Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"APA? SUA KECELAKAAN!"
Gue dan ibu jung saling menatap.
"Sua kecelakaan?" Lalu gue ingin ke atas menghampiri jaehyun tapi dia berlawan arah ingin turun juga.
"Sua kecelakaan?" Jaehyun gak gubris sama sekali.
"Jaehyun siapa yang kecelakaan?" Tanya ibu jung.
Jaehyun menatap gusar ibu jung dan gue.
"Ibu sama rose disini aja, teman jaehyun kecelakaan." Lalu dia keluar dari rumah.
Gue menatap gak percaya ke jaehyun sua kecelakaan dia bisa sekacau itu?
Lalu gimana kalo misal sewaktu-waktu gue kecelakaan jaehyun bakal sekacau itu?
🌹🌹🌹
Udah sebulan lebih pas tau sua koma jaehyun selalu pulang larut malam, bahkan dia belum mencari pekerjaan yang pas buat dia.
Dan sebulan lebih juga gue lihat jaehyun dengan mata sembab nya.
"Udah lah jaehyun, kan udah ada eunwoo yang jagain sua."
Jaehyun menatap tajam ke gue "Emang gak boleh ya gue jagain teman gue sendiri?"
"Boleh, tapi jangan sampe lupa keluarga lo sendiri."
"Gue gak lupa sama lo, gue juga gak lupa sama anak yang di perut lo!" Jaehyun membalas ucapan gue dengan suara yang tinggi.
"padahal gue belum yakin itu anak gue." Gumam jaehyun kecil tapi bisa di dengar sama gue, yang jelas gue bener-bener sakit hati sama ucapan yang dari tadi dia lontarin gitu aja.
Emosi pun mulai meluap gue pun menatap sengit ke jaehyun.
"Lo inget? lo itu lupa! bahkan lo aja lupa buat cari kerja!"
Gue melanjutkan lagi "ibarat sua itu barang berharga lo, pas dia rusak lo gak peduliin semuanya, lo fokus cuma buat sua yang berharga lo doang."
"..lagi, lo masih belum percaya sama bayi yang ada di perut gue? KENAPA BARU SEKARANG? KENAPA LO GAK YAKIN DARI DULU DULU! Biar taeyong aja yang tanggung jawab." Gue pun pergi dari ruang tamu untuk naik ke atas dan tidur, udah cukup unek-unek gue ke jaehyun udah keluar semua.
Ada rasa lega di dalem hati gue, rasanya semuanya udah keluar.
Jaehyun mendesah mengacak rambut frustrasi dia gak boleh sampe main fisik sama ibu hamil.
🌹🌹🌹
Gue pun menatap ranjang di sebelah gue, jaehyun gak ada lagi? Apa belum cukup unek-unek semalam yang gue keluarin biar dia sadar?
Pas gue turun ke dapur pun gak ada satu pun orang di sana.
Gue berniat menelepon jaehyun, hanya ingin bertanya dia lagi dimana.
