dunia sepak bola, sedangkan Ocha ingin melanjutkan pedidikan di sebuah Universitas ternama yang ada di Ibukota, yaitu UI.
Ocha menyisir rambut cowok yang berada di hadapanya menggunakan jari jemari-nya "Rambut kamu acak-acakan banget sih. Kamu gak sisiran, ya,"
Zico tersentak terdiam.
"Rambut kamu sudah gondrong, pulang sekolah nanti potong!" Ucap Ocha lagi.
"Gak ah!" Bantah cowok itu.
"Kenapa?"
"Kalo aku potong rambut, nanti aku gak keren lagi." Kelakarnya kembali melanjutkan makanya.
"Zico!"
Zico mendelik ketika mendengar suara bernada perintah itu "Iya-iya."
"Nah kalo nurut kaya gini kan bagus. Aku jadi makin sayang." Ocha bangkit sambil mengusap-usap kepala Zico.
Zico mendongak "Kamu mau kemana?,"
"Aku mau ketemu David, ada rapat osis katanya."
*
Ocha menghabiskan waktunya seorang diri di dalam ruang Osis. Rapat Osis telah selesai sejak setengah jam yang lalu, cewek itu enggan beranjak pergi dari ruangan itu. Moodnya seketika hancur ketika melihat sebuah pesan yang di kirimkan ayahnya.
Dari: Ayah🕋
Ayah hari ini pergi ke luar kota. Kakak di rumah sendirian, berani kan?
Pesan singkat yang di kirimkan ayahnya sukses membuat mood-nya hilang seketika.
"Woi!" Ocha terpelonjat kaget saat ada yang mengagetkan dirinya dari belakang.
"Belum balik, lo?," Rupanya orang itu adalah David. Cowok itu langsung duduk di bangku kosong yang berada di sisi kiri Ocha.
"Lo belum balik juga?." David terkekeh mendengar Ocha malah balik bertanya.
"Gue masih nunggu Mami, kayanya sebentar lagi Mami keluar dari ruanganya. Lo sendiri kenapa belum pulang?"
"Gue nungguin Zico"
"Orangnya kemana, kok belum jemput lo?."
"Kenapa nyari gue, kangen?" Zico muncul di ambang pintu sambil meneteng tas di pundaknya membuat Ocha dan David menoleh.
"Ngapain kangen sama lo, gue normal kali"
"Ngeles aja lo! Awas aja kalo lo masih suka sama Ocha, jangan harap mau jadi selimut tetangga di hubungan gue sama Ocha."
"Ribut aja terus!"
"Zico yang mulai duluan, Cha."
"Mana ada, David duluan yang mulai sayang."
"Zico!" Nada bersuara gertakan membuat Zico diam seribu bahasa.
"Vid, gue pulang duluan ya." Pamitnya sambil meraih tas yang tergeletak di atas meja.
David mengangguk "Pulang sama siapa, cha?."
"Ya sama gue lah! Gue kan cowok-nya." Sahut Zico.
"Ayo sayang" Zico menarik tangan Ocha bermaksud menggandeng, namun langsung di tepis sama cewek itu."Aku gak mau pulang sama kamu kalo penampilan kamu kaya preman gini,"
Peka dengan ucapan Ocha, sontak membuat Zico langsung memasukan baju ke dalam celana-nya.
**
Semoga suka, jangan lupa votee and comment.
N/B jangan kesel sama Zico ya. Dia nakal tapi nakalnya wajar kok udah gak senakal di Season 1 hehe.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zico The Perfect BAD BOY [2]
Teen FictionSequel dari ZTPB [1] Kalau kamu melihat bagaimana wujud dari kasih sayang, cobalah lihat dari bagaimana dia memperlakukan mu di saat kamu tengah berada di tengah kesulitan. Inilah kisah cinta dua sejoli di Masa SMA, masa yang katanya indah dan gak...