17.Sepulang dari Jepang,
Zico kehilangan kabar atas Ocha. Dia mencoba mencari tahu keberadaan Ocha namun tidak ada yang mengetahuinya. Zico mencoba menelpon Om Budi untuk menanyakan keberadaan Ocha, pria itu tidak mau mengangkat telpon darinya. Zico mendesah pasrah, sambil melirik jam yang melingkar di tanganya. Sekarang sudah pukul 10 malam. Dia tidak boleh diam saja seperti ini, dia merasa ada yang tidak beres."Hallo" Suara Zico menelpon David.
"..."
"Lo bisa temenin gue nyari Ocha gak?"
"..."
"Oke gue jemput lo sekarang"
"..."
Telpon terputus. Dengan cepat Zico langsung melajukan mobilnya untuk menjemput David.
***
"Ocha menghilang,bre." Ucap Zico pada David.
David terkejut.
"Lo bilang apa? Ocha ilang?""Iya"
"Lo udah coba cari tahu dari orang rumah dia belum, atau?"
"Gue udah berulang kali kerumah dia, sewaktu gue pulang dari Jepang nomor dia memang sudah gak aktif, dan kemaren gue coba kerumah dia. Disana gue gak ketemu siapa-siapa, rumahnya sepi Vid"
"Sylva juga menghilang,Co."
Zico sontak menghentikan laju mobilnya. Cowok itu menoleh ke arah David.
"Serius lo?"David mengangguk.
"Nomor telfon-nya gak aktif dan gue udah coba nyamperin ke kost'an dia. Tapi disana gue gak ketemu siapa-siapa."Zico memukul stir mobilnya kesal.
"Kita harus cari Ocha dan Sylva sampai ketemu. Lo mau kan bantuin gue?"David mengangguk.
"Dengan senang hati" kata David saraya menepuk pundak Zico pelan. "Yaudah yuk jalan, kita harus ketemu sama Om Budi dulu."Zico mengangguk, lalu cowok itu kembali melajukan mobilnya.
Dengan perasaan penuh was-was, David celingak-celinguk meneliti tiap ruas jalan. Siapa tahu dia dapat melihat keberadaan Sylvaa atau Ocha. Tiba-tiba ekor matanya menangkap sosok wanita yang baru saja keluar dari sebuah Mini-market dan masuk ke dalam mobil berwarna hitam mengkilap.
Deg!
"Ariska?"
Satu nama itu tiba-tiba terucap dari mulut David.
Namun, tiba-tiba ia langsung membuang pikiran itu jauh-jauh dari otaknya. Mana mungkin itu Ariska, sedangkan ia tahu kalau Ariska masih berada di dalam penjara. Yang barusan dia lihat bukan Ariska, mungkin saja dia salah lihat! Akhhh fokus Vid fokus!
Zico milirik David.
"Lo kenapa?"Buru-buru dia langsung bersikap biasa.
"Gue cuma kepikiran Ocha sama Sylva aja."Drrt
Drtt
Drtt
Ponsel yang tergeletak di atas dashboard bergetar menandakan ada panggilan masuk.
"Vid tolong angkat telpon dari hape gue dong" suruh Zico dan di angguki oleh David.
Telpon tersambung: "Halo"
"Ada apa Nar" jawab David.
"Lo lagi sama Zico Vid?"
"Yoi, ada apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Zico The Perfect BAD BOY [2]
Fiksi RemajaSequel dari ZTPB [1] Kalau kamu melihat bagaimana wujud dari kasih sayang, cobalah lihat dari bagaimana dia memperlakukan mu di saat kamu tengah berada di tengah kesulitan. Inilah kisah cinta dua sejoli di Masa SMA, masa yang katanya indah dan gak...