15.fakta

7 5 0
                                    

Beberapa hari setelah kedatangan dia ke rumahku.aku merasa sangat senang tetapi tidak begitu juga.aku tidak mengerti apa yang aku rasakan.entahlah aku merasa bingung kepada diriku sendiri.

Aku selalu berdoa agar semesta cepat menjawab hal yang semestinya aku dan ka Bayu jalani.entahlah walaupun jika nanti hasilnya akan membuatku dan dia jauh,mungkin itu adalah keputusan semesta yang terbaik untukku.

Aku memakai aeropon di telingaku.aku menikmati alunan musik yang mengalir dan memenuhi pikiran.membuat hatiku damai.mungkin itu adalah cara menenangkan pikiranku dari beban hidup yang entah kapan akan berakhir.

Tok tok tok

Suara ketukan pintu mulai terdengar.aku membuka mataku.

"Siapa?".tanyaku

"Brieta".sahutnya

"Masuk".kataku

Brieta dia adalah saudara perempuanku.dia beda satu tahun denganku.

"Eh ka! Anterin gue yu jalan jalan".katanya

"Jalan kemana? Gue mager.ngapa ga sama cowo Lo aja!".kataku

"Deh Kaka pelit deh,gue pengen sama elu.lu tu nolep banget si.gimana mau punya cowo coba".ejeknya

"Ayolah pergi,cari cogan".ajaknya sambil menarik tanganku.

Aku menghela nafas pasrah.aku berganti baju memakai pakaian kasual.dengan memakai t-shirt.memakai lipblam dibibirku agar nampak cerah dan tidak pucat.

"Cantik juga ya Lo ka".kata brieta sambil menatap berlama lama

"Cewe ya cantik.mana ada cewe ganteng".

****

Kami berdua memutuskan untuk menonton film.film bergenre romance.ya ampun gimana rasanya jomblo nonton film romance? Pasti ngehalu dan berharap tiba tiba punya pasangan.

Saat aku dan brieta memesan tiket.aku melihat sesosok lelaki yang ku kenal.entahlah mungkin mataku penuh dengan bayangannya jadi ngeliat semua orang tu mukanya kayak dia.

Setelah memesan tiket kami menuju studio satu.kami mencari bangku tepat di nomer 11 aku duduk dan brieta di nomer 12.

Aku menengok ke arah samping terlihat seorang lelaki yang ku cintai bersama seorang wanita.ya wanita itu tak asing.dia adalah pacarnya yang beberapa waktu lalu dikabarkan sudah putus.

Dia menatap ke arahku.

"Hey".sapanya sambil tersenyum

"Eh Hay ka".sapaku sambil sedikit tersenyum kaku.

Brieta menatap ke arahku.melihat dengan siapa aku bercakap.

Silvi pacarnya itu menatap ke arahku kemudian tersenyum dengan manisnya.ya Tuhan memang ini sangat menyakitkan.berada ditengah tengah cinta segi banyak ini.

Gua ga tega melihat senyuman itu.rasanya itu menyakitkan didada gua.pantas saja dia memilih wanita itu dia cantik dan anggun.

Film pun mulai diputar. Ceritanya tepat sekali menggambarkan keadaanku.persis sekali. Aku sudah mulai menahan rasa sakitku.

Aku tau sekali rasanya jadi pemain itu. Rasanya sangat terpukul sakit dan rumit.

Ka Bayu menatap ke arahku,melihatku yang sedang menitihkan air mata.seakan dia tau jika aku sedang mengalami kejadian yang ada di film tersebut.

"Kamu kenapa?".tanya ka Bayu pelan

Aku langsung mengusap air mataku.berusaha mengatur nafasku agar tidak terdengar suara sesak lagi.

"Hah? Ga papa ka! Itu ceritanya menggambarkan banget kaya kehidupan aku".kataku

"Wih bucin ya kamu".katanya

Iya gua bucinin lu bay! Kapan lu peka si gua cape cape banget!~batin ara

Ka Bayu menatapku kemudian mengelus kepalaku pelan. Hal ini membuatku menjadi terbang.

Ingin sekali dalam batinku berkata

Udah deh ka! Gua cape. Plis jangan bikin gua naro harapan lebih ke lu ka!.

Aku hanya tersenyum miris kenapa? Kenapa ini terjadi padaku kisah cinta pahit yang mulai terulang.

***

Setelah film selesai aku dan brieta memutuskan pulang sebelum itu kami mampir ke Gramedia untuk membeli buku.

Aku membeli buku tentang bang pintu uwuw aku bucin banget sama dia.ya gapapa gua halu Linyi kan gatau aslinya. Daripada bucinin Bayu yang jelas didepan mata dan jelas juga ga akan pernah bisa aku gapai.

Hahahaha miris!

"Eh ka".panggil brieta sambil memilih buku buku

"Hah?".

"Tu cowo siapa? Gebetan Lo ya yang ga bisa Lo milikin?".

Uwuw persetan ini anak bisa ga si nanyanya Alus dikit frontal banget.dah tau ga bisa gua milikin pakek ditanya.bikin hati gua remuk aja.

Ibarat anak IPA hati gua ini pecah kek gelas yang awal dikasih air dingin lalu habis itu dituang air panas.

"Kepo lu".

"Ih boleh ga gua coba milikin".katanya sambil senyum senyum

"Dia ganteng banget gewla mirip sama Lucas ku".katanya

"Yaampun serah lu deh,dia setia banget sama cewenya mana bisa dia berpaling sama orang lain".kataku

"Ya gua pakek pelet biar dia setianya ke gue aja".

"Kalo gua mah mending melet Linyi dah cogan,kaya,kurang apa dah".kataku

"Haha bener juga kata lu mending gua melet Lucas biar dia mau sama gua".kata brieta sambil memegang kedua pipinya. Menghayal dan terbang

****

Setelah beberapa lama kami membeli buku aku dan brieta berjalan melihat Ka bay dan Silvi sedang berjalan sambil tertawa riang.

Uwuw sakit hatiku Mase linu kek jamu pegel linu.

Aku mengatur nafasku agar dadaku tidak sesak.

"Tuhan sampai kapan aku harus begini? Mencintai salah satu hambamu yang sudah dimiliki oleh orang. Miris banget ngeliatnya".batinku

"Aku harap suatu saat sebelum kelulusan aku bisa mengucapkan tiga kata padanya i love you".

"And i need you".

****

Hello guys Mon maap ga pernah update cerita ini karena aku Ndak punya konten terhadap cerita ini.

Cerita ini tu rumit banget dan gatau bakalan selesai kapan.dan gatau bakal endingnya kaya gimana. Aku gatau...

Gatau bakal happy ending atau sad ending.doain aja happy ending ya:)

See you

ArabayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang