Perang.

3.9K 189 2
                                    

Para stars dan juga Kevin menatap tajam ketujuh makhluk yang ada di hadapan mereka. Sebuah senyuman miring terbit di wajah salah satu antara makhluk itu.

"Kevin? Hahaha. Di mana Queenmu itu?"tanya seseorang yang berada  di tengah mereka.

"Kurasa bersembunyi." Celetuk seorang di sampingnya sambil tersenyum meremehkan.

"Asmodeus, pangeran sexs? Kau sudah mulai kepanasan tanpa mangsa?"ejek Kevin tanpa menghiraukan perkataan lawan bicaranya.

"Jaga mulutmu!"Asmodeus, makhluk yang tadi berceletuk tanpa dosa tampak bergerak gelisah.

"Azazel, mamon, dan Leviathan! Cepat hancurkan pasukan mereka. Ha ha ha ha!"titah makhluk di tengah mereka, saudara tertua dari ketujuh pangeran kegelapan itu.

"Tentu saja,Lucifer." Ujar ketiga makhluk itu.

"Bukankah itu terlalu cepat?"tanya Kevin dengan nada mengejek.

"Bukankah kau terlalu banyak bicara?"tanya Lecifer dengan nada yang sama.

Kevin menatap tajam makhluk di hadapannya,"Kau tampak seperti pengecut."Gumamnya yang dapat didengar oleh yang lainnya.

"Cih!" Lucifer berdecih tanpa sopan santun lalu mengangkat wajahnya sambil memandang remeh Kevin dan yang lainnya.

"Kau mau lihat kekuatanku?hmm, ini hanya agar kau bisa sadar bahwa jika ada seseorang pantas disebut sebagai pengecut adalah dirimu sendiri."

Setelah menyelesaikan ucapannya, Lucifer mengangkat sebelah tangannya ke atas langit hingga muncul sebuah senjata dengan aura aura hitam yang menyelimutinya.

Setelah itu, makhluk dengan sebuah lambang permata hitam pada dahinya itu segera mengacungkan tongkatnya ke atas hingga tongkat dengan hiasan tengkorak di bagian atasnya itu mengeluarkan asap hitam dan membuat langit seketika menggelap. Awan awan hitam mulai menyelimuti langit luas itu hingga petir pun mulai menyambar dengan keras. Angin berhembus dengan kencang hingga menyebabkan debu debu mulai menghalangi penglihatan mereka semua.

     Semuanya, terkecuali ketujuh pangeran itu tampak terbatuk batuk karna debu itu. Pandangan mereka mulai memudar karna debu debu itu.

Dengan perlahan, Kevin mengayunkan tangannya ke kanan dan ke kiri secara bergantian hingga sebuah awan salju putih muncul dan membawa pergi debu debu itu. Kini udara mulai membaik dan mereka bisa kembali melihat dengan jelas lagi.

"Kau bermain dengan cara kanak kanak."Ujar Kevin.

"Benarkah begitu? Bagaimana dengan cara main Queenmu! Tidakkah kanak kanak itu bermain dengan cara pergi dan bersembunyi?"balas Lucifer tak mau kalah.

"Hahahaha."Seketika tawa ketujuh pangeran itu mulai terdengar.

"Kau....... "geram Kevin.

"Sudahlah, kalian bertiga! Lakukan apa yang aku perintahkan tadi." Ujar Lucifer mengingatkan.

"Ayo! Kita musnahkan semut semut bodoh ini."Ajak Leviathan pada Azazel dan mamon.

Kedua makhluk itu mengangguk singkat lalu mulai berjalan mengikuti Leviathan yang sudah ada di depan. Mata semerah darah mereka menatap tajam para stars yang juga sedang menatap tajam ke arah mereka.

Tanpa aba aba, Azazel melesat dan mencekik satu persatu dari pasukan mereka.. Kuku kuku panjangnya menembus dan mencakar kulit leher tiap tiap pasukan  mereka, hingga  seperempat dari pasukan mereka telah mati dengan keadaan yang mengenaskan. Tubuh mereka tampak membiru dengan sebuah bekas di leher mereka yang terus mengeluarkan darah hitam.

"Kau bergerak terlalu cepat, saudaraku."Seru Mamon yang berada cukup jauh dari Azazel.

"Kita harus cepat, karna mereka bisa memusnahkan pasukan kita hanya dengan hitungan detik."Ujar Kevin yang diangguki oleh para stars.

Saat mereka ingin melesat menuju ke arah pasukan mereka. Sebuah hantaman keras mendorong tubuh mereka hingga ketujuh orang itu terjatuh dengan darah segar yang mulai mengalir dari bibir mereka.

"K-kenapa kita bisa terluka?"tanya Frea sambil menghapus bekas darah yang ada pasa sudut bibirnya.

"Setelah Queen melahirkan, semua perlindungan dan kekuatannya hanya ada pada pangeran."Ujar Flo sambil membantu yang lainnya bangkit.

"Kita bisa bahas itu nanti, sekarang kerahkan kekuatan maksimal kalian dan musnahkan mereka semua."Ujar Kevin yang lagi lagi hanya diangguki oleh para stars.

"Ya, kita harus."Ujar para stars serempak setelah mengangguk.

"Sudah selesai berbincangnya? Permintaan apa yang akan kalian minta saat berada di ujung kematian nanti?"ujar Lucifer meremehkan.

"Apakah itu penting?" Ujar Nuell yang sudah berada di belakang Lucifer.

Lucifer berbalik badan, sebuah senyuman miring terbit begitu saja saat melihat Nuell yang tampak sedang berusaha menyerangnya dengan tenaga dalam namun tak berhasil.

"Arghhhhh!"

Tiba tiba Nuell mengerang dengan kencang tatkala pria itu merasakan ada sebuah rantai panas yang melilit tubuhnya dan berusaha untuk membunuh dirinya secara perlahan. Tubuhnya melemas, besi besi dari rantai itu menyerap seluruh energinya dan membuat tubuhnya seakan akan tak lagi memiliki kekuatan apapun.

"Nuell!!!"Nesha tampak memberontak dan berteriak kencang saat mata Nuell mulai tertutup dengan perlahan. Para stars girl di sana juga tampak sedih dan meneteskan air mata mereka tapi mereka juga menahan tubuh Nesha agar wanita itu tidak nekat untuk menghampiri Nuell dan secara tidak sadar menyerahkan nyawanya untuk dihabisi dengan pangeran kegelapan.

"Kurasa kita tak perlu berbasa basi lagi."Ujar Leviathan yang sudah selesai dari tugasnya dengan Mamon dan Azazel.

"Kalian urus mereka, aku butuh sebuah tempat untuk menambah energi."Ujar Lucifer.

Tanpa menunggu jawaban dari para adiknya,makhluk itu sudah menghilang dengan bentuk sebuah asap hitam yang terbang menuju langit.

"Pasukan kita benar benar sudah musnah."Ujar Gyrall yang diangguki oleh para stars lain. Sedangkan Kevin sedang melawan Leviathan.

"Pasukan tambahan!"Seru seseorang dari belakang.

Di sana terdapat gerombolan pasukan Mermaid, Fairy, dan Vampire. Raja dan ratu dari klan mereka tidak terlihat di sana. Bahkan, bangsa Angel sama sekali tidak terlihat diantara mereka.

"Dimana yang lainnya?"tanya Gilang.

"Mereka menghilang sesaat sebelum kami berangkat."Ujar salah satu pria dari antara mereka.

"Wow! Kalian juga punya pasukan tambahan?" ujar Asmodeus sambil menjentikkan jarinya hingga pasukan pasukan istana kegelapanpun mulai bermunculan dan langsung menyerang pasukan Kevin.

Para stars menggeram marah, dengan cepat mereka semua berlari dan menyerang kelima pangeran kegelapan itu dengan kekuatan dalam mereka.

Keenam pengabdi setia Kanaya dan Kevin itu menggabungkan kekuatan mereka menjadi satu lalu melempar semua kekuatan dalam mereka dengan tenaga maksimal hingga kelima pangeran kegelapan itu terpentak jauh saat tenaga dalam itu membentur perisai pertahanan mereka yang sebelumnya telah mereka pasang.

"Sial."Umpat Beelzebub dan Balphegor secara bersamaan.

Kevin meringis pelan saat kuku tajam milik Leviathan menggores permukaan wajahnya. Dengan lemas karna kekuatannya telah terkuras habis setelah melawan Leviathan tadi, Kevin memejamkan matanya dan memunculkan sebuah pedang perak yang akan ia gunakan untuk menghabisi Leviathan.

Sebuah pedang dengan ukiran naga di bagian gagangnya. Pada mata pisaunya, terdapat sebuah ukiran sihir dengan level yang tinggi. Jika Kevin sudah mengeluarkan pedang ini, itu artinya bahwa pria itu sudah benar benar kehabisan kekuatan dan memilih mengeluarkan senjatanya.

Salju mulai berjatuhan dari langit gelap itu, glitter glitter putih berterbangan dan hinggap pada bagian pedang itu hingga menimbulkan Cahaya perak yang tampak begitu terang.







Nexttt-

The Queen Of World •ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang