🍁sakit

192 32 0
                                    

"Abang, telponin abi-nya jinwoo" perintah papa waktu baru keluar dari kamar eunsang.

"Masih panas pa?" tanya abang sambil mengeluarkan hp nya.

"Iya, makin panas daripada tadi sore" ucap papa sambil mijit pelipisnya. Dia juga capek, mana tadi bawa mobil ngebut karena di telpon wonyoung kalau eunsang sakit.

Udah tiga kali abang nelfon abi jinhyuk, tapi nggak di angkat-angkat. Ujung-ujungnya abang lari ke rumah abi jinhyuk.

Abang nekan bel, dan nggak lama muncul jinwoo yang udah lengkap dengan piyamanya.

"Kenapa bang?" tanya jinwoo, "masuk dulu" ucap jinwoo. Abang cepat-cepat masuk.

"Abi kamu mana?" tanya abang cepat.

"Lagi mabar papji sama kak yena, bang" abang diam aja. Gaul juga bapak- bapak satu itu.

"Panggilin dong" jinwoo langsung aja lari ke kamar yena, dan abang langsung duduk di sofa ruang keluarga. Makan in kacang yang ada di sana.

Nggak lama, keliatan abi jinhyuk turun tangga.

"Kenapa yunseong?" tanya abi.

Abang langsung aja berdiri, "itu om, si esa sakit" lapor abang.

Abi ngangguk, terus masuk sebentar ke ruangannya dan keluar lagi sambil bawa tas ransel hitam punyanya.

"Ayo" abi jinhyuk jalan dan di ikutin yunseong di belakang.


  🍁


Demam eunsang sudah turun semenjak di pasangin infus sama jinhyuk. Tipus sih lebih tepatnya. kepalanya sekarang udah nggak sesakit tadi. Udah mendingan.

Tapi eunsang lagi pusing sekarang. Di kamarnya anak-anak lagi pada ngibah.

Si minhee yang lagi duduk lesehan disebelah yena. Hangyul yang duduk di kursi meja belajar eunsang. Junho yang lagi tiduran di sofa dan yohan yang lagi duduk di pantatnya. Terus doyeon sama byungchan yang sama-sama nyender di sofa. Abang yang lagi duduk lesehan sambil nyandar di kasur eunsang, sama jinwoo dan wonyoung di kanan kirinya. Sakura ngampus. Dohyun kerkom.

Semuanya sibuk ngibah.

Ngibahin perempuan yang datang 30 menit lalu sambil bawa sekeranjang buah. Buat jenguk eunsang katanya.

Anak-anak yang awalnya main di ruang keluarga, di suruh ngungsi sama papa wooseok buat ke kamar eunsang.

Jadi di ruang keluarga adanya papa, abi, ayah sama abah. Dan perempuan yang belum di ketahui identitasnya.

"Sumpah cantik bener" ucap yena. Soalnya dia tadi yang nganterin minuman.

"Aduuuhhh, siapa nih yang bakal ada mama baru?" sahut byungchan tiba-tiba.

"Bacot bener dah mas" sahut yohan sambil mendorong bahu byungchan.

"Abah dah abah!" sahut hangyul. Yang langsung di anggukin minhee.

"Lu mau abah lu nikah lagi?" tanya junho sinis. Sensi dia kalau ngomong nikah-nikah. Ke ingat buk dewi jadinya.

"Ya gue nggak masalah, lagian abah pasti butuh sosok istri, cape juga kan abah ngurus anak empat" sahut minhee "juga kasian abah, solo mulu" sambungnya yang langsung mendapat lemparan bantal dari abang.

"Mulut, ada jinwoo sama afi" kesal abang. Minhee ngakak terus tos-tosan sama hangyul.

"Terus kalau lo gimana bang?" tanya yena ke byungchan.

"Gue sih nggak masalah sebenarnya, yoga juga. Tapi si rian tuh. Nggak mau ayah nya istri baru" sahut byungchan.

Abang ketawa pelan terus nyahut, "padahal kasian kan udah tujuh belas tahun solo"

"BANGSAT!" minhee, hangyul, yohan, yena sama byungchan langsung lemparin bantal ke abang.

"Sok bilang ada jinwoo lu!" protes yohan. Dan abang masih aja ngakak. Junho cuma ketawa-ketawa aja, udah pw soalnya tiduran.

"Diem ah! kedengeran sampe bawah ntar" pekik doyeon.

Dan bener aja, setelah nya tampak abah seungyeon masuk ke dalam kamar. Semua langsung diam.

"Kok diam?" abah bingung.

Masih aja diam.

abah senyum aja, "eunsang itu ada yang nyari di luar".

"Hah?" eunsang bingung. Siapa? Nggak ada yang bilang mau kesini....

Bentar....

Eunsang langsung ngambil hp nya di nakas kasur nya, langsung menghela nafas.

Yiren
|kamu lagi sakit ya?
|aku jenguk ke rumah ya?

































Itu cewe mau nya apa sih?

tetangga saat duda; pdx101 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang