4; Pertunjukan Awal

257 28 2
                                    

Normal POV

"Kyouka-chan, kenapa kau mengikuti dia?" seru Atsushi yang berada di sebelah Kyouka, berjalan mengikuti Akutagawa pada akhirnya.

"Dia punya informasi. Kita bisa memakai jalan rahasia Mafia. Lebih dari apapun, dia bisa mendapat kemampuannya kembali," sahut Kyouka.

"Dia asset yang kuat. Tujuan kita adalah melenyapkan Shibusawa, sama dengan dia," lanjutnya.

Akutagawa yang berada didepan melirik kebelakang sedikit,"Sepertinya kau masih membawa ponsel ibumu."

"Ibu?"

"Kau belum diberitahu?" tanya Akutagawa seraya berhenti dan menatap Atsushi.

Kyouka tetap berjalan,"Mana rute yang tercepat?"

"Zero lima zero lima," sahut Akutagawa seraya berjalan kembali.

Akhirnya mereka sampai di dekat Mukurotoride. Mereka keluar dari ruang saluran menuju halaman luas, Akutagawa merasakan sesuatu dan dugaannya benar. Ability milik mereka masing-masing sudah berada disana, menunggu mereka. Mau tidak mau mereka harus melawannya sendiri-sendiri.

"Aku akan membantumu," seru Kyouka.

"Tidak, aku sudah berkelana dari malam ke malam dan membunuh banyak musuh demi membuktikan kekuatanku," seru Akutagawa seraya berjalan menjauhi mereka berdua.

***

Shibusawa berjalan mengelilingi koleksi-koleksinya, persis seperti apa yang dilakukan Fuyu tadi yang sekarang berhenti disalah satu tempat didekat pintu dan memandangi Shibusawa dalam diamnya.

"Bagiku, orang-orang tidak lebih dari sekedar mesin yang berdaging, meski punya identitas sendiri," seru Shibusawa.

"Tapia da satu orang yang gagal kutakhlukan, yaitu diriku sendiri."

"Apa kau tidak punya teman?" komentar Dazai.

"Aku tidak punya teman. Aku bisa memahami pikiran semua orang kok. Aku pasti akan pergi kedunia yang selanjutnya, melewati dimensi," sahut Shibusawa.

"Kau takkan berkata begitu jika kau punya teman."

"Waktunya sebentar lagi tiba. Bagi semua yang ada disini, kemampuan khusus Yokohama sudah menjadi milikku," seru Shibusawa seraya mendekati Dazai.

"Kau kira ada manusia yang bisa mengalahkan kemampuan khusus mereka sendiri?"

"Menggelikan," gumam Fuyu yang langsung pergi dari sana. Mereka semua melihat kepergian Fuyu hanya dengan senyum simpul kecuali Dazai yang memandang Fuyu dengan berbeda.

"Aku tidak bisa menjamin tentang Fuyumi-san, mari kita lihat saja. Mati kah? Atau selamat?" sahut Shibusawa dan Dazai hanya mendengarkan saja.

***

Akutagawa kali ini membawa Rashumon ketempat pabrik yang disana terdapat lahar panas yang sangat banyak.

"Serangan Rashumon bisa berubah menjadi pedang dan melemparkannya ke musuh. Selama berada di luar jangkauan, mereka aman," gumam Akutagawa. Akutagawa berusaha menyerang Rashumon dengan menggunakan benda yang berada disana, namun Rashumon dengan cepat menghindar dan menyerang AKutagawa.

Akutagawa berlari dan menghindari serangan Rashumon sampai dirinya tergelincir jatuh karena pegangan pada pembatas patah.

Sedangkan Atsushi masih berada ditempat yang tadi dan sendang berhadapan dengan Byakko dan hanya bermodalkan pistol yang diberikan Fukuzawa tadi. Namun Byakko tidak apa-apa hingga dirinya melesat dan melukai lengan kiri Atsushi. Atsushi melihat Kristal merah yang berada dileher Byakko dan berusaha menembaknya hingga pelurunya habis.

Memorize; The Dead Apple [Dazai Osamu x OC]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang