7.Turnamen badminton

20 6 0
                                    

Ara sedang duduk dibawa kipas yang memutar mengeluarkan angin.ara memejamkan matanya menikmati angin yang dikeluarkan oleh kipas listriknya.

Angin memang sejuk,tetapi angin juga dapat membuat sakit,sama seperti halnya kamu,sikap dingin dengan senyuman yang sejuk dihari tapi dapat membuat banyak orang patah hati.

Drit drit

Ponsel Ara bergetar dan satu panggilan tak terjawab.ara membaca ponsel itu kemudian meletakkannya kembali.dia malas latihan hari ini malas bertemu Bayu ataupun Aya.

Mungkin turnamen beberapa hari lagi tapi Ara pasta semangatnya sudah lumpuh dan sirna begitu saja.ara kembali memejamkan mata.

"Ara".teriak ibu dari arah dapur

Ara berdecih pelan,memutar bola matanya malas.

"Beliin sabun,odol sampo di minimarket depan".

"Motor ada kaga?".tanya Ara

"Dah jalan kaki aja sonoh,hemat bensin itung itung juga olahraga".

"Ih ibu,mager tau ga!jauh".cerca ara

***

Ara pun mau tidak mau harus menuruti apa kata ibunya.ara memilih beberapa belanjaan yang diberikan ibunya

"Sabun,sampo,pasta gigi.udah semua".hitungnya

"Mending sisanya gue beliin cemilan deh".

Ara mengambil Snack dan minuman.saat disitu seorang laki laki melihat ke arah ara.dan menatap ara.dia mengambil minuman dikulkas kemudian mengagetkan Ara.

"Eh kamu!".katanya

Ara melihat kearah sumber suara dan melihat sesosok lelaki jangkung putih dan bermata sipit.sedang menatapnya.ara hanya terdiam dan pura pura tak kenal.

"Kenapa kaga latihan? Katanya Lo mau ikut turnamen! Tapi ko kaga latihan sih?!".katanya

"Males ah,gue mau ngundurin diri aja".

"Kaga boleh gitu dong".sewotnya

Ara menatap lelaki itu heran kemudian terdiam menatap lelaki itu heran.lelaki itu gugup dan mengalihkan pandangannya.

"Lo harus bertanggung jawab! Masa sih cuman karena males Lo ngundurin diri.kaga bisa gitu! Gue tau Lo berusaha banget ikut turnamen ini dan kenapa tiba tiba Lo mau ngundurin diri?".tanyanya

Ara bingung dan terdiam.lelaki ini ada benarnya juga.ara memang sangat semangat ikut turnamen ini tapi kenapa hanya karena hal sepele semangatnya bisa hilang.

"Elu ko tau? Jangan jangan Lo suka gue ya? Makanya suka mata matain gue".ucap Ara sambil mengintrogasi lelaki itu

Lelaki itu gugup kemudian terdiam.lalu menyingkir dari hadapan Ara.

"Gue duluan".

***

Ara keluar dari minimarket itu membawa belanjaan yang lumayan banyak.ia kesusahan tapi gimana lagi ibunya menyuruhnya jalan kaki.

"Duh ribet banget sih".gerutu Ara sambil membenarkan belanjaannya

Lelaki yang duduk santai sambil meminum minumanya menatap ara.kasian gadis itu.

"Mau gue bantu?".Ara langsung mencari sumber suara dan akhirnya ketemu

"Eh kagausah ka, Deket ko".

Bayu langsung membawakan dan mengambil alih belanjaan ara.ara berjalan disebelah bayu.kemudian naik motor dan mengantar Ara pulang.

"Eh maap ngerepotin".

Ibu Ara mengintip di jendela rumahnya.baru pertama kali ada lelaki yang mengantar gadisnya

"Alhamdulillah anak gue laku juga ya Allah".kata ibu Ara

"Ibu Lo ada?".tanya Bayu sambil celingak-celinguk menatap sekitar

"Kaga ada dia dah tidur,kecapean.oh iya ini ada Snack buat Kaka! Makasih ya".kata Ara sambil menyodorkan sebungkus Snack

Bayu menerima Snack itu kemudian tersenyum.

"Besok jangan lupa latihan ya! Ntar gue nonton elo pas turnamen".katanya sambil mengusap kepala ara

"Semangat Ade kelas ku yang entah gue ga tau namanya".ucapnya sambil terkekeh pelan

"Jangan lupa latihan,atau mau latihan bareng gue?".

Ara terbelalak kemudian langsung menggeleng.bayu terkekeh melihat tingkah Ara yang seperti anak kecil.tetapi begitu menggemaskan

Ara ikut tersenyum melihat tawa Bayu yang begitu sejuk.

***

Ara tetap tidak berangkat latihan disekolah tapi dia latihan dirumah.aya sempat marah pada ara.tetapi Ara merasa bodoamat dan kaga perduli.dia hanya ingin berlatih sendirian.

Suara motor berhenti tepat didepan rumah ara.ara hanya terus berlatih bersama Fira temanya.dia jago badminton dan lebih nyaman diajak main ketimbang bersama Aya.

Suara langkah kaki berhenti di taman belakang rumah.menatap Ara dan Ara memutar badannya menemukan sesosok lelaki.

"Udah gue bilang berangkat.kenapa kaga berangkat! Kalo mau latihan bareng gue! Ngomong atuh".kata lelaki itu

Ara hanya bisa membuka bibir dan terdiam saat lelaki itu mengambil raket milik Fira dan menggantikan posisi Fira sebagai lawan gue.

"Ayo main".

Ara pun langsung bermain dengan semangat dan lincah.ka Bayu juga bermain sangat hebat.sampai sampai Ara merasa lengah.tetapi tetap Ara yang jadi pemenangnya.

"Weh gue menang".teriak Ara dengan girang

Bayu hanya menatap sesosok Ara dengan senyum manis dan sifat cerianya.

"Gadis cantik yang bisa membuat hati candu untuk melihat nya".batin Bayu

"Eh kamu ini minum".

Bayu mengambil minuman itu kemudian meneguknya.ara melihat Bayu yang penuh keringat didahinya membuat kesan cool. Ara meneguk ludah dan reflek mengusap keringat yang ada di dahi Bayu dengan handuknya.

Bayu memegang tangan Ara,kemudian menatapnya.

"Jangan kecewakan gue besok".

***

Ara menguncir rambutnya dan mengikat tali sepatunya.dia tersenyum dan semangat hari ini.ara membawa raketnya kemudian bertanding

Ara menjadi pemenang babak ini.ara merasa semangat karena hadirnya sesosok lelaki dikerumunan orang orang yang menatapnya dari jauh dan mengirimkan doa untuk kemenangan ini.

Ara dan Aya sedang berkumpul dan ka Bayu datang memberi minuman.

"Ini buat Lo".sodor ka Bayu pada Ara

Aya yang merasa sakit hati langsung terdiam.ara mengambil minuman itu dan diberikan pada Aya.

"Aya lebih haus,gue bisa beli sendiri".

Ara pergi dari Bayu dan aya.dan menghampiri sahabatnya fira.fira menyodorkan minuman pada ara.ara langsung meneguk minuman itu.

"Lo munafik Ra".kata Fira

"Bayu keliatanya suka sama Lo,tapi kenapa Lo seolah olah ngerekam Bayu sama si Aya?!".

Ara menghela nafas."kadang hidup penuh pilihan dan kita harus mengorbankan salah satunya".

"Tapi Lo ga perlu ngorbanin perasaan Lo dong Ra! Bayu suka sama Lo! Seharusnya Aya yang berkorban bukan elo".

"Mungkin semesta belum berpihak sama Lo dan Bayu! Gue yakin suatu saat semesta akan memihak pada dua perasaan Ra,bukan karena sepihak".

"Cepat atau lambat gue yakin Aya bakal ngerti,dan bakalan relain kebahagian dia buat kebahagiaan Bayu".

***

Hello Geis part ini mungkin lebih panjang dari biasanya.kaga tau deh kenapa wkwk:v

Jangan lupa vote komen ya guis.
Semoga yang baca happy ya:)

ArabayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang