Epilog

105 4 5
                                    

" Okdal - Lalala ( OST BTS WORLD )

***

"Gila. Pegel banget badan gue." Laki-laki itu meregangkan otot-ototnya yang sedaritadi mulai sakit.

Drrttt drtttt

Laki-laki itu merogoh kantung sebelah kanannya yang kebetulan ponselnya berada di dalam situ. Ia kemudian tersenyum cerah ketika melihat nama yang tertera di ponselnya itu.

Mama is calling

"Halo ma." Sapa laki-laki itu senang.

"Aidan udah buka kado dari mama?" Tentu saja Aidan lupa melakukan itu. Padahal sebelum pulang ia sudah mengingat-mengingatnya berkali-kali.

"Aidan lupa ma. Maaf banget yah ma." Aidan jadi tak enak pada mamanya.

"Iya gakpapa. Sekarang kamu buka kadonya yah." Aidan segera berlari.

"Mama nyuruh bibi taruh kado dimana?" Tanya Aidan karena ia baru sadar kalau ia sendiri tak tahu tempat kado itu berada.

"Oh iya. Ada sama bibi kok. Mama sengaja nyuruh bibi buat jaga dulu kadonya sampai kamu pulang." Aidan segera berjalan ke kamar pembantu rumahnya.

Tok tok

"Assalamualaikum. Bi. Ini Aidan." Hampir ada lima menit baru di bukakan pintu. Karena memang jam sudah menunjukkan jam 12 tepat. Tentu saja bibinya itu sudah tidur.

"Hmm... Ohh den Aidan. Kenapa toh den malam-malam ke kamar bibi. Makanannya mau bibi panasin?" Pembantunya itu sudah ancang-ancang akan melangkahkan kakinya tapi langsung di tahan Aidan.

"Aidan kesini cuma mau minta kado yang di titipin mama ke bibi kok." Kata Aidan sopan.

"Ohh itu. Bentar yah. Bibi ambilkan dulu." Bibi itu kembali masuk. Aidan tetap setia menunggunya. Bibi itu kembali sambil membawa kado bentuk kotak besar.

"Widih. Mama ngasi apa nih? Makasih yah bi. Tidur nyenyak bi." Bibi nya itu hanya mengangguk lalu kembali ke tempat tidurnya. Sedangkan Aidan sudah kembali ke kamarnya.

Kotak berwarna hitam merah dengan pita hitam menghiasi kado itu. Tadi saat perjalanan ke kamarnya, kotak itu ternyata lumayan berat. Membuat Aidan makin penasaran dengan apa isinya.

Ia mulai mendudukan dirinya sendiri. Tak lupa dengan kadonya yang sudah ada di pangkuannya. Jantung berdegup kencang. Perasaannya bercampur-campur.

"Semoga bukan prank."

Aidan membuka kado itu dalam sekali buka. Betapa terkejut dan senangnya dia sekarang. Mamanya memberikan banyak sekali komik. Entah ada berapa di dalam sana.

"Kok detektif Conan lagi?"

"Widih. Akhirnya dapat yang One Piece 85." Tanpa menunggu lebih lama lagi. Aidan menelpon mamanya. Sudah tersambung!

"Makasih ma kadonya."

"Sama-sama sayang. Sekarang kamu tidur yah. Pasti di sana sudah malam kan? Disini masih pagi."

"Iya ma. Aidan tutup dulu yah." Aidan segera menutup telponnya. Dan beralih untuk menelpon Keyna. Apa dia sudah tidur?

Tutttt tutttt

"Halo?"

"Lo tidur yah? Sorry-sorry ganggu."

"Gak kok. Kenapa? Mau curhat lagi?"

"Gak kok. Gue cuma mau kasitau kalo gue di kasi kado komik sama mama gue." Pekik Aidan kesenangan. Keyna juga senang mendengarnya.

"Selamat yah." Aidan merengut.

COSINUS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang