Tenang, ya. Kan ada Allah..

Aku Lelah Dengan Hidup Ini

Hidup adalah untuk beribadah.

Karena aku hidup pada akhirnya aku mati.

Suatu kali, kamu mungkin pernah berada pada titik dimana hidup terasa sangat melelahkan. Segalanya sungguh memalukan. Semuanya amat menyakitkan. Suatu kali, kamu ingin berteriak garang entah untuk apa, entah karena siapa. Ada sesak yang memenuhi dadamu. Ada pahit yang tak hilang dari lidahmu. Kamu marah. Kamu kesal. Kamu muak. Dan kamu tak tahu harus bagaimana, hingga melampiaskannya dengan berbagai cara yang bahkan tak sedikitpun mampu melegakanmu.

Suatu kali, kamu merasakan hidupmu terasa begitu abu-abu, begitu datar, begitu hambar. Bagimu, hidup tak menari sama sekali, seperti di film-film layar lebar tempo dulu yang hitam putih. Kamu jenuh dengan rutinitasmu yang itu-itu saja. Dari pagi hari ke pagi lainnya, hidupmu begitu-begitu saja. Kamu bertanya-tanya; kamu siapa, untuk apa hidup, mengapa harus hidup, mengapa kamu tak mati saja. Kamu kehilangan sesuatu entah apa, seakan kamu tidak punya apa-apa lagi untuk hidup.

Kamu hancur.

Kamu tak menyadari bahwa kamu telah tenggelam terlalu dalam. Kamu melangkah terlalu jauh. Hingga tak menemukan lagi jalan kembali. Kamu tak menyadari bahwa kamu telah terlupa terlalu lama. Kamu lupa pada zat Mahasegala yang diatas sana. 

Kamu lupa bahwa satu-satunya alasan kamu diciptakan adalah untuk menyembah-Nya, beribadah pada-Nya, dan mematuhi-Nya. Satu-satu nya tujuan kamu dihidupkan adalah Dia. Satu-satunya maksud diadakan adalah Dia.

Seketika, bila kamu mengubah haluan hidup menjadi menuju-Nya, maka tak ada lagi lelah, yang ada hanya lilaah. Saat kamu menjadikan-Nya tujuan, yang diperoleh adalah berkah, bukan kesah. Ketika kamu mengandalkan-Nya, yang sulit menjadi mudah, tak ada lagi resah, tak ada lagi gundah, dan segalanya menjadi lebih indah.

Ubah lelahmu jadi lillah.

Niatkan lelahmu lillah.

Maka lelahmu adalah lelah yang berkah.

Letihmu adalah letih yang berkah.

Sebab, tujuan utamamu adalah Allah.