Prolog; Stray Dogs

528 43 1
                                    

Normal POV

Konflik Kepala Naga. Total 88 mayat di Yokohama, dan organisasi yang terlibat juga banyak. Termasuk sosok perempuan yang mempunyai ability creator yang disebut Sakusei-sha, namanya Suzuhara Fuyu. Malam sebelum kejadian, Port Mafia berusaha memusnahkan organisasi yang tidak diketahui itu. Mereka berpakaian putih dan memakai masker putih yang menutupi wajah mereka juga.

Sosok pria yang dikenal dengan nama Odasaku itu berlari di jalanan kota yang sudah bergelimpangan mayat seraya membawa pistol.

"Memuakkan, mayat dimana-mana," gumam Odasaku yang melihat keadaan disana. Tiba-tiba dirinya mendengar tangisan anak kecil, segera saja Odasaku menghampiri suara itu dan menenangkan gadis cilik yang selamat.

"Odasaku."

"Dazai, kau dimana?" seru Odasaku dengan alat komunikasi yang terpasang ditelinganya pada sosok Dazai yang entah berada dimana.

"Aku tau rencanamu, tapi kau harus bergegas. Tempat itu sudah tidak aman," sahut Dazai.

"Cepat pergi dari sana," sahut sosok lain yang langsung melewati Odasaku dengan motor yang melaju cepat.

"Hai, Chuuya. Kau masuk wilayah musuh lo. Terimalah peluru dan matilah," sahut Dazai dengan entengnya.

"Urusai."

Chuuya menghindari serangan musuh dengan lincahnya seraya mengendarai motornya masih dalam kecepatan tinggi.

"Cih, dasar bakat sialan," seru Chuuya seraya melihat musuhnya yang berada diatas gedung.

Chuuya dengan lincahnya menghindari serangan petir itu dan menggunakan abilitynya agar bisa mengendarai motor di gendung tanpa terjatuh. Hingga Chuuya sampai diatas dan pengguna petir itu menyerang Chuuya hingga menimbulkan ledakan.

"Pasti akan lebih menghibur kalau kau terkena petir dan mati," seru Dazai santai seraya duduk bersila dengan tangan yang diborgol didepan.

"Diamlah, Dazai," seru Chuuya yang berada didepan Dazai dengan keadaan baik-baik saja.

"Kau terlambat lima menit," seru Dazai seraya menyerang musuh dibelakangnya yang awalnya menjaganya.

Dazai berjalan santai menuju tempat Chuuya,"Gara-gara itu, aku jadi tiga kali lebih babak belur dari seharusnya."

"Kau mau kubunuh sekalian ya?" seru Chuuya santai namun sedikit kesal melihat rekannya.

"Bukan aku yang harus kau bunuh," seru Dazai dan segera menjentikkan jarinya, borgol yang berada ditangannya terlepas dan jatuh begitu saja.

Detik itu juga mereka langsung dikepung musuh yang membawa senjata dan siap menembaki mereka berdua kapan saja.

"Lihatlah sampah-sampah ini," seru Chuuya.

"Tolong dibersihkan dong, kau sudah menyiapkan ini kan," komentar Dazai.

Dan ketua mereka adalah musuh yang menggunakan petir tadi, mereka sudah bersiap menyerang Chuuya dan Dazai. Chuuya mengatakan sesuatu pada Dazai dan menggunakan abilitynya hingga musuh mereka langsung tumbang.

"Jangan mengangguku!" mereka berdua mendengar suara itu dari alat komunikasi mereka.

Dan disela-sela gedung pencakar langit tempat mereka berdiri juga beberapa lainnya muncul jarum-jarum hitam pekat yang menusuk musuh-musuh hingga tidak bernyawa. Seperti halnya lautan darah dibawah mereka, malang sekali.

"Wah kowai," komentar Dazai.

"Hah, ulah Fuyu ternyata," seru Chuuya yang langsung berjalan masuk bersama dengan Dazai.

"Lagipula ini bulan merah, kurasa kau bahkan tidak akan bisa mengalahkannya kali ini Chuuya."

"Damare."

Didalam mereka menemukan sosok berambut putih yang sedang menggumamkan sesuatu seraya membakar berlian asli satu persatu. Dazai dan Chuuya hanya berdiri diambang pintu.

"Berlian-berlian itu asli. Dia bisa membuat seorang wanita bahagia," komentar Dazai.

"Enggak seru kalau bisa membaca masa depan," komentar pria berambut putih itu.

"Membuat organisasi ternyata tidak membuarku medapatkan apa yang kumau," lanjutnya.

"Kembalikan teman-temanku," seru Chuuya.

"Selamat datang tamu-tamu yang bosan. Aku tak menyangka kau akan membawakan padaku apa yang kumau, matilah seperti mereka."

"Semua teman-temanmu sudah bunuh diri. Manusia tetap membosankan, meski mati sekalipun."

Chuuya langsung tersulut dan mengeluarkan jati dirinya yang sebenarnya. Dazai melangkah mundur karena Chuuya menyuruhnya untuk tidak menghentikannya kali ini. Dan setelah itu ledakan besar terjadi.

Fuyu yang berada di jalan bersama dengan Odasaku yang menyelamatkan beberapa anak yang selamat itu hanya memandangi gedung yang meledak itu. Fuyu lalu melihat ada sosok yang berdiri tidak jauh dari sana.

"Sakusei-sha!" Fuyu mengarahkan abilitynya yang sengaja berbentuk runcing itu kepada sosok yang berada disana, namun dengan mudahnya dihidari dan menghilang dari sana.

"Fuyu!" seru Odasaku memperingatkan.

Fuyu menghela napas dan menonaktifkan abilitynya. Mereka berdua segera pergi dari sana dan yakin bahwa urusan Dazai dan Chuuya akan segera selesai. Karena mereka semua adalah anjing liar.

Itulah kisah enam tahun lalu, Konflik Kepala Naga.

[TBC]

Memorize; The Dead Apple [Dazai Osamu x OC]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang