5. Siapa Reon?

21 12 2
                                    

***

Apa perasaan kalian saat bertatap muka dengan sosok familiar di depan mata kalian?,yaitu di mana saat Sosok itu menggenggam telapak tangan seorang gadis lain?!

Apa sakit?

Pedes?

Asem?

Kecut?

Mungkin kalau aku,aku menggabungkan Farian rasa itu.

Sakit saat luka itu Terciprat Asam,dan Rasa kecut yang membuat semakin bedenyut kesakitan,Tanpa perasa pedas pun mataku akan Mengeluarkan air mata.

Aku menatap Evan.Evan yang sedang mengenggam tangan Seorang gadis.Tepat di depan Warteg. Entah apa yang di lakukannya di sana,aku segera bergegas pergi sebelum Hati di dalam tubuhku ini semakin meronta kesakitan.

Dan Sedetik itu sosok Mata Hitam kelam bertemu.

Aku berlalri meninggalkan jalan ini menuju ke rumah.
Rencanaku mengambil kue pesanan ibu tidak jadi.

"Aray!! "

Aku tak berhenti ketika Reon memanggilku. Aku yakin ketika dia melihatku dia pasti akan mengejek karena terlalu Lemah menjadi Perempuan.

"gue tau!!"

Dia berhenti meninggalkan motor sportnya Di Pinggir jalan demi memburuku.

Jika aku berada di posisinya Sebaiknya aku memburu menggunakan motor saja, dari pada motor mahal itu di simpan di pinggir jalan dan tiba-tiba kecolongan.

"Aray!!!! "Reon menarik lengan tanganku secara Kasar ketika berhasil menangkapku. "Lo_"

"Apa?!! Mau Ngejek saya Kalau saya perempuan lemah?? Atau mau Ngatain saya Sok Baperan?? Silahkan!! Saya terima ucapan kau itu!"

Aku berucap tepat menatap mata reon dengan marah.

Sedangkan Reon mentap manik mataku dalam,bisa ku rasakan dia menghela nafas pelan, sepelan-pelannya.
"perempuan Nggak bisa menghindar dari rasa sakit di hatinya karena Cinta, tapi perempuan tau bagaimana cara untuk tetap tersenyum meski Hatinya sedang sakit! "

"dan Itu adalah lo"

Aku menatap Reon kaget.

Aku?

Apa dia tak salah berucap?

"S__saya? "

"iya lo!! "reon dia perlahan Mendekatkan tubuh tegapnya menghadapku,menatapku begitu dalam. Wajahnya hendak Maju kedepan wajahku dan Tersenyum miring.

Aku tak tau Itu tatapan apa tapi sekarang entah kenapa aku mulai tenang. Wajah bersenyum miring itu terlihat indah jika di lihat dari dekat.

Eh?!

Aku mendorong Reon hendak pergi. Tapi reon lebih dulu mencegatku.

"kita ambil pesanan Ibu kamu yah..!?"

"loh? Kau tau dari mana? "

Aku menatap punggung Reon ketika mengajakku menemui motor sportnya yang di tinggal tadi.

"Lo nggak tau seberapa jauh gue mengenal lo lebih dalam"

"ap__ apa maksudmu? ,sebelumnya kita nggak pernah bertemu sama sekali"

Shearay(EndingLove)SLOW UPDATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang