GENDIS

Mona Lagi Mona Lagi

Gendis bersolek di depan kaca, ia oleskan lipstik merah di bibir. Setelah selesai, Gendis memutar badan, memastikan bahwa gaun yang dikenakan cocok di tubuhnya. Ada derap yang mengentak-entak di dadanya. Entahlah, ia bahkan tak bisa menebak, apakah Ndaru suka dengan penampilannya malam ini.

Dengan cepat, sampailah Gendis pada sebuah resto yang berada tepat di kawasan jantung kota.

Dengan langkah pasti menuju tempat yang selalu diidam-idamkannya. Sebuah restoran yang berada di rooftop Balava hotel, yaitu D'Toengkoe Sky Fireplace.

"Baru sampai?" tanya Ratna, sahabat Gendis yang paling mengerti akan dirinya. Pertanyaan itu hanya dibalas dengan anggukan.

Terlihat di kursi sisi kanan seorang laki-laki dan perempuan yang sedang asyik bercengkerama. Gendis terhenyak, tatkala melihat si lelaki.

"Mas Ndaru sama siapa itu?" tunjuk Gendis pada sosok wanita di sampingnya.

"Itu Bu Mona, pemilik restoran ini."

"Mona?" tanya Gendis setengah tak percaya.

Tak dinyana wanita dengan paras bak super model menghampiri mereka. Tidak jauh dari tempat duduknya.

"Selamat ulang tahun, Gendis."

"Terima kasih," jawab Gendis, sambil menatap manik mata Ndaru, keduanya saling beradu pandang.

Entahlah, bagaimana perasaan Gendis saat ini. Ibaratnya genderang perang ditabuh, ia harus terus maju untuk menghadapi kenyataan, atau mundur dan segera menghilang.

Sejatinya Gendis memimpikan pesta ulang tahun yang manis seperti namanya. Bukan seperti ini, ibarat mimpi buruk di siang bolong. Kenapa harus ada wanita itu hadir di tengah-tengah romantisme pernikahan yang belum ada satu bulan berlangsung. Hati Gendis seperti air mendidih yang meluap. Ingin rasanya ia segera meninggalkan tempat itu. Tempat yang indah namun tak mampu mengindahkan hari spesial dalam hidupnya.

"Terima kasih sudah menyimpan Ndaru buatku," bisik Mona sambil tersenyum sinis.

"Baiklah, Mona. Coba saja, apa yang sudah ditakdirkan untukku tidak akan bisa direbut, bagaimanapun caranya," tukas Gendis.

*Gendis ternyata bisa ya jadi Wonder woman*