Surprise

20 2 0
                                    

Ace membuka matanya karena mendengar suara berisik yang berasal dari kamar mandi. Entah apa yang terjadi, tetapi dia mendengar suara sahabatnya dan seorang pria dari dalam sana. Ace berusaha bangun, namun rasa pening tiba-tiba menyerang kepalanya.

“Woah.. tuan putri sudah bangun.” ucap Kle begitu keluar dari kamar mandi dan melihat Ace sedang memegang kepalanya.

“Enak banget ya lo, mabuk dan ngebiarin gue ngegotong lo sendirian. Untung ada Daniel.” Kle menoleh ke arah Daniel yang berada di sampingnya. Baru keluar juga dari kamar mandi.

“Hehe… sorry, gue kan gak tahu kalau minuman itu ada alkoholnya.”

“Gue kira lo sengaja mabuk, biar kayak drama-drama.” Sahut Daniel.

“Gue gak se-drama itu kali.”

“who know?”

Wah, sejak kapan Daniel mau berdebat?

By the way, kalian ngapain berduaan dari kamar mandi?” Ace menatap curiga Kle dan Daniel.

“Airnya macet tadi, berhubung ada Daniel ya gue suruh dia aja ngebenerin.”

Ace tersenyum miring, “yang bener?”

“Ya menurut lo aja gimana, ya kali gue mandi bareng Daniel.”

“Asal lo mau dan Daniel juga mau, kenapa nggak?”

“Woah! Masih mabok nih anak!” Kle menoleh ke arah Daniel, “Kita cemplungin di bath up gimana?”

Daniel tersenyum miring, kemudian mengangguk mengisyaratkan kalau dirinya setuju.

“Woooy! Gue bercanda kali!! Turunin gak!” Ace berteriak ketika Kle dan Daniel mengangkat tubuhnya ke kamar mandi dan menurunkannya di bath up.

‘Byuuurrr’





***


Alvaro mengemudi dengan gusar, setelah tahu bahwa Kle tidak ada di rumah Ace. Laki-laki itu bahkan terbelalak begitu mengetahui bahwa Ace tidak sakit dan sedang berada di rumah Kle untuk menemani sahabatnya yang ditinggal ke luar negeri oleh orang tuanya, dan itu Alvaro ketehui dari pembantu di rumah Ace. Semua bermula ketika Iren memintanya untuk mengantarkan makanan untuk Kle namun ketika Alvaro mencoba menghubunginya lewat telfon,  gadis itu tidak bisa dihubungi.  Alvaro kemudian berinisiatif untuk mendatangi sekolah Kle, karena saat itu masih jam sekolah. Namun nihil, semua teman kelasnya mengatakan bahwa Kle tidak masuk sekolah, mungkin saja gadis itu masih menemani Ace yang sedang sakit. Tetapi faktanya, mereka menghilang bak ditelan bumi.

Alvaro menginjak rem, begitu sampai di depan rumah Kle. Berharap gadis itu benar-benar ada di sana. Namun lagi-lagi laki-laki itu harus menelan kekecawaan, karena rumah itu dalam keadaan kosong. Tidak ada satu pun orang di sana. Alvaro mengacak rambutnya, frustasi.

“Kle, lo kemana sih!”

Apa dia harus memberi tahu kedua orang tuanya, lalu memberi tahu kedua orang tua Kle kalau anak semata wayangnya itu menghilang? Ah, semuanya pasti akan bertambah rumit. Tetapi tidak ada pilihan lain, dia juga tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi pada gadis itu. Pilihan satu-satunya hanya memberi tahu orang tuanya agar gadis itu bisa cepat ditemukan.






***


“Parah emang lo berdua! Kalo gue demam ya gara-gara lo pada nih!” Ace mengeringkan rambutnya setelah tragedi mandi air dingin dadakannya.

“Ya kalo lo demam, berarti gue sendirian donk ke Hongdae, eh gue ajak Daniel aja deh.” Kle melirik ke arah Daniel yang duduk tidak jauh darinya. “Lo mau kan nemenin gue ke Hongdae?”

Cerry BlossomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang