🍁nugroho; jodoh

350 38 0
                                    

Hari ini abi lagi dalam masa istirahat, nggak di kasih jadwal operasi selama seminggu ini, setelah lembur selama sebulan lamanya.

Ya, abi juga kasian sama si kakak dan adek yang selalu ditinggal dirumah. Walau ada bibi, mpok, sama pak anto supir si adek.

Adek memang belum di bolehin bawa kendaraan sendiri, lagian juga baru lulus smp.

Abi sekarang lagi cuci mobil di halaman, dan pagar rumah yang dibuka lebar-lebar. Kebetulan setiap rumah di komplek ini pagarnya nggak ada yang tinggi-tinggi. Karena komplek ini sendiri sudah di pagarin.

Di rumah nggak ada siapa-siapa sekarang. Si kakak lagi ngapel sama pacarnya, terus si adek lagi main sama  wonyoung anak bungsu si wooseok. Bukan main sih, lebih tepatnya gangguin junho yang lagi ngerjain sesuatu di rumahnya.

Kan si adek sama si wonyoung mau masuk sma yang sama, sama si junho. Jadi dari tadi mereka sibuk nanyain jadwal untuk hari terakhir mpls, biar ada persiapan. Padahal wonyoung nanya ke eunsang juga bisa.

"Jinhyuk" abi menoleh ke rumah yang ada di hadapannya. Lalu tersenyum.

"Napa bang?" sahutnya begitu melihat Seungwoo berjalan mendekat kearahnya sambil membawa segelas kopi hitam.

"Gue pusing nih, nggak ilang-ilang dari semalem" sahut Seungwoo setelah berada di dekat abi yang lagi matiin keran.

"Ya terus? Situ curhat?" jawab abi sambil melirik Seungwoo.

"Bangsat sekali ya pak dokter" sinis seungwoo lalu meneguk kopinya.

"Ya elu juga bang, sakit minumnya kopi" ucap abi lalu berjalan memasuki rumah, "ayo masuk, gue periksa" sambungnya.

Seungwoo langsung aja jalan ngikuti abi ke dalam rumah. Bener-bener sunyi.

"Yena mana?" tanya seungwoo kemudian duduk di sofa yang ada.

Abi yang baru aja ngambil peralatan dokternya, duduk di samping Seungwoo, "jalan sama cowok nya" jawab abi.

"Yeh, sayang banget. Padahal mau gue jodohin yoga sama si yena" ucap Seungwoo sambil memerhatikan abi yang kini sedang memeriksa tensi nya.

"Ya, gue nggak mau maksa-maksa ah bang, nanti kaya si wooseok ye kan" jawab abi sambil terkekeh pelan.

"Lo juga kaya wooseok kan?" sindir seungwoo, yang langsung membuat abi menghentikan tawanya. "nyindir orang mikir dulu ya Hyuk"

"Nggak lucu bang"

"YANG KETAWA ELU ANJING" pekik seungwoo kesal. Yang sekali lagi ngebuat abi tertawa.

"Yaudah sih bang, udah terjadi juga. Gue bahagia aja kok sekarang, yena juga, reza juga"

Seungwoo hanya mangut-mangut melihat adek kelasnya sejak sma.

"Reza di rumah lu ya bang?" sahut abi mengalihkan topik.

Seungwoo mengangguk, "iya, lagi gangguin rian dia sama wonyoung"

Kali ini abi hanya mengangguk, lalu menyodorkan beberapa obat ke arah seungwoo, "ini bang, yang ini makan 3 kali sehari sesudah makan, yang ini dua kali sehari sebelum makan. Lo cuma kecapean aja bang, tapi udah otw gejala demam. Jangan kerja berat-berat dulu. Ntar kalau demam, telpon gue aja ntar gue pasangin infus, biar cepet sehatnya" jelas abi.

Seungwoo mengangguk, "berapa Hyuk?" ucapnya kemudian sambil memasukkan tangannya ke saku.

"Apaan berapa-berapa, kaya kesiapa aja lu bang" tolak abi.

"Bangkrut lo ntar, gue sekeluarga sakit berobat ke lo, wooseok sekeluarga juga, kalau gratis mulu bangkrut lo ntar?" omel seungwoo.

"Pasien gue nggak cuma lu bang" sinis abi lalu mendorong bahu seungwoo, "pulang sana, istirahat" husirnya.

Seungwoo hanya tertawa kecil, "makasih ya, gue pulang" lalu berjalan keluar rumah.

Abi langsung aja beresin semua peralatan dokternya, dan di masukin ke dalam laci di ruangannya.

Dirumah memang ada klinik kecil gitu buat para tetangga yang lagi pada sakit.

"ABI, AKU PULANG!!"

Abi langsung aja berjalan ke ruang tamu rumahnya, baru sampe abi langsung mendapati peluk kan dari putrinya.

"abi" sahut pria yang datang bersama yena tadi. Lalu menyalami abi.

"Sihoon, gimana kabar nya? aman?" tanya abi.

"Aman bi" abi mengangguk.

"Yaudah, bawa sihoon ke ruang keluarga aja, kamu ganti baju terus bikinin sihoon minum. Kalau lapar, gojek aja ya uangnya ambil aja di dompet abi di kamar" sahut abi.

"Abi mau kemana?" tanya yena bingung.

"Mau kerumah om seungwoo aja, daripada disini jadi obat nyamuk" sahut abi lalu disambut gelak tawa oleh kedua pemuda dan pemudi tersebut.

"Kamu sihoon, anak abi jangan di apa-apain, kalian cuma berdua di rumah"

Sihoon hanya mengangguk, lalu memandangi abi yang sudah jalan keluar rumah.

"Abi kamu abg banget gaya-nya yang?" sahut sihoon, pasalnya di rumah abi cuma pake celana pendek warna hitam, sama baju kaos hitam. Pokoknya kesannya kaya anak muda jaman sekarang.

Yena langsung aja menyahuti, "masih kalah tuh abi aku sama om seungwoo"

"Om seungwoo? ayah si yohan?" tanya sihoon.

"Iya, om seungwoo tuh kalau malam kadang main kesini tuh, behhhh seksi banget yang. Kadang pake baju kaos putih tanpa lengan sama celana pendek, nanti tatonya keliatan semua, ganteng bangettt. Terus kadang pake piyama yang bikin belahan dadanya keliatan, tambah keliatan dah tu tatonya yang ada di dadanya" jelas yena panjang lebar.

"Kalau ke kantor mana pernah pake jas formal, kadang cuma kaosan plus training hitam" sambungnya.

Sihoon dari tadi cuma diem aja sambil liatin yena yang semangat banget ceritain om seungwoo.

"Udah selesai muji om seungwoo nya?"

Yena langsung sadar begitu tone suara sihoon berubah.

"Ketahuan baget sering liatin om seungwoo?" sambung sihoon.

Yena menelan liurnya gugup, "ya- ya, gimana coba! Kamu kalau jadi cewe pasti juga bakal kaya aku!" ucapnya sambil memekik panik. Takut sihoon ngambek dan batal lah rencana mereka mau nonton film.

Sihoon terkekeh pelan, lalu segera mengecup pipi kanan yena. Yang sontak membuat yena kaget, "apaan, kok cium cium?!"

Sihoon kembali diam, "yaudah, aku ngambek" ucapnya.

"Ihhh, kok ngambek sih?! Kan mau nonton?!" sahut yena sambil memekik-mekik.

Sihoon menatap yena yang kini sedang menatapnya kesal. "cium dulu" ucap sihoon sambil memonyongkan bibirnya.

"Ih, apaan sih?" sahut yena sambil mendorong pelan pipi sihoon.

"Nggak mau?" tanya sihoon, "beneran nggak mau?" tanyanya sekali lagi.

"Yaudah, aku puㅡ" ucapan sihoon berhenti, begitu merasakan bibir yena mengecup pelan bibirnya.

"Sudah" ucap yena pelan dengan pipinya yang merah.

Sihoon terkekeh, lalu diusapnya pelan kepala yena. Gemes banget.

Tapi tak lama,

"ABIIIIIII, KAKAK SAMA BANG SIHOON WIK-WIK!!!"

"BANGSAT SI REZA!!! APAAN BI, KAGAK-KAGAKKK!!" yena langsung lari kedepan pintu. Sudah ada jinwoo yang juga lagi teriak-teriak ke arah rumah seungwoo. Soalnya abi sama seungwoo duduk di depan teras.

"IYA BIIII, TADI KAK YENA WIKㅡ" yena langsung aja bekap mulut jinwoo.

"NGGAK BIIIIII, REZA BOHONG INIIIIII!" teriak yena.

Dan abi sama seungwoo cuma ketawa-ketawa, sambil melihat jinwoo dan yena yang lagi tarik-tarikkan sambil dorong-dorongan di teras rumah.

Mau marah anaknya ciuman, mana bisa? Dulu dia begitu juga soalnya.

Abi sambil ketawa nyahut, "yang modelan gitu mau lo jadiin istri si yohan bang?"

Mengingat yohan dan yena yang sebelas duabelas sifatnya.

tetangga saat duda; pdx101 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang