9

56 3 0
                                    

Halooo Readers....
Kali ini author buat part yang lumayan panjang nih dari sebelumnya.
Ok deh, cekidot ders 👇🏻👇🏻👇🏻

Viona bangun dengan semangat. Ia melihat sekeliling memastikan Alex tidak ada di rumahnya. Saat dia menuju ruang tamu, dia melihat Alex tertidur lelap.

"Ternyata dia tidur di sini? Kalau diliat - liat dia tertidur seperti malaikat tanpa dosa"

Viona menuju ke dapur dan membuat sarapan. Sementara Alex yang tertidur lelap, mencium aroma makanan dan langsung terbangun.

"Viona sudah bangun?"

Alex menuju ke dapur dan berdiri di ambang pintu. Melihat Viona memasak, membuatnya tersenyum. Viona tidak sadar jika Alex mengamatinya selama beberapa menit.
"Hmm, memasak ternyata membuat orang tidak sadar dengan kehadiran orang lain"
"Oh hai Alex. Ternyata kamu sudah bangun"
"Yeah, aku di sini beberapa menit"

Alex menuju meja makan sambil melihat Viona memasak.
"Aku pikir wanita sepertimu hanya order makanan"
"Oh jangan meremehkanku Mr. Alexandro yang terhormat"

Alex terkekeh melihat Viona yang kesal karena ulahnya. Mereka sarapan bersama sambil membicarakan mengenai proyek perusahaan yang akan dibuat.

~"~

Adam's POV
Kemana dirimu Via. Aku mencarimu di mana - mana tidak ada. Apa yang terjadi padanya. Apa dia masih marah padaku? Dia membuatku khawatir. Wait! Khawatir? Sejak kapan aku khawatir padanya? Aish, perasaan apa ini. Dari sekian banyak wanita one nigh stand ku, hanya dia berbeda. Lebih tepatnya dia bukan one night stand, dia wanita yang membuatku seperti ini. Huh, kupikir semalam Via ternyata Vio. Tapi kalau dipikir - pikir Vio punya aura sexy juga. Hahaha, jangan bilang kau berpikir aku ingin mesum padanya. Oh jangan....dia punya Alex. Kalau aku ditinju Alex, habis persahabatan kami. Tapi Alex juga tidak tahu aku bermain - main pada wanitanya. Haha siapa peduli. Melihatnya semalam memakai celana pendek dan baju tembus pandang memperlihatkan aku pada bra hitam yang dikenakannya. So sexy girl. I love it. Sepertinya aku bisa menebak ukuran 38B atau 40A. Tapi dia masih jauh kalah dengan Via ku. Pikiran kotorku makin liar saja. Pantas Alex menggilai wanitanya. Apa jangan - jangan Alex sudah meniduri wanita itu berulang kali sehingga....dia marah ketika aku menyentuh Vio. OMG, sohib gua ternyata omes juga ya. Hahaha.

Author's POV
Selena baru pulang dari Texas menuju California. Dia sangat merindukan keluarganya. Tapi apa daya ternyata kedua orang tuanya telah resmi bercerai. Dia ingin menemui ayanya di sana.
"Pa, Ma, kenapa kalian harus seperti ini? Kalian sama saja meremukkan jantung aku? Apa kalian tidak berpikir aku masih ada?

Air mata Selena mengalir deras. Ia terduduk di kereta api yang melaju dengan cepat. Seseorang memberikan sapu tangan padanya. Farah Laurencia, wanita berdarah Indo-German merupakan teman sekolah Selena.
"Hi Selena. What's wrong with u?"
"No, i'm okay Farah"
"No, ini bukan kamu. Coba cerita sama aku. Apa yang terjadi? Mengapa kamu sendiri di sini?"

Selena memeluk temannya. Dia tidak bisa mengutarakannya. Farah hanya bisa mengerti keadaan temannya. Selena menangis terisak - isak. Di kereta api yang hanya tersisa mereka berdua. Selena menangis di sepanjang perjalanan sampai ke California.

~"~

Viona membereskan dapur. Sementara Alex duduk di sofa ruang tamu.
"Alex, kamu tidak berangkat ke kantor?"
"Aku menunggumu. Bersiaplah segera aku akan mengantarkanmu"
"Tidak perlu, aku bisa sendiri. Nanti hanya..."
"Aku tidak suka penolakan"

Viona diam dan langsung menuju kamarnya. Dia akan membenahi dirinya. Sementara itu Alex memasang kamera intel miliknya di sudut ruangan yang tidak terjangkau oleh si pemilik rumah. Dia takut kejadian kemarin terjadi pada Viona lagi. Entah kenapa, ketika Viona merasakan sakit, Alex juga merasakan hal serupa dengannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 30, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My PartnerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang