Alena menutup leptop nya setelah acara maraton nya selesai pukul sembilan malam, mengucak mata lalu menoleh ke samping kanan nya
Ada Eunsang yang sedang tertidur dengan dengkuran kecilnya, bahkan hp nya masih menyala menunjukan game favorite nya
"Dasar kebiasaan" gerutu Alena lalu berniat mematikan hp Eunsang, tapi niat nya diurungkan saat ada notif masuk
"Gila, kak sian telfon 10 kali gue gak denger anjir" tangan nya membuka aplikasi line, pacarnya Eunsang sudah mengirimi banyak chat "buka ga ya, buka ga ya"
"Jangan deh," Alena mematikan hp Eunsang lalu setelah itu bangun untuk berganti baju
Alena itu udah biasa ganti baju satu ruangan sama Eunsang, bukan Alena nya yang malu tapi malah Eunsang nya yang malu. Eunsang belum pernah liat kok, dia gak berani. Dosa.
Alena menggantungkan jaket Eunsang dibelakang pintu nya, lalu mendekat ke arah Eunsang untuk membangunkan nya agar posisi tidur nya lebih nyaman
Ia menepuk pipi Eunsang pelan "sang, bangun dulu. Leher lo nanti sakit kalo tidur nya gitu"
"Eunsaㅡanjir." Alena malah ditarik kepelukan nya Eunsang, lalu bisa ia rasakan jika Eunsang mengelus puncak kepala nya "ish bangun lo!"
"Jangan bawel dulu, gue capek seharian abis bantuin mama." Jawab Eunsang dengan suara khas orang bangun tidur, tangan nya masih stay mengelus kepala Alena "tidur, udah malem"
Alena jadi gemes sendiri, soalnya Eunsang ngomong nya sambil meremin mata nya, terus gak jelas gitu ngomong nya kaya lagi ngigo wkwk
"Gue belum mandi sang, jangan meluk gini jadi gerah"
"Pantes bau," kata Eunsang lalu terkekeh dengan mata tertutup "jarang-jarang loh gue gini, yakin mau gue lepas pelukan nya?" Tanya Eunsang lalu membuka mata nya
Gak tau kenapa Alena jadi ketar-ketir sendiri diliatin Eunsang sedeket ini, bahkan mereka bisa merasakan hembusan nafas masing-masing
"Terakhir dipeluk lo kapan ya," tanya Alena sembari mengingat-ingat kapan terakhir kali ia dipeluk Eunsang "tahun lalu bukan sih?"
"Tahun lalu apaan, minggu kemarin gue peluk tuh, pas lo mewek" protes Eunsang, lalu ia melepas pelukan nya "lagian cuma telat sekolah doang pake mewek segala."
Alena bangun lalu memukul kepala Eunsang dengan boneka "lo gak tau aja waktu itu gue dimarahin bu sani"
"Gitu doang mewek, cengeng banget" gumam Eunsang lalu menutup wajah nya dengan bantal "udah ah diem lu, gue ngantuk"
"Geseran dong, enak banget tu kaki anjir!" Alena menggeserkan kaki Eunsang "jangan maruk!"
"Ih apaan, lu luas gitu juga" ucap Eunsang sambil mengintip dengan satu mata nya
"Lu mau gue tendang nanti pas tidur?!!" Tanya Alena kesal
"Udah biasa anjir, setiap gue nginep gue ditendang mulu. Paling parah lu mendang kepala gue waktu itu" kesal Eunsang lalu menarik tangan Alena agar tidur disamping nya "jangan bayak bacot, tidur sekarang."
"Iii lampunya belum dimatiin, nanti gak bisa tidur huwaaaa" rengek Alena karena kepala nya ditangan oleh tangan kekar Eunsang membuat Alena kesulitan bangun
"Lu tinggal tutup mata juga gelap Alena, apa beda nya sama lampu dimatiin?"
Alena diam "yaudah deh"
"Good night, pacar"
"Hilih ngarep lu." Eunsang mengusap wajah Alena
"Good night too nya mana??"
"Iya, good night too sinting."
KAMU SEDANG MEMBACA
friendzone | eunsang
Fanfiction"Nikahin gue pokonya!" #4 -leeeunsang #4 -eunsang