Part 29

444 57 10
                                    

Jungkook terdiam berfikir menatap dinamit-dinamit itu, sebuah ide memang sudah muncul kepalanya, tetapi sekarang Jungkook masih sedikit bimbang dengan keputusannya ini.

Kemudian ia menoleh kebelakang melihati dalam diam kondisi dua orang yang kini tengah ia lindungi. Hyunjin yang sekujur tubuhnya penuh luka dan memar, Minjoo yang terlihat pucat dan begitu lemah karena gadis itu belum mengisi perutnya sama sekali dari tadi, sekarang jam sudah menunjukkan pukul 04:11 malam, total enam jam lebih waktu yang telah mereka habiskan di tempat ini.

Jungkook kembali menatap benda-benda yang merupakan bahan peledak tersebut, ia menghirup nafas dan lalu menghembuskannya. Selepas itu, ia pun segera berdiri.

Merasa Jungkook mendatangi mereka, Hyunjin dan Minjoo pun menoleh.

"Kita harus segera beranjak. Cepat atau lambat Baejin pasti akan menemukan kita" ujar Jungkook.

Paham akan maksud perkataan pria itu, Hyunjin dan Minjoo pun juga ikut bangkit, lalu sedikit melakukan peregangan pada sendi-sendi mereka yang terasa keram.

"Memangnya kau sudah menemukan cara untuk keluar?" tanya Hyunjin, mewakili apa yang tengah Minjoo pikirkan juga.

"Belum, tetapi kita harus segera bergegas"

"Percuma saja jika kita tidak tahu jalan keluarnya"

"Aku tahu itu, tetapi aku akan mengatakannya jika aku menemukan caranya nanti, by the way apa salah satu dari kalian ada yang membawa handphone?"

Minjoo sedikit terperangah. "Ah iya, aku bawa handphone" saat akan mencari ia baru teringat akan sesuatu. "Tas ku---tas ku diambil Baejin"

Jungkook menghela nafas.

"Aku bawa"

Dua pasang mata itu pun tertuju pada handphone yang di sodorkan oleh tangan Hyunjin.

"Kenapa kau tidak bilang dari tadi Hyunjin?" ucap Minjoo sedikit menggerutu.

"Kalian tidak tanya" sahut Hyunjin cepat. "Lagi pun baterai handphone ku tidak terlalu banyak"

Jungkook kemudian berdecak pelan ketika melihat isi bar baterai handphone Hyunjin yang hanya tersisa 5%

Karena melihat ekspresi kesal Jungkook, Minjoo yang penasaran ikut melihat ke layar handphone pemuda itu. "Hanya segitu?"

"Aku tidak mengecasnya sepulang sekolah tadi" ujar Hyunjin. "Ngomong-ngomong apa yang kau lakukan dengan handphoneku? Kau ingin mencari bantuan?" kemudian Hyunjin terkekeh. "Percuma Jeon, itu akan sangat berbahaya jika kita masih berada di dalam tempat ini"

Mendengar penjalasan Hyunjin, Jungkook menatap netra pemuda itu kemudian ia tersenyum. "Sudah ku bilang kita akan keluar dari tempat ini tenang saja"

Hyunjin terdiam sejenak mendengar ucapan Jungkook yang terdengar begitu santai baginya. Ia berusaha mengartikan setiap inci dari ekspresi Jungkook yang benar-benar kelihatan yakin.

Sesudah mengutak-atik handphone Hyunjin, Jungkook pun segera mengembalikan handphone tersebut kepada pemiliknya.

"Ayo kita tidak punya waktu banyak lagi sekarang"

~~~

Atensi pria berkulit putih ini tidak pernah lepas dari layar ELD miliknya sedari tadi, mungkin sebelumnya Yonggi berkata dengan bijak bahwa mangsanya pasti akan keluar sendiri dan segera menuju perangkapnya tanpa ia cari. Ya, tetapi tetap saja Yoongi belum tenang, ia tidak akan pernah tenang jikalau mereka--Jungkook, Hyunjin dan Minjoo belum tewas di tangan Yoongi sendiri, sebelum matahari muncul.

My Bad Boy Police [Wattys2019] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang