8

850 149 11
                                    

Mumpung masih liburan dan moodku bagus... aku kenceng ngerjain work ini❤
Jangan lupa vote dan komen ya😊 terima kasih

happy reading
°
°
°

"Chen-ssi aku sekarang sadar. Semakin hari kau terlihat semakin suram saja" ucap Donghae

"Benarkah? Apa sangat terlihat? Kau menyadarinya? Minggu depan, aku akan dikeluarkan dari apartemen tempatku tinggal" jelas Jongdae

"Benarkah? Memangnya kamu sudah melakukan apa?" Kini Chanyeol yang bertanya

"Bukan itu saja, sepertinya ruangan loker ini juga semakin gelap" ucap Sehun sebelum Chen sempat menjawab

Serentak mereka celingak-celinguk memperhatikan langit-langit ruang loker mereka.

"Hey! Lihat itu, itu itu" seru Donghae sembari menunjuk lampu neon yang menerangi ruang loker

"Oh! Beberapa lampu neonnya mati" ucap Chanyeol yang meyadari itu

"Ah... kalian baru menyadarinya ya? Ini disebut 'penekanan anggaran perusahaan'. Lampu-lampu ini dimatikan untuk mengurangi anggaran listrik" jelas Tao selaku menejer tim WOLF

"Aish, jinjja. Aku masuk ke tim murahan ternyata" gumam Kai cukup keras, menyebabkan anggota tim lainnya menatap ia sinis

"Ah, Kai-ssi. Tunggu! Tolong isi angket ini dulu" seru Tao ketika Kai beranjak pergi

"Sombong sekali orang itu" ucap Donghae kesal setelah dilihatnya Kai benar-benar pergi

"Sudah... sudah" Chanyeol menenangkan

"Hm! Mari kita fokus ke pertandingan basket. Apapun masalahnya, kita harus tetap semangat" timpal Sehun

"Benar. Ini juga demi istri dan kedua anakku" semangat Donghae

"Woah?! Yang benar saja! Ada yang kedua?" Seru Leeteuk sembari mengelus perut Donghae

"Hm! Istriku sedang mengandung anak kedua kami" ujar Donghae, lalu tertawa senang dan diikuti anggota tim lainnya.

Tring... tring...

Chen segera meraih handphonenya begitu benda persegi itu berdering

"Yeoboseyo"

'...'

"Iya benar. Aku Chen"

'...'

°

"Aku ingin tahu lebih banyak tentangnya" ujar Xiumin sembari mendata jumlah buku di rak. Di belakangnya ada Chen yang mengekorinya.

Xiumin sebenarnya mendapat nomor telepon Chen secara tidak sengaja. Saat sesi foto setelah pertandingan kemarin, Chen menolongnya ketika ia ingin berfoto bersama Sehun, ia meminta nomor telepon Chen agar Chen bisa mengirim foto itu.

"Kau mau tahu banyak hal tentang Sehun? Hm, baiklah"

"Terima kasih. Nanti aku akan mentraktirmu"

"Benarkah? Baiklah!" Seru Chen senang

"Maklumi saja ya. Begitulah wanita, kalau sedang jatuh cinta, merepotkan"

"Pria jauh lebih merepotkan. Contohnya, aku, aku akan segera diusir dari apartemenku"

"Maafkan aku. Aku tidak tertarik dengan kisahmu" ujar Xiumin cuek masih dengan kegiatan mendatanya

"Huuh..." Chen menghela napasnya lesu

°

"Yyak! Kyungsoo ya! Lihat, kita bahkan belum 1 bulan tinggal disini, tapi apartemen ini begitu berantakan" omel Xiumin saat menyadari apartemen mereka begitu berantakan. Baju disegala penjuru, make up yang terobrak-abrik, dan masih banyak yang lainnya.

°1° Buzzer BeatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang