***
Setelah Beberapa Hari menjalani Kemoterapi dan izin dari sekolah Aku akhirnya kembali ke sekolah Elit itu.
Kakiku menuruni Motor Sport Evan.
Yap, Evan Memboncengiku Memakai motornya,bukan aku yang memaksanya tapi dia, katanya Dia tidak ingin aku kembali sakit setelah sakit beberapa hari.
"Makasih yah.. "aku tersnyum pada Evan
Dan Evan membalas senyumku."Belajar yang bener!! "
"kayak bener aja"
"Apa?! Ohh.. Gitu.. "Evan Mencubit pinggangku,sedikit sakit dan geli akibat Kukunya yang mengenai kulit pinggangku meski terbalut Kain.
"Hahaha.. Van.. Udah.. Ih ini sekolah tau! "ucapku Berusaha menghindar Karena beberapa siswa sempat berbisik-bisik setelah melirik kami.
"Yaudah duluan yah.. "
Aku melambaikan tangan kemudian masuk gerbang.
Di koridor Aku berusaha mencari jalan yang tidak terlalu ramai. koridor ini tampak seperti Semut-semut yang sedang berjalan secara Berbaris di Tembok.
Aku kesusahan jalan karena disisi kiri ada anak perempuan yang.. Cukup besar pipinya hampir menutup seluruh Bibirnya yang sedang mengunyah Makanan ringan,sedangkan sisi lain Ada Cewek tomboy namanya Nur teman sekelasku, Entah itu sudah takdir tapi.. Namanya tak sepadan dengan Sifatnya.
Bukannya takut pada Gadis itu, tapi Gelang berduri Hidung di beri cincin, serta Rambut Di gerai Berwarna Merah begitu..... Em... Apa yah.. Aku sedikit ngeri.
Apalah aku yang hanya secuil Remah roti,begitu bahasa terend sekarang.
Sampai tiba-tiba tangaku di tarik secara kasar.
.
.
.
.
.Aku terpingkal-pingkal Saat manusia itu berusaha menyeret ku menuju Suatu tempat.
beberapa gudang sudah saku lewati,serta bangunan-bangunan kosong tak terpakai.
Ternyata sekolah elit ini memiliki sisi seram.
Aku menatap Punggung cowok itu,tegap dan Lurus.
Sentak dia melempar aku kasar tepat di dalam WC tak terpakai ini.
Aku melihat sisi atas sampai bawah penuh sarang laba-laba, penuh dengan kotoran tikus dan.. Gelap.
Aku menatap Cowok itu, aku tak tau siapa namanya.
Seperti ciri-ciri Siswa tak di siplin, Bad boy,brandalan.
Baju di keluarin, dasi dilonggarkan,rambut acak-acakan.
Aku menatap Cowok itu entah dia mau memperlakukanku.
"gue nggak bakalan ngrape-grape lo, nggak nafsu gue!! "
"memangnya saya bilang,kalau kau apa-apain saya? "jawab ku sinis.
"HAHAHAHAHA bahasa lo alay tau nggak!!"
Aku mentap Cowok Berjakun menonjol itu. Apa sih yang alay dari bahasaku? Jelekkah bahasa begini?
Tidak baikkah berbahasa begini?
Setidaknya bahasa saya tidak mengandung Konten Dewasakan?
"salahkah? "
"iya.. Lo SALAH!! "
Tiba-tiba dia teriak.
Dia... emosian."sampe lupa gue mau ngomong apa"dia menepuk Jidadnya.dia memasang muka galak. "soal kejadian kemarin itu.. Lo jangan__
"ohh waktu Ibumu mencarikanmu Dalam__
"DIAM!!! "
Dia mencengkram Daguku metanya melotot tajam. "Gue nggak suka,kalo omongan gue di putusin!! "
"denger yah... soal kejadian kemarin..,jangan pernah bocorin atau ceritain ke orang lain!!! Ngerti!! "
Aku menatapnya sinis, Sudah kasar, ngotod lagi. Orang seperti dia pantas untuk di permalukan.
"kalau saya nggak___
"lo jadi bahan bullyan di sekolah ini!! " dia menatapku Sambil tersenyum miring"mau?!"
Aku menegang ketika mendengar kata yang menurutku Mengerikan..
bully.
Seingatku terakhir dibully sejak Kelas 10 SMA.
".... Iya.... Saya nggak akan bo__ bocorin"
cowok itu memandangku lekat.
Sorot matanya Tajam dan dingin,tiba tiba daguku di cengkram kasar,kurasakan kukunya menusuk kulit Pipiku.Sakit, aku ingin moronta tapi tanganku di cegat olehnya. Wajahnya Maju menghapus Jarak antara kita.
Aku berusaha meronta meminta tolong.
Bibirnya maju dan.."Sekalipun lo ngomong ke orang, Lo tau akibatnya! "
KAMU SEDANG MEMBACA
Shearay(EndingLove)SLOW UPDATE
ChickLitBahkan untuk sekian waktu persecon aku masih merasa terkasihani. Menangis Itu sudah menjadi Kebiasaanku, meski menjadi kuat itu sulit,tapi percyalah Bahwa ada Kekuatan dalam Tubuhmu untuk menjadi Seorang lebih kuat dari Sebelumnya. Walau kini cint...