Kediaman Spencer...
Ting...tong...ting...tong..."Ya, sebentar. I'm coming"
Mrs. Faurine langsung bergegas meninggalkan dapur.
"Owhh, Alex. Apa kabar?"
"Hai Faurine. Aku baik. Bagaimana kabarmu?"
"Aku baik. Masuklah"Alex masuk ke apartemen Mrs. Faurine. Sementara itu, Mrs. Faurine mengambil setoples cookies yang baru dia buat dan segelas teh hangat.
"Makanlah. Aku baru saja membuat cookies ini. Tadinya aku ingin membawa ke apartemenmu"
"Tidak perlu repot Faurine"
"Tidak apa. Aku sudah menganggapmu seperti anakku sendiri. It's okay"Alex tersenyum hangat. Dia masih saja mengingat kejadian yang dilakukannya terhadap Viona, wanita yang menyebabkan dirinya gila seperti ini.
"Aku bingung sekali Faurine"
"Why?"
"Kamu tahu aku sangat mencintai wanita di masa laluku. Aku tidak bisa melupakannya seumur hidupku. Dia wanita yang berhasil meluluhkan aku hingga membuatku gila"
"Viona Luciana Ardha. That's her?"
"Dia sangat mirip dengan Viona ku yang dulu. Parasnya, senyumannya, suaranya, dan satu lagi dia berasal dari USA. Aku hampir gila dibuatnya. Kenapa mereka harus ada 2? Aku memang sangat mencintai Viona, tapi bukan berarti ada 2 Viona kan?"
"Alex, tenangkan dirimu. Aku akan membantumu memecahkan masalah ini. Saranku coba cek CV wanita itu. Aku yakin kamu menemukan hal yang kamu cari"
"Baiklah Faurine aku akan mengeceknya nanti"
"Aku yakin masalahmu akan terselesaikan. Aku akan mencoba mendekati Viona untuk menanyakan hal ini. Serahkan semuanya padaku"
"Thank you Faurine"
"Tidak masalah. Kamu sudah ku anggap sebagai putraku sendiri. Berbahagialah"Alex langsung pamit dari kediaman Spencer. Ia langsung menuju BMW nya dan melenggang dari lobby.
"Aku harus mengungkapkan ini semua. Aku tidak peduli dengan yang lain. Aku hanya peduli pada Viona, she's mine"~"~
Viona's POV
Akhirnya aku sendiri lagi. Huh menyebalkan. Semuanya pada pergi. Aku pengen banget keluar tapi udah malam. Tapi ga apalah di rumah juga menyenangkan. Aku bisa pakai baju seksi hehehe. Pakai celana pendek dan baju tembus pandang ga masalah kan. Aku hanya sendiri kok. Bebassssss.Ting...tong...
"Ih siapa sih malam - malam ganggu. Apa jangan - jangan itu Via atau engga...papa. Tapi papa ga mungkin deh, palingan seminggu baru pulang. Via? Bisa jadi yakan. Okay, sebentar...."
Aku langsung bergegas menuju pintu. Shit, aku lupa kalau hanya memakai baju tembus pandang dan celana pendek, it's okay.
"Haiii sayang. Kamu tampak menggodaku sayang...."
"Apaan sih kamu hah. Gausah panggil sayang. Aku bukan...."
"Diam sayang. Kita akan bersenang - senang malam ini. Aku bisa tebak kamu sudah menyiapkan semuanya."
"Jangan kamu dekati saya"
"Sudahlah. Kejutan baju tembus pandang yang menggoda itu"Aku sangat ketakutan sekarang. Sementara laki - laki brengsek itu terus mengejarku. Oh shit!!! Laki - laki itu ternyata mabuk berat. Jalannya sudah terhuyung - huyung.
"Sayang jangan lari sayang..."Aku harus mengunci pintu kamar. Iya harus. Sekarang laki - laki itu menggedor pintu kamarku. Ponsel tapi aku harus menelpon siapa. Aku bingung sekarang. Apa aku coba minta bantuan Faurine. Tapi aku takut, tapi ah sudahlah. Aku tidak punya banyak waktu. Angkat telponnya dong Faurine, please...angkat.
"Halo"
"Faurine, please help me. Aku takut. Tolong aku please"
"Kamu kenapa? Di mana?"
"Aku di rumah di jalan blackpaper no. 98, please"
"Okay"Faurine langsung menelpon Alex begitu dia selesai menelpon Viona.
"Halo"
"Alex, please help her"
"Viona? Ada apa?"
"Dia sedang ketakutan. Sepertinya ada yang tidak beres. Aku minta tolong pergi ke jalan blackpaper no.98"
"Okay Faurine"Author's POV
Alex melajukan BMW nya dengan kecepatan tinggi. Dia tidak ingin sesuatu terjadi pada Viona. Alex langsung melajukan BMW nya menuju ke alamat yang diminta Faurine."Sabarlah Viona, aku akan menyelamatkanmu"
Blackpaper Street No. 98
Alex langsung menghentikan BMW nya dan bergegas menuju ke dalam rumah."Tidak terkunci? Pasti ada yang tidak beres", gumam Alex
Viona semakin ketakutan dan akhirnya pintu kamarnya berhasil terdobrak.
"Sayang...."
"Awas kamu...tolong..."
"Aku sangat mencintaimu. A...yo sayang buka bajunya. Kita... sudah berada di... ranjang...ayolah"
"Awas kamu, pergi..."Alex menemukan pemandangan menjijikan dan langsung mendorong laki - laki brengsek itu. Mereka beradu otot satu sama lain. Alex memenangkan pertarungan sengit yang terjadi beberapa menit itu. Alex langsung menyeret laki - laki itu dan mengeluarkannya dari rumah Viona. Mengikatnya dan menyiram dengan air dingin.
"Dingin....woy...hentikan bangsat"Alex masih menyirami laki - laki brengsek itu dengan air dingin.
"Woyy....stop it...stop..."
"Sudah sadar ternyata lo brengsek"
"Gua dah sadar. Cepat bebasin gua"
"Ga akan"
"Ayolah men, kita kan best friend"
"Gausah banyak bacot lo"
"Okay...okay...bro...lo salah paham. Gua bakal jelasin ke lo, tapi lepasin gua dulu"Alex melepaskan ikatan laki - laki brengsek itu. Adam. Laki - laki alkohol dan pecinta clubbing.
"Gua ke sini cari Via. Just Via. Gua ga sadar suer. Sorry ya Viona, lo jadi sasaran gua. Untung ada lo Lex, kalau ga kan jadi santapan gua nih cewe"
"Awas sekali - kali lo berani nyentuh Viona"
"What's up bro lo tenang aja, tunggu...lo jadi care gitu sama Viona. Ada apa nih?"
"Nothing", jawab Viona lirihAlex menuju Viona yang masih gemetaran.
"Pulang lo Dam"
"Iye gua bakal pulang. Seksi banget sih cewe lo, bye"Alex melihat Viona dengan tatapan tajam dan dingin khas nya.
"Sebaiknya ganti bajumu dan kenakan baju dengan baik. Tidak baik memakai baju seksi seperti ini apalagi kamu sendirian. Jika ada yang datang, tutupi dirimu dengan mantel. Aku akan mengawasimu sampai tidur"
"Kenapa harus ganti baju, bukannya kamu sudah mengusir Adam?"
"Tapi aku masih ada di sini Viona. Kamu tidak takut aku menguncimu ke dalam kamar berdua? Kamu tahu aku jauh lebih liar dibanding Adam. Mau kubuktikan ha?"
"Okay, aku akan ganti bajuku"Alex memandangi punggung Viona yang menjauhinya.
"Dia begitu menggoda", gumam Alex
Alex mengawasi siapapun yang datang dan kejanggalan yang terjadi. Ia menuju kamar Viona. Alex melihat Viona memandangi jendela.
"Viona"
"Alex"
"Kenapa? Ada masalah?"
"Not, aku hanya tidak bisa tidur"Alex mencoba menenangkan Viona yang masih gemetar karena kejadian tadi. Ia memeluk Viona dengan hangat.
"Tenanglah Viona, aku akan menjagamu di sini"
Next Chapter 🔜
![](https://img.wattpad.com/cover/151126186-288-k452977.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Partner
RomanceAlexandro Alvaro Artama, seorang CEO yang memiliki pengetahuan luas, gagah, berwibawa, dan tak kalah tampan. Memaafkan masa lalu adalah hal tersulit namun memang harus dilakukan. Ya itulah yang dialami Alex ketika harus dihadapkan dengan masa laluny...