8; Setelahnya

283 28 0
                                    

WARNING: Part ini pendek, maunya digabung part terakhir tapi agak gimana gitu. Jadi yah pendek gini hwhw. Selamat membaca dan smoga suka. [BTW habis ini part terakhir dan lanjut ke buku ke 3].

.

Normal POV

Fuyu terbangun sehari setelahnya, dan Tantei-sha sedang masa renovasi luar dalam. Setidaknya mereka harus mengecat ulang bagian dalam karena banyak bercak-bercak di dinding. Kunikida harus menuliskan sebuah laporan, sedangkan Dazai hanya membaca buku dihadapan Kunikida.

Atsushi dan Kyouka ada tugas keluar, dan yang lainnya seperti biasanya. Fuyu duduk disebelah Dazai dan mengamati lengan kirinya setelah menggulung lengan bajunya sendiri.

"Masih tidak bisa hilang?" tanya Dazai.

"Ya, seperti ada yang kurang setelah melenyapkan Goliath," sahut Fuyu.

"Bagaimana dengan Pandora?" tanya Kunikida.

Fuyu menggeleng,"Aku sama sekali tidak bisa mengeluarkannya. Mungkin karena ini," seru Fuyu seraya melirik tangan kirinya.

Dazai segera mengambil sesuatu dari lacinya lalu duduk menghadap Fuyu yang bingung melihatnya.

"Itu akan mencolok, jadi sebaiknya kau memakai perban," sahut Dazai.

"Aku hanya tidak mau ada yang tau dengan apa yang baru dilakukan Fuyu-chan," seru Dazai yang memotong ucapan Kunikida yang bahkan belum keluar itu.

Fuyu mengangguk setuju dan menyodorkan lengannya pada Dazai agai dibalut perban.

"Bukan hanya aku dan Dazai yang mengetahui mengenai Goliath dan Pandora."

Semua langsung memandang Fuyu, namun Fuyu hanya mengedikkan bahunya dan mengamati Dazai yang sedang serius melakukan pekerjaannya. Setelah kejadian itu, Fukuzawa sedikit melunak kepada Dazai, walaupun mungkin masih ada beberapa larangan yang diberikan pada Fuyu.

Setelah Dazai selesai, Fuyu hanya memberikan senyum pada Dazai sampai Dazai mengatakan sesuatu tanpa bicara. Fuyu hanya bisa mengangguk dan segera beranjak menuju ruangan Fukuzawa. Beruntung dirinya tidak ada tugas untuk saat ini.

Fuyu mengetuk pintu sebelum memasukinya.

"Tou-san, apa kau sibuk?" seru Fuyu seraya berjalan mendekat.

"Hm, ada apa?" seru Fukuzawa seraya menatap Fuyu.

Fuyu duduk dihadapan Fukuzawa,"Aku...ingin minta maaf."

"Waktu itu, aku hanya ingin segera mendapatkan Goliath, jadi mengatakan semuanya dengan gamblang," lanjutnya.

Fukuzawa menepuk kepala Fuyu beberapa kali lalu berdiri dan berjalan menuju depan jendela yang berada di dekat mejanya. Fukuzawa mengamati kota dari balik jendela seraya menekuk tangannya di depan dada seperti biasanya.

"Besok ikutlah aku untuk mengelilingi kota," seru Fukuzawa.

Fuyu menoleh dan tersenyum simpul, Fuyu segera beranjak dan memeluk Fukuzawa dari belakang.

"Arigatou, tou-san."

***

Seperti yang dikatakan Fukuzawa sebelumnya bahwa Fuyu akan ikut untuk berjalan-jalan mengeliligi kota. Fuyu berjalan beriringan bersama dengan Fukuzawa yang mengelilingi kota yang sudah sedikit sepi karena jam masuk kantor.

Fukuzawa juga membelikan beberapa makanan atau tepatnya jajanan untuk Fuyu karena Fuyu belum pernah memakannya. Memang ayah yang baik.

"Kenapa tou-san tiba-tiba mengajakku seperti ini?" seru Fuyu seraya berjalan disebelah Fukuzawa.

"Memangnya kenapa, aku tidak boleh menghabiskan waktu bersama putriku?" seru Fukuzawa enteng.

"Tentu saja boleh! Ne, tou-san ceritakan dong masa-masa tou-san sebelum menjadi President Tantei-sha," seru Fuyu.

"Aku akan menceritakannya nanti, sekarang kita kembali."

Fuyu hanya mengangguk, namun ketika mereka menyebrang jalan tidak sengaja Fuyu terpisah dengan Fukuzawa. Fuyu sempat bingung dan akhirnya mendengarkan suara seseorang dari dalam gang yang dilewatinya. Karena penasaran, Fuyu segera berjalan kesana dan mendapati sosok yang dikenalnya.

Fuyu kemudian memanggil sosok tersebut, dirinya berniat membantu. Namun sayangnya ada orang berbaju hitam yang mendorong Fuyu hingga menabrak dinding cukup keras hingga membuatnya pingsan.

"Fuyu-chan!"

Sosok itu—Dazai Osamu—menggeram marah dan segera beraksi membantai mereka dengan pistol yang dibawanya dan juga beberapa teknik bela dirinya. Dazai menghampiri Fuyu dan mendekap sosoknya.

"Fuyu-chan sadarlah!" seru Dazai cukup keras hingga ada sosok yang muncul disana.

"Fuyumi!"

Itu sosok Fukuzawa yang tadi sedang mencari sosok Fuyu dan tidak sengaja mendengar seruan Dazai.

Pada akhirnya Fukuzawa membawa pulang Fuyu dan juga Dazai disuruh ikut untuk menjelaskan apa yang terjadi. Setelah membaringkan Fuyu di futonya, Fukuzawa kembali keruang tamu dan berhadapan dengan sosok Dazai yang duduk anteng disana.

Fukuzawa duduk dan memandang Dazai dengan wajah datar nan menyeramkannya.

"Apa yang sebenarnya terjadi?"

Pada akhirnya Dazai menjelaskan bahwa Fuyu tiba-tiba muncul dan tidak sengaja didorong oleh musuh Dazai hingga menabrak pintu dan pingsan. Entah kenapa Fuyu tidak menggunakan abilitynya saat itu dan itu membuat Dazai menyimpulkan sesuatu yang akan membuat Fukuzawa tidak percaya.

"Sachou, mungkin aku bisa menebak alasan Fuyu-chan mendapatkan luka yang tidak bisa hilang," seru Dazai.

"Apa maksudmu?"

"Kurasa Goliath itu hanya separuhnya saja, dan jika Goliath tidak dilenyapkan seutuhnya maka sebuah kutukan tidak akan hilang dan Pandora tidak bisa dinetralkan agar tidak menimbulkan bahaya."

"Jadi maksudmu ada yang membawa separuhnya lagi?"

"Kemungkinan begitu, dan lagi para Tikus sudah mulai merayap naik dari sarang mereka."

Dazai mulai menjelaskan kembali situasi saat ini, dan juga mengusulkan agar mereka mencari Goliath agar semua bisa terbebas dari bayang-bayang akan adanya pencurian Pandora bahkan penculikan Fuyu.

[TBC]

Memorize; The Dead Apple [Dazai Osamu x OC]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang