Disinilah mereka sekarang di depan ruang UGD, Raisa dan Rio pingsan pada saat ditemukan di tempat kejadian.
Rain dan Rizha langsung kesini dari Bali setelah mengetahui kalau anak nya kecelakaan. Begitu pun dengan Darel (Papa Dareo dan Mario) juga Maretta (Mama Dareo dan Mario) juga ada disini.
"Bagaimana keadaan anak saya dok?" tanya Rizha pada saat Dokter yang menangani Rio juga Raisa keluar dari ruang Ugd.
Dokter itu membuka masker nya, "Tidak ada yang perlu dikhawatirkan mereka sudah membaik. Kalian bisa melihat nya di ruang rawat," ucap dokter itu.
Ada seseorang yang sedari tadi diam-diam mendengarkan penjelasan dokter, ia menghela nafas ketika ia mendapatkan kabar mereka baik-baik saja.
"Cepat sembuh Ici, Evan. Maaf gue belum bisa muncul didepan kalian." Cewek itu pergi dari sana.
Setelah itu Rio dan Raisa dibawa ke ruang VVIP president. Para sahabat cowok ke ruang Rio, sedangkan para cewek di ruang rawat Raisa.
Tak lama mereka berdua sadar, dan disuguhi banyak pertanyaan. "Apa yang terjadi sebenarnya Alicia?" tanya Rain khawatir menghampiri putrinya.
"Mama mobil yang dikendarai Rio menabrak truk yang melaju kencang. Kami menghindari mobil truk itu sehingga menabrak pohon. Tunggu Rio dimana?" tanya Raisa mengingat ia kecelakaan bersama Rio.
"Rio juga sedang dirawat, dia tidak apa-apa. Seperti nya anak Papa sedang jatuh cinta" goda Reza ia berharap anaknya berjodoh dengan putra bungsu teman nya itu.
Raisa merasa panas menjalar di puli nya, "Apaan sih Papa. Kan Cia hanya khawatir kepada Rio. Pada saat Rio kecelakaan tadi, kondisi nya sedang buruk. Aku ingin bertemu dengan Rio Ma Pa" pinta Raisa.
Rain menghel nafas, Raisa sangat keras kepala sama seperti dirinya. "Baiklah. Tapi kamu memakai kursi roda. Badan kamu masih lemas," ucap Rain. Raisa pun menurut dan menaiki kursi roda dibantu oleh Papa nya.
Pada saat mereka tiba di ruang rawat Rio, mereka terkejut karena Rio mengamuk.
"Dek sadarlah. Ini kakak," ucap Reo ia sangat mengetahui keadaan adik nya. Reo mencoba untuk menenangkan kembarannya itu.
Mata abu nya telah menjadi biru, menandakan ia sedang hilang kendali. Reo sangat tahu, orang yang di hadapannya memang Rio, tapi Raga nya dikuasai oleh Darren.
"Aku yang membuat Raisa kecelakaan. Jika aku tidak bersama nya dia tidak ikut dalam kecelakaan itu. Aku mau bertemu Raisa," ucap Darren meronta-ronta dari pelukan Reo.
Darren adalah kembaran Rio dan Reo, yang sekarang selalu melindungi Rio kapanpun kalau Rio sedang dalam bahaya.
Para sahabat nya hanya memandang mereka khawatir. Mereka tidak mengetahui apapun tentang Rio, karena sifat tertutup Rio juga Reo.
Pada saat teman-teman nya ingin membantu menenangkan Rio, Reo dengan tegas nya untuk tetap diam jangan ikut campur.
Raisa mendekati Rio dan juga Reo, yang sedang berpelukan. Melihat Raisa mendekat kearah mereka Reo langsung melepaskan pelukan nya dan menjauhi mereka berdua
"Kita sebaiknya keluar, termasuk Mama dan Papa. Biarkan mereka berdua," ucap Reo dingin memberi kesempatan kepada kedua orang ini.
Mereka menurut dan keluar dari ruang rawat Rio, meninggalkan Raisa dan Rio didalam. Raisa dengan perlahan mendekati Rio, dan duduk di kasur Rio
Rio yang sadar itu Raisa langsung memeluk nya erat. Raisa mematung tetapi masih membalas pelukan Rio. "Maafin gue. Kalau saja gue berhati-hati bawa mobil kita gak bakal kecelakaan. Kalau saja gue gak ngajak lo bercanda mungkin gue bisa menghindari mobil itu. Maafin gue," ucap Rio masih memeluk Raisa.
"Ini semua bukan kesalahan lo Rio. Lagi pula gw gak apa-apa malah lo lebih parah. Ini semua takdir jadi jangan menyalahkan diri lo sendiri," ucap Raisa mengelus punggung Rio yang tampak bergetar.
Rio yang mulai tenang, dan warna mata nya mulai berubah menjadi abu lagi. Berarti ia sudah menjadi Rio bukan Darren. "Tetap disini," gumam nya lalu terlelap dipelukan Raisa.
Raisa pun tersenyum, setelah itu kemudian ia membaringkan tubuh Rio dengan hati-hati
"Ici aku merindukanmu," gumam pelan Rio tetapi dapat didengar oleh Raisa.
Raisa merasa gak asing dengan Panggilan itu, tetapi ia tidak mengingat apa-apa. "Ici. Kaya pernah dengar nama panggilan itu," ucap Raisa bermonolog sendiri.
Raisa masih diam, ia mengingat-ngingat siapa Ici kenapa ia merasa tak asing dengan panggilan itu. Lamunan dirinya terbuyar pada saat pintu ruang rawat Rio terbuka
"Makasih ...," ucap Maretta menggantung ia terpaku melihat siapa orang berada dihadapannya ini.
"Akhirnya kalian dipertemukan lagi, Ici dan Evan. Tetapi ada yang kurang diantara kalian, Lala."
Raisa mengira kalau Retta tidak mengetahui nama dirinya. "Maaf tante sebelum nya saya belum memperkenalkan diri. Aku Raisa Alicia Queency Leoryna," ucap Raisa memperkenalkan diri.
"Makasih Raisa. Selama ini hanya Reo lah yang bisa menenangkan Rio, ini baru pertama kalinya ada orang lin menenangkan Rio" ucap Retta setelah menormalkan rawut wajah nya.
"Gak apa-apa tante. Rio adalah teman saya, jadi saya hanya melakukan tugas saya sebagai teman nya," ucap Raisa tersenyum tulus.
"Bukan teman baik Ici, dia lebih sekedar teman."
"Jangan terlalu pormal panggil aja Mama dan Papa, sama kaya yang lainnya," ucap Derren tersenyum tipis, dibalas oleh Raisa.
"Maaf Ret, gue ingin membawa Alicia ke ruangan nya," ucap Rain kepada Maretta dengan bahasa gaul nya. Retta, Rizha, Rain dan Derren adalah teman baik sejak mereka SMP.
"Silakan Rain, kan lo ibu nya. Lain kali kita reunian lagi," ucap Retta meskipun ia masih ingin bersama dengan Raisa.
"Haha lo bisa aja. Suami lo masih dingin aja. Iya nanti kabarin aja di group," ucap Rain tertawa lepas, itulah Rain dan Retta mereka sangat dekat.
Setelah itu, keluarga Leoryna pergi ke ruang rawat Raisa. Jangan heran keluarga Leoryna dan Blenda berteman baik dengan keluarga Alexander
***
Retta keluar dari ruangan Rio, ia melihat seseorang yang sudah tidak asing baginya.
"LALA," teriak Retta memanggil orang itu, tubuh cewek yang diketahui Namanya Lala itu menegang.
"Mom Retta," ucap Lala melihat Retta yang berkalan kearahnya. Lala langsung berlari dari sana, Retta pun segera mengikuti Lala.
"LALA TUNGGU," teriak Retta gak dihiraukan oleh Lala. Sampai akhirnya Lala memberhentikan sebuah taksi.
"Lala, Mom sangat merindukan kamu, kenapa kamu pergi?" ucap Retta menghapus air matanya.
***
Raisa dan Rio baru bisa dipulangkan dari rumah sakit, setelah tiga hari di rawat di rumah sakit ini
"Ren, Retta gw dan Rain pulang dulu ya. Bye. Assalamualaikum" ucap Rizha pada saat masuk ke mobil.
Mereka pun langsung menaiki mobil nya masing-masing. Raisa bersama Mama dan Papa nya, karena adik-adik nya sedang sekolah.
Sesampainya di mansion keluarga Leoryna, Raisa langsung pergi ke kamar, dan langsung terlelap
1039
Hayo siapa yang kangen cerita ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
4 twins (END) (Proses Revisi)
Teen FictionRaisa adalah seorang putri keluarga Leoryna dan Blenda, ia mempunyai kelebihan yang diluar nalar manusia Rio adalah putra keluarga Alexander yang mempunyai kelebihan yang hampir sama Raisa yang kehilangan ingatannya pada saat berusia 12 tahun ...