2; Apel Bunuh Diri

346 27 0
                                    

Normal POV

Bar Lupin, merupakan Bar langganan Dazai, Odasaku, Ango, dan juga Fuyu saat masih berada di Port Mafia dulu. Dan terakhir mereka bersama yaitu sebelum Odasaku merenggang nyawa karena misi dan juga tekatnya untuk melindungi Fuyu juga mencari Ango yang katanya menghilang.

Dan saat ini Dazai sedang berada di Bar Lupin, memesan dua gelas alcohol. Satu untuknya dan yang satu dibiarkan berada disebelahnya dan diberikan sebuah bunga, menghormati seseorang yang tidak bisa meminumnya karena sudah tidak ada di dunia.

"Untuk apa kita bersulang hari ini?" gumam Dazai seraya mengingat masa lalu.

Flashback.

"Seharusnya kita menunggu Ango," seru Odasaku yang duduk disebelah Dazai.

"Kalau begitu kita mengobrol saja. Katanya akhir-akhir ini ada yang menarik nih. Apa kau sudah dengar tentang kasus apel bunuh diri?" seru Dazai.

"Apel bunuh diri?" beo Odasaku seraya melihat Dazai.

"Yap, apel bunuh diri."

"Oh, maksudmu Cinderella," seru Odasaku seraya mengangkat gelas minumnya.

"Cinderella...aku tidak mengira kau akan menyebutkan itu," seru Dazai seraya memainkan rambutnya.

"Aku tidak pernah bosan jika bicara denganmu, Odasaku," lanjutnya.

Dan pembicaraan mereka berlanjut.

"Asal kau tahu ya, Putri Salju-lah yang memakan apel beracun. Dan ceritanya itu bukan bunuh diri," seru Dazai dengan antusias.

"Aku salah ya," sahut Odasaku tenang.

"Tidak, tunggu. Mungkin saja dia memang bunuh diri. Mungkin dia memang menggigit apel itu karena tahu apel itu beracun."

"Kenapa?"

"Penderitaan. Penderitaan karena diracuni oleh ibunya sendiri," seru Dazai seraya tersenyum.

"Tidak...mungkin lebih dari sekedar penderitaan. Penderitaan tentang dunia ini, menarik juga jika memang itu alasannya. Baru-baru ini aku bertemu orang berbakat yang menarik."

Dazai tersenyum, tepatnya menyeringai,"Dia bisa membuat orang bunuh diri dengan apel. Suatu saat pasti bisa terkenal di Yokohama juga."

"Bunuh diri?" Odasaku memandang Dazai yang sedari tadi menatap kedepan, bukan kearahnya.

"Ya bunuh diri, bukankah itu indah?" seru Dazai seraya tersenyum dan memandang Odasaku. Odasaku terdiam lalu berkomentar mengenai Dazai dan juga keterlambatan Ango.

Flashback end.

"Ango tidak datang," gumam Dazai seraya memejamkan matanya.

"Odasaku, yang kau katakan itu benar. Berpihak pada mereka yang menyelamatkan orang-orang jelas lebih indah...jika tujuannya adalah melanjutkan hidup," seru Dazai seraya meletakkan gelas miliknya lalu meraih pil yang berada disebelah gelas tersebut dan memakannya.

"Aku pergi ya, Odasaku," seru Dazai seraya berdiri dan meninggalkan tempat itu. Seraya meninggalkan apel yang tertusuk sebuah pisau.

Persis dengan apa yang ditemukan Kunikida.

Baru saja Dazai keluar, dirinya sudah berhenti karena panggilan seseorang yang berada dibelakangnya.

"Dazai-kun," dia adalah Ango.

"Oh Ango, kau disini. Kau datang untuk minum?" tanya Dazai tanpa berbalik.

"Tidak, aku sedang bekerja."

Memorize; The Dead Apple [Dazai Osamu x OC]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang