Ace

21 2 0
                                    





"Gimana? kita jadi pake rencana A atau B?" Tanya Ace begitu mereka sampai di kelas dan duduk dibangku masing-masing.

"Oh iya, gue belum cerita sama lo kalo selama dua minggu ke depan gue harus tinggal di rumah temen orang tua gue."

"Kok bisa?"

Kle menghela nafas, "Orang tua gue ada kerjaan di luar negeri jadi mereka nitipin gue sama temennya."

"Tumben banget, pasti ada sesuatu." Ace mengusap dagunya menunjukkan sorot sedang berpikir.

"Sesuatu apaan?"

"Jangan-jangan orang tua lo sengaja karena mereka pengen ngejodohin lo sama anak temen mereka itu. Dari fanfiction yang gue baca, itu salah satu trik orang tua kalo mau jodohin anaknya. Mereka bakal bilang ada kerjaan di luar negeri terus nitipin anaknya ke anak temennya biar mereka bisa deket terus gampang buat dijodohin."

Kle melongo, menatap Ace tidak percaya "Kayaknya lo kebanyakan baca fanfiction deh, gak mungkin banget mereka mau jodohin gue sama kak Alvaro yang menurut gue meskipun gak seganteng Kang Daniel tapi dia itu sempurnanya nyata."

"Wait! Kak Alvaro itu siapa? Kok gue baru denger?"

"Anaknya temen orang tua gue."

"Lo bilang sempurna? Gue jadi penasaran." Ace mendekatkan wajahnya pada Kle, menaik turunkan alisnya dan tersenyum misterius.

"Jangan macem-macem deh lo!" Kle menyentuh jidat Ace dengan jari telunjuknya dan mendorongnya pelan.

"Kenapa? lo suka sama dia?"

"Gak! Gue sukanya cuma sama Kang Daniel." Ucap Kle sewot.

"Lo suka sama Daniel Kle? Waooow, ternyata ice princess kita suka sama si ketua kelas gaess!" Teriak Wonu, membuat seisi kelas melihat ke arah Kle dengan tatapan tidak percaya.
Kle gadis pendiam dan pemuja oppa-oppa garis kelas ternyata bisa suka sama Daniel si ketua kelas? Ha ha ha. Kabar buruk untuk beberapa siswa yang bertaruh untuk mendapatkan hati gadis itu.

'Sial!'

"Yang gue maksud bukan Daniel yang itu?!" Belanya.

Wonu tersenyum jahil, pria itu benar-benar menyebalkan. Siapa yang tidak kenal Wonu? Pemilik akun lambeturah yang menyebarkan gosip-gosip tidak berfaedah kepada seisi sekolah.

'Kucing milik kepala sekolah yang kawin sama kucing milik penjaga kantin aja dia gosipin abis-abisan.'

Dan sialnya Kle berada di kelas yang sama dengannya. Orang yang tidak pernah masuk ke akun gosipnya.

"Terus Daniel yang mana? yang namanya Daniel kan cuma satu di sini."
Kle menatap Ace dengan tatapan memelas, meminta sahabatnya itu membelanya. Namun yang dilakukan Ace hanya cekikikan.

"Niel, gimana nih? Lo juga suka gak sama Kle?" Tanya Wonu kepada Daniel yang diam-diam mendengarkan keributan walaupun atensinya tetap pada buku paket kimia yang berada di tangannya.

Daniel mendongak, memutar tubuhnya menghadap Wonu yang sedang berdiri di samping Kle, "Jangan kayak bocah, mendingan lo kerjain tugas kimia lo sebelum di keluarin lagi dari kelas." tuturnya santai, namun dapat membuat mulut Wonu terkunci dan teman-teman kelasnya tertawa.

Daniel kembali ke posisinya semula, enggan melihat adegan Kle yang mendorong tubuh Wonu dengan kakinya agar menjauh.

"Cie.. yang dibelain Kang Daniel" bisik Ace



"Mati aja lo!"






***

Bel pulang sudah berbunyi sepuluh menit yang lalu, tapi Kle enggan beranjak dari tempat duduknya. Bukan karena dia tidak ingin dijemput oleh Alvaro, gadis itu malah akan merasa tidak enak kalau harus membuat pria itu menunggunya terlalu lama. Kle melirik Ace yang masih duduk dengan manis ditempatnya 'gadis ini!'. Kle masih kesal karena kejadian tadi pagi, tapi sahabatnya itu terus saja merengek ingin dikenalkan dengan Alvaro sampai-sampai dia dengan senang hati menunggu Kle untuk keluar kelas.

Kle menghela nafas, akhirnya berdiri dan melangkah keluar kelas membuat Ace tersenyum menang. Ace berjalan di belakang Kle sampai di pintu gerbang, di sana sudah ada Alvaro yang sedang berdiri menyender di bagian depan mobilnya.

"Kak!" Panggil Kle, pria itu melepas atensinya dari handphone yang dipegangnya. Alvaro melihat Kle yang sudah berdiri di depannya dengan tersenyum, padahal sudah 30 menit dia berdiri, menunggu di tempat itu.

"Maaf, lama."

"Gak apa-apa." Alvaro melirik gadis yang berdiri di belakang Kle.

"Itu temen kamu?" Tanyanya, Kle menoleh ke belakang mendapati Ace berdiri terpaku dengan mata berbinar.

Kle mengangguk, meraih tangan Ace agar mendekat.

"Namanya Ace, temen sekelas aku kak"

"Hai, Ace!" sapa Alvaro ramah

"Hai kak.."

"Alvaro." ucap pria itu menambahkan.

"Hai, kak Alvaro!" ulang Ace, membuat Alvaro terkekeh.

Kle melirik Ace kesal, setiap melihat pria tampan pasti sahabatnya itu akan bertingkah sok manis, 'dasar gak setia!'

"Rumah Ace dimana? Mau kakak anterin sekalian?"

Ace mengangguk antusias, "Boleh kak, boleh banget!"

Alvaro tersenyum, mengangguk mengisyaratkan agar kedua gadis dihadapannya itu masuk kedalam mobil.

"Gila, ini mah duplikasinya Jaehyun NCT" gumam Ace.







***

"Jadi bisnis kalian itu udah berjalan cukup lama ya?"

Ace mengangguk antusias, sedangkan Kle lebih fokus melahap pudding labu yang dipesannya.

Mereka sedang berada di sebuah kafe dekat rumah Ace, setelah rencana untuk mengantarkan Ace terlebih dahulu gagal karena gadis itu ingat kalau dia harus mampir ke kafe itu untuk mengantarkan barang yang dipesan oleh salah satu pegawai kafe. Dan berakhir dengan mereka makan siang dan bersantai di sana.

"Keren ya, bisnis kalian bisa berkembang dan bertahan."

"Itu karena kita tepat sasaran kak, jaman sekarang siapa sih yang gak tahu kpop? Sebagian besar penduduk kota ini pasti kpopers, kalo mereka udah suka terus masuk dunia itu apapun bakal mereka lakuin demi idola mereka dan kepuasan mereka sendiri. Makanya bisnis kita ini gak ada matinya, kecuali kalo Korea Selatan lenyap." cerocos Ace tanpa jeda.

Alvaro mengangguk, sejak awal pria itu tidak terlalu tertarik dengan dunia bisnis. Maka dari itu dia keluar dari garis keluarganya dan lebih memilih untuk menjadi dokter nantinya.

"Terus uang yang kalian dapat, kalian apakan?"

"Ya kita tabung lah kak, buat biaya kuliah nanti." Ujar Ace dengan mantap, membuat Kle berdecih. Benar uang yang mereka dapat memang ditabung tapi bukan untuk biaya kuliah.

'Dasar gadis licik!'

"Hebat! Kakak bangga sama kalian." Alvaro bertepuk tangan pelan, membuat Ace semakin di awang-awang.

"Emangnya kamu mau kuliah dimana nanti?"

"Ace mau kuliah di Korea, Kak. Sekalian mau ngepaparazi oppa-oppa, katanya." Seringai Kle, membuat sahabatnya itu menatapnya tajam.

'mampus!'






Anyeong!🤗 Dont forget to votment

Cerry BlossomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang