Chimon berlari masuk kedalam kamarnya, mengambil koper diatas lemari pakaiannya dan memasukkan semua pakaiannya kedalam koper itu.Tak lama kemudian Purim datang menyusulnya. Melihat apa yang dilakukan Chimon, membuat Purim terkejut bukan main.
"Kamu mau kemana, mon?" Tanya Purim sembari merebut koper Chimon.
"Chimon mau pulang ke Bangkok, kak. Chimon mau ikut ayah sama mae."
"Tapi, kita harus tinggal disini dulu, mon. Kita baru beberapa hari disini."
"Kalau kakak mau disini silahkan, tapi mon mau ikut orang tua mon pulang."
"Kenapa kamu tiba-tiba ingin pulang ke Bangkok, mon?"
"Untuk apa mon tinggal disini kak, kalau kak Pluem udah nggak disini." Chimon keceplosan.
Mendengar ucapan Chimon, Purim terkejut bukan main. Dirinya bingung, apa sebenarnya yang terjadi antara istri dan adik kembarnya itu. Dia teringat kembali tingkah laku aneh Chimon dan Pluem di hari pasca pernikahan mereka itu.
"Apa sebenarnya yang terjadi? Ada hubungan apa kamu sama Pluem?"
Purim mendekati Chimon, sementara Chimon hanya diam mengalihkan pandangannya, dia bingung tidak tau harus menjawab apa.
"Jawab kakak, mon. Apa hubungan kamu sama Pluem?"
"Kak Pluem pacar Chimon, kak.." pekik Chimon.
Purim terdiam mendengar pernyataan Chimon. Sesaat dia mencerna ucapan Chimon, dan dia mulai sadar bahwa semua tingkah laku aneh Chimon dan Pluem ternyata karna mereka adalah sepasang kekasih.
"Sekarang kakak sudah tau, kan? Jadi untuk apa Chimon tinggal disini, kalau kak Pluem juga udah pergi ninggalin Chimon demi kak Purim."
"Kenapa kamu nggak ngomon ke kakak sebelum kita nikah? Atau seenggaknya sebelum Pluem pergi ke Cina waktu itu, mon?"
"Mon uda mau jelasin semuanya kak, tapi kak Pluem ngelarang Chimon."
"Maafin kakak, mon. Kakak nggak tau kalau kamu kekasihnya Pluem, andai kakak tau dari awal, pasti kakak udah nolak perjodohan ini."
"Semuanya udah terlambat kak.. kak Pluem udah ada di cina sekarang, jadi gak ada gunanya kita bahas ini lagi sekarang." Ucap Chimon sendu. Dirinya sadar bahwa keadaan tidak bisa berubah kembali keawal semula. Pluem sudah pergi jauh meninggalkannya.
"Kita bisa batalin pernikahan ini, mon."
"Apa maksud kakak?"
"Kita batalin pernikahan kita dan kamu bisa balik lagi sama Pluem sat dia udah balik dari China."
"Tapi, gimana sama mae, ayah dan orang tua kakak?"
"Kakak yang akan jelasin semuanya sama mereka." Jawab Purim singkat.
"Beneran, kak?"
"Iya.. masak ada tampang bohong sih di wajah kakak?"
"Makasih banget, kak. Chimon sayang sama kakak."
"Tapi setelah pisah nanti, Chimon masih mau kan temenan sama kakak?"
"Bukan temen kak, tapi Chimon mau jadi adiknya kakak, sama kayak Nanon."
"Ayo, kita kebawah sekarang. Kita jelasin semuanya mumpung ayah sama mae kamu masih disini." Ajak Purim dan dijawab anggukan oleh Chimon.
-
Di ruang keluarga, tampak Off, Gun, tay, New dan Nanon duduk berbincang di sofa. Hari ini, Off dan Gun akan kembali ke Bangkok.
Puerim berjalan menuruni anak tangga dengan Chimon mengekor dibelakangnya. Semua yang ada di sofa menoleh kearah mereka berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasa Untuk Pluem
Short StoryHOMOPHOBIC HARAP MINGGIR!! Hanya cerita tentang dilema seorang Chimon. Tulisan pertama. Belajar. Amatir. Amburadul