Track 02

204 20 18
                                    

Now feel it : Stand Out Fit In.🎶

I am who I am no matter what
Never changing no matter what
No matter what

*

Tuk tik tak. Tuk tik tak. Klik klik.

Tuk tik tak. Tuk tik tak. Klik klik.

Suara yang awalnya perlahan bahkan jarang itu makin mengeras hingga mungkin memekikkan telinga siapapun jika berada di sana.

Helaan demi helaan nafas lelah berjalan mengiringi suara menganggu itu.

"Huft! Huh!"

Tuk tik tak. Tuk tik tak. Klik klik.

"Oh my, Taka!" Kini seseorang yang daritadi meringkuk atau berputar-putar di kamar itu tidak tahan lagi. Dia mendecak setengah berteriak menahan rasa bosannya. Segera saja dengan santainya dia mendekati meja main seorang bocah berusia empat belas tahun itu. Ya, bocah itu tengah asyik-asyiknya bermain game online di personal computer-nya.

Tampaklah permainan yang sedang digandrungi bahkan tak dapat membuatnya berhenti bermain, Defense of the Ancients 2 atau yang kebanyakan orang lain sebut DOTA 2.

"Bisa gak sih kamu gak main game terus?!" keluh sesosok seseorang yang tampaknya lebih dewasa dari bocah bernama Taka yang masih terbawa di dunianya. Bocah itu tak mendengarkan sama sekali apa yang diucapkan lelaki yang bahkan sangat cocok menjadi pamannya itu.

"Hei!"

Tuk tik tak. Bocah yang bernama Taka itu tengah mengenakan gaming gear lengkap---termasuk headphone gaming sehingga dia masih saja tenggelam dalam dunia pc-nya. Memertahankan posisinya dengan kedua tangan yang tak berhentinya menekan-nekan tuts keyboard atau mengklik-klik mouse-nya.

"Taka!" Sepertinya orang di sampingnya sudah kehilangan kesabaran, berbekal emosi yang memuncak karena tak dihiraukan sama sekali dia pun langsung saja menuju stop kontak. Dan ...

Ctek!

Layar monitor pun redup, menggelap mendadak membuat bocah berumur empat belas tahun itu terkejut. Jarinya berhenti menekan tuts. Shock dengan komputernya yang tiba-tiba mati. Dia bahkan langsung bangkit dari posisi duduknya dan melepas headphone-nya asal ke meja. Dia memutar balikkan tubuh, melihat apa yang terjadi. Jenis makhluk kurang ajar apa yang telah berani-beraninya mengusik bahkan mencabut kabel sakelar tiba-tiba?!

"Kau!" Bocah itu menunjuk murka lelaki yang masih berdiri di tempat stop kontak itu. Bahkan lelaki itu tidak menunjukkan wajah bersalah atau ketidak sengajaan.

"Kamu membosankan, Taka," gumam lelaki dewasa itu sembari mengusap-usap pelipisnya sedangkan bocah di hadapannya sudah naik pitam.

"Kalo gitu pergi dari kamarku! Pergi! Pergi! Gak usah ganggu-ganggu aku!" balas bocah berumur empat belas tahun itu penuh rasa kesal. Dia tidak terima diganggu begitu saja.

"Ck ck ck! Pantes aja kamu nggak punya temen atau pacar. Kamu aja sekasar itu," celetuk lelaki dewasa itu sembari mendekat ke arahnya. Dia sama sekali tidak takut dengan tatapan benci serta sinis dari bocah yang masih bau kencur itu.

"Tau apa kau tentangku?! Jangan sok tau!"

"Aku tau," dengan sekali kedipan lelaki dewasa itu sudah berada di depannya bahkan mengelus surainya ringan. "Pasti berat ya jadi anak yang berbeda?"

SAE 2 - Head High✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang