Now feel it : Head High.🎶
With my head high
My...
Make it stand.
Im not afraid to love
Im not afraid to try
Im not afraid to fly.Apapun dia, makhluk yang sama dengan kita, entah sejenis manusia yang nyata atau pun makhluk astral kasat mata tetap saja memiliki hati. Tetap saja merasakan perasaan.
Siapa pun pastinya tidak suka diganggu atau menganggu, asal mereka tidak merasa terusik biasanya mereka tidak akan mengganggu kita. Kecuali jika makhluk astral itu adalah setan, beda lagi ceritanya. Kita semua tentu tahu kalau setan suka sekali menganggu manusia agar ketakutan---bisa kalian lihat dari banyaknya produksi film horror yang tidak kiannya berhenti, bahkan beberapa di antaranya diambil dari kisah nyata---juga menggoda manusia supaya melakukan kejahatan. Karena pikiran kolot itulah Taka menganggap makhluk astral menyebalkan bodoh yang selalu menganggunya selama tujuh tahun ini adalah setan. Tapi kenyataannya makhluk astral berwujud lelaki dewasa itu tidak mirip seperti setan---dia terlalu tampan untuk dikatakan setan---oke, abaikan pemikiran barusan. Makhluk astral itu tampak seperti bukan setan karena tujuannya menganggu Taka bukan supaya remaja itu ketakutan, tidak. Makhluk astral itu terlihat ingin mencari perhatian belaka, namun tentu saja Taka tetap dingin dan sinis padanya.
"A-aku mau bernyanyi!" seru seorang anak kecil lelaki yang kira-kira masih berusia sepuluh tahunan di atas panggung audisi bernyanyi yang sempat diberikan tepukan riuh namun baru saja mengeluarkan beberapa patah suara dia sudah diprotes keras-keras. Ya, dia ditolak mentah-mentah oleh para juri dengan alasan suaranya terlalu buruk dan di bawah standar. Sontak saja bocah yang masih dalam keadaan shock itu langsung berlari turun dari panggung dengan air mata yang terus bercucuran dan langkah yang gontai. Lalu kemudian visualnya pun menggelap.
Taka memandang bisu layar monitor di hadapannya dengan wajah datar, itu adalah salah satu bukti bisu kejadian yang pernah dilakukannya di masa lalu. Kala dia masih sangat belia. Pikirannya berkecamuk, dadanya nyeri, lalu nyerinya menyebar kemana-mana, tumpah ruah bak luka yang menganga.
Entah kenapa dia ingin menyalahkan sang arwah menyebalkan karena telah membuatnya kembali menyetel salah satu video berisi kenangan menyakitkannya di masa lampau. Dia merutuki dirinya sendiri kesal, kenapa pula dia harus membuka video itu yang isinya hanya kenangan pahit?
"Menyebalkan," gumamnya lirih sembari mengepalkan jemari.
Ah lagipula apa pentingnya mengejar impiannya sekarang?! Dia bahkan sudah bangga hidup seperti ini dengan modal menjadi seorang pro player di beberapa game online. Rasanya hanya dia bocah berusia empat belas tahun yang sudah mampu mencari uang sendiri, tentu saja remaja itu mendapatkan penghasilan pundi-pundi uang dari adsense video-video tutorial game-nya di OurTube.
Kini jemarinya kembali membuka kenangan lainnya yang tersimpan bisu di komputer, meng-klik-nya penuh antusias akibat penasaran salah satu dokumen yang isinya beberapa foto yang tak asing. Tiba-tiba hati anak lelaki itu berdenyut tatkala melihat melihat satu foto yang tak asing. Foto seseorang yang membuatnya dulu sangat bersemangat ingin mengejar cita-citanya.
Di foto itu, tampak seorang gadis kecil sedang tertawa sembari menggendong anjing mungil berbulu putih di pelukannya. Kenyataannya gadis di foto itu memang lebih tua darinya dua tahun namun entah kenapa mereka masih sama-sama berada di bangku 2 SMP.
Gadis itu adalah teman sepermainannya, seorang pianis lihai yang memiliki wajah manis dengan rambut hitam sebahu lurus diponi rata ke depan dan mata biru laut yang terasa menusuk. Wajahnya cukup oriental dan sedikit kebarat-baratan. Sifatnya sangat misterius dan pendiam, bahkan tidak pernah tersenyum---namun entah keajaiban apa yang membuatnya tertawa girang di foto ini. Ya hanya di foto ini saja.---Taka sering bermain dengannya dulu saat kecil. Dia adalah anak perempuan dari bassist band fenomenal di kalangan Internasional yang sudah bubar, Himiko Kohama.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAE 2 - Head High✔
Fanfiction[SONG ALBUM EDITION 2 - OOR FF] "Aku dengannya seperti dua keping logam yang berbeda, aku hanyalah logam perak biasa sedangkan dia logam emas yang berharga dan mahal. Kami takkan pernah bersama." - Taka. "Asal kamu tahu saja, kita sendiri seperti sa...