5

1.3K 95 21
                                    


Ocha berlari seraya menabrak bahu Bella yang sedang berdiri di hadapanya. Melihat Ocha lari, sontak membuat Zico ikut lari menyusul cewek itu.

"Zico bekal-nya?" Teriak Bella, cewek itu meneriaki pria berpostur tinggi 169 itu dengan suara lantang. Namun Zico tidak menggubris, cowok itu terus berlari mengejar Ocha dan mengabaikan Bella.

**

Bella meremas kotak bekal yang kini sedang ia pegang. Cewek itu duduk seorang diri di sebuah bangku taman dengan memasang wajah muram. Kini ia sedang merasa kecewa, ia pikir Zico akan menerima bekal pemberian-nya dengan senang hati. Namun itu semua di luar dari ekspekrasi yang ia rancang sedemikian rupa.

Bella mendesah kecewa.
"Rupanya dia sudah punya pacar."

"Hei!" Panggil seseorang, Bella memutar kepalanya untuk melihat siapa yang memanggilnya barusan. Mata Bella sedikit menyipit ketika melihat orang yang kini ada di depanya.

"Nama lo Bella, Kan?," kata orang itu sambil duduk di samping Bella.

"Kok lo tau nama gue?" Tanya Bella canggung.

"Gue Amanar, Temen-nya Zico" Amanar mengulurkan tangan pada Bella. Sedangkan Bella hanya diam dan enggan untuk membalas uluran tangan dari Amanar.

Amanar kembali menarik tanganya ketika melihat Bella enggan menerima uluran tangan darinya. "Segitu menjijikankah gue sampe lo gak mau nerima uluran tangan gue"

"Sorry--."

"Oohh gapapa, Santai aja," Amanar tampak terlihat santai, Tapi Bella tampak memperlihatkan wajah canggung.

"Apaan nih" Amanar menunjuk sesuatu yang sedang di pegang oleh Bella.

"Bekal" Jawab Bella seadanya.

"Kenapa gak di makan, nanti basi lho"

"Sebenernya bekal ini buat Zico" Ucap Bella dengan suara kecewa.

Amanar menoleh, lalu cowok itu tertawa.
"Kenapa, gak di terima sama Zico,Ya?"

Bella hanya diam dan menunduk.

"Neh dengerin gue, Ya. Lo itu cewek yang ke-1000 yang sudah Zico tolak. Jadi, percuma aja lo ngasih ini-itu ke diaa. Ujung-ujungnya di tolak juga" Amanar tertawa renyah.

"Lo tau darimana?"

"Gue ini sahabat Zico, bahkan gue ini anggota geng dia. Lo mau tau nama geng kita apa?" Amanar memainkan kedua alis-nya. Cowok itu mencoba meyakinkan Bella yang nampak kebingungan.

"Gak perlu" Balas Bella ketus, Cewek itu nampak tidak mau tahu.

Amanar mengerdikan kedua bahunya acuh. "Yaudah deh, gue mau cabut. Bye" Ucap Amanar, lalu cowok itu bangkit dari duduknya dan meninggalkan Bella seorang diri.

Bella tetap diam sambil menatap hampa cowok yang sedang berjalan meninggalkan-nya seorang diri di taman.
Lalu cewek itu kembali menatap kecewa kotak bekal yang sedang ia pegang.

"Buang aja deh," Bella bangkit dari duduknya dan membuang bekal yang sudah ia masak dari pagi buta ke dalam tong sampah.

**

Lapangan Bola.
Pukul 15.30 WIB.

"Ren!" Zico menendang bola ke arah Rendy yang berada tak jauh dari dirinya.

Rendy menyambut bola itu dan mulai menggiring kearah gawang yang kini sudah di jaga oleh Nando.

Shoot!

Bola itu di tangkap dan jatuh tepat di pelukan Nanda, sang penjaga gawang dari tim Merah.

Rendy meremas kepalanya frustasi.

Zico The Perfect BAD BOY [2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang