Part 16 - Make out

15.7K 1.4K 155
                                    

WARNING : MATURE CONTENT (21+)


Written by. CH
Revision by. Sheliu


Ada perasaan asing yang berkecamuk dalam diri Chizuru. Dia merasa lelah. Sangat lelah. Sampai dia tidak tahu jika kelelahan dan kebingungan, membuat dirinya menuntut sesuatu yang tidak dimengerti.

Otaknya berkata untuk melakukan pemberontakan, tapi tubuhnya berkata lain. Dia merasakan damba yang luar biasa. Keinginan untuk menerima lebih banyak, degup jantung yang berpacu kian mengencang, dan sensasi yang begitu besar hingga mulut mengeluarkan sebuah desahan yang tidak disangka.

Kepalanya terasa pening, saat lidah yang meliuk lincah tepat di dada, diiringi hisapan keras di sana. Semakin dirinya gelisah, maka semakin terasa basah di tubuh bagian bawahnya. Bahkan ada kedutan nyeri yang membuat Chizuru tidak nyaman.

Dengan posisi di atas pangkuan Luke, kedua tangan yang tertahan di belakang, dan Luke yang tampak sibuk di dadanya yang membusung, Chizuru tidak mampu berkutik. Seringkali, erangan yang terdengar memalukan keluar dari mulutnya begitu saja.

"L-Lepaskan aku, Luke," desah Chizuru dengan terengah.

"Aku akan melepasmu, setelah aku selesai memberikan apa yang kau butuhkan," jawab Luke parau.

Memangnya apa yang aku butuhkan? Pikir Chizuru heran. Meski dia merasakan sentuhan Luke yang membuatnya kian mendamba, tapi dia tidak tahu apa yang diinginkan. Sekujur tubuh meremang dan puting payudara yang sudah mengeras, terjeplak begitu tegas di balik atasan kamisol yang tipis.

Luke segera mengambil alih pada sepasang payudaranya. Luke mengulum satu puting dengan tangan yang memainkan satu puting yang lain. Hal itu membuat matanya terpejam erat karena tidak sanggup menerima serangan asing yang semakin menggebu.

Tubuh Chizuru menggelinjang dengan derap pacu jantung yang memompa hebat. Dia berusaha menggeliatkan tubuh, namun cengkeraman tangan besar Luke pada kedua pergelangan tangannya semakin mengetat. Dia tidak menyangka jika tenaga seorang pria bisa sebesar itu, padahal dia sudah bersusah payah untuk memberontak, tapi posisinya tidak bergeser sedikit pun.

"L-Lepaskan..," suara Chizuru terdengar semakin tercekat. Tenggorokannya kering karena pasokan oksigen yang seolah kian menipis.

Apa yang dilakukan Luke saat ini, memberikan rangsangan yang tidak sanggup ditahannya. Desahan semakin memberat dan lebih sering terdengar, dadanya terasa sesak. Tubuhnya semakin menggeliat gelisah dengan rasa nyeri yang berdenyut di bawah sana, sehingga Chizuru merapatkan kedua kaki untuk menahan reaksi tubuh yang bergejolak.

"Sshhh, tenangkan dirimu," bisik Luke sambil mengangkat kepala, menatap Chizuru dengan sorot mata penuh gairah. "Tidak usah terburu-buru."

Apanya yang terburu-buru? Tanya Chizuru dalam hati. Dia bahkan seperti habis berlari dengan rasa panas yang seolah membakar dadanya sekarang. Untuk mengeluarkan suaranya saja, dia tidak mampu.

Tanpa aba-aba, Luke mengangkat tubuhnya dalam gendongan dengan mudah. Membuat Chizuru memekik kaget dan spontan melingkari bahu Luke sebagai pegangan. Matanya mengerjap panik saat Luke membawanya ke ruang tengah, dan mendaratkan tubuh di atas sofa.

"L-Luke!"

Dia pikir jika Luke akan menghentikan perbuatannya dan membiarkan Chizuru menarik napas untuk sekedar menenangkan diri. Tapi ternyata tidak. Melihat Luke yang kembali membungkuk, Chizuru segera mendorong dada Luke sekuat mungkin, tapi segera ditahan Luke dan kembali menahan kedua tangan, kali ini di atas kepala.

The Lover (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang