Penobatan.

6K 288 0
                                    

Vote+comment?

Flo berjalan mondar mandir sendari tadi, Para stars juga tak jauh berbeda dari dirinya. Mereka menyiapkan semua dekorasi untuk penobatan Kanaya yang akan dilaksanakan hari ini. Memang terkesan cepat, tapi ini harus dilakukan demi keselamatan dunia immportal.

Ketiga gadis berbeda usia itu saling bekerja sama dan saling membantu saat ini. Semua orang sibuk, para pelayan berlalu lalang sembari membawa benda benda yang akan menjadi hiasan ruangan besar itu.

Mereka sekarang berada didunia Xristyall, dunia ciptaan Kanaya. Penobatan akan dilaksanakan di Casteel besar nan dingin milik Kanaya. Para maid atau pun warrior dari kerajaan Werewolf pun berpindah tugas menjadi pasukan Istana tertinggi didunia Immportal.

Kemarin, Kanaya kembali dengan keadaan kacau. Tubuhnya penuh dengan darah. Bukan darahnya, namun darah milik musuh musuhnya yang sudah menjadi abu saat ini.

Sepulangnya Kanaya dari medan pertempuran kemarin, para pasukan juga kembali dengan keadaan sehat. Bahkan, beberapa dari mereka yang sebelumnya memang sakit atau lemah kini menjadi kuat fisik maupun power.

Sepulangnya Kanaya, Wanita itu langsung menyembuhkan bahkan mengikat sebuah perjanjian darah dengan Kevin. Memang, sebelumnya mereka sudah saling menandai. Tapi, saat itu Kanaya tidak mengucapkan mantra perjanjian ataupun ikatan. Sekarang, mereka sudah terikat secara fisik maupun rohani.

King Aldrick, Sang Raja Demon mendatangi Kanaya dan mengatakan bahwa seluruh Kaum Immportal sudah mengetahui tentang Kanaya dan kekuatannya. Bahkan, Mereka meminta agar Kanaya segera diangkat menjadi Ratu terbesar dengan Kevin sebagai Sang Lord.

Sesuai permintaan dari para makhluk Immportal, hari ini akan dilaksanakan penobatan seorang Kanaya dan juga Kevin sebagai pasangan dengan derajat paling tinggi didunia Immportal.

"Menurutmu, bagaimana dengan Kerajaan Goldry Red Pack?" pertanyaan dari Frea membuat Flo mendongak dan menghindikkan bahunya acuh sebagai balasan.

"Kurasa akan dipimpin seseorang."Ujar Nesha.

"Apa itu benar? Dan jika benar, siapa?"tanya Gyrall yang baru saja tiba.

"Sudahlah, lanjutkan saja pekerjaan kalian dan segera berganti pakaian. Acara akan dimulai beberapa jam lagi." Ucapan dari Flo membuat mereka menghela nafas lelah. Masih lama, batin mereka membantah.

"Baik, beta Royal." Ujar Frea dengan nada yang dibuat buat sedemikian mungkin.

"Hah? Beta?!" tanya Gyrall dengan suara yang ditingkatkan beberapa oktaf.

"Hm, benar. " Ujar Flo datar lalu pergi keruangan tengah untuk menyusun persiapan disana.

"Kenapa? Dia tak memberi tahumu?"tanya Nesha pada Gyrall yang sendari tadi diam.

"Ya, kurasa dia terlalu sibuk sampai lupa."Ujar Gyrall lalu beranjak untuk menyusul Flo.

"Aneh,"gumam kedua gadis itu.

***

Flo tersenyum puas, gadis itu menggenggam tangan Gyrall yang berada disampingnya dengan erat. Gadis itu kembali menatap kearah susunan meja panjang yang sudah dihias sedemikian rupa dihadapannya itu dengan senyuman yang mengembang.

Acara penobatan akan dilaksanakan di Casteel milik Kanaya sedangkan mereka akan melaksanakan pesta dan makan besar dimansion milik Kanaya yang berada tak jauh dari Casteel es tempat penobatan akan dilaksanakan.

"Ah, King me mind link dan mengatakan bahwa kau harus kesana untuk membantu Queen bersiap." Ujar Gyrall.

Flo mengangguk antusias lalu berlalu meninggalkan Gyrall disana dengan para stars lainnya yang sedang sibuk bersiap.

"Queen," sapa Flo setelah mendapatkan ijin dari Kanaya untuk masuk kedalam kamarnya.

Gadis itu tersenyum lalu berjalan dan membungkuk hormat sebagai salam pada Kanaya yang sedang berdiri didepan pintu lemari.

"Butuh bantuan?"tanya Flo ramah.

Kanaya mengangguk singkat, "Siapkan gaun."Ujarnya singkat tanpa menoleh pada Flo yang ada dibelakangnya.

Flo tersenyum lantas mengangguk, "Sebaiknya Queen segera mandi, nanti saya akan mendandani anda." Ujarnya lembut dengan nada sopan.

Kanaya tersenyum tipis, menghindari tatapan kagum dari Flo yang ada dihadapannya. "Tak perlu formal, aku sudah menganggapmu sebagai adikku sendiri." Ujar Kanaya sembari tersenyum lalu menepuk nepuk pundak Flo sebelum beranjak pergi menuju kamar mandi.

Flo tertegun.Queen tersenyum, adiknya, bicara lebih dari tiga kalimat, dan ramah.
Ingin rasanya saat ini Flo jungkir balik sembari berjingkrak jingkrak senang dengan sorakan bahagianya namun, Ia tau kondisi.

Gadis itu memilih melanjutkan pekerjaan utamanya disini, melayani Kanaya. Memang singkat, tapi baginya Kanaya adalah sosok sempurna. Sosok wanita dengan sejuta pesona dan kebaikan yang luar biasa.

Flo menggeleng, Ia disuruh kesini bukan untuk melamun. Dengan cekatan, Gadis itu mencari cari gaun dan sepatu yang akan digunakan oleh Kanaya nanti saat acara penobatan. Akhirnya, setelah mencari beberapa menit lamanya, Flo menemukan gaun dan sepatu yang cocok untuk digunakan oleh Kanaya.




Gadis itu menyiapkan semuanya dengan baik dan lancar, hanya tinggal mendandani Wanita hamil yang tanpa dipolesi apapun sudah cantik itu. Flo terkekeh pelan saat mengingat pertemuan pertamanya dengan Kanaya di Academy para penyihir waktu itu, menggemaskan.

***

Kanaya berdiri dengan tegap, tatapan tajamnya juga tak luput. Wanita itu menatap datar jutaan manusia yang berdiri dihadapannya, setelah mengucapkan ikrar untuk menerima jabatan tinggi itu tadi, sekarang mereka semua merayakan pesta di mansion miliknya.

"Queen,"sapaan dari Kevin membuat Kanaya mendongak dan langsung melembutkan tatapannya.

Wanita itu tersenyum lalu duduk dikursi yang telah disediakan bersama Kevin disampingnya. Kevin juga tak jauh berbeda darinya Pria itu mengelus pelan kepala Kanaya lalu memunculkan kembali Mahkota yang seharusnya bertengger dikepala Kanaya sekarang. Tadi, Kanaya mengatakan bahwa Ia merasa risih dengan mahkota itu karena itu Ia itu menyimpannya.

Kanaya tersenyum lalu mendongak untuk menatap mahkotanya sebentar sebelum kembali teringat akan suatu hal yang harus ia lakukan. Dengan perlahan wanita itu berjalan menuju dimana para Stars girl berada. Mereka bertiga tampak kompak, menggunakan gaun yang sama dengan warna berbeda.


Kanaya tersenyum tipis lalu berdiri dihadapan mereka yang menunduk, Wanita itu mengayunkan tangannya pelan hingga butir butir gliter berwarna emas terbang dan hinggap dikepala ketiga gadis itu masing masing yang membentuk sebuah mahkota indah.

Ketiga gadis itu tampak kaget, lalu tersenyum antusias. Mereka kembali menunduk hormat dengan posisi berlutut dengan satu kaki sembari memegang mahkota mereka dengan tangan kiri sedangkan tangan kanannya diletakkan didada.

"Terimakasih, Queen."Ujar ketiga gadis itu bersamaan.

Kanaya tersenyum lembut lalu menarik tubuh mereka untuk bangkit dan memeluk mereka semua secara bersamaan.

Para stars girl menegang kaget lalu segera menahan isakkan mereka dibahu satu sama lain. Mereka memang bukanlah orang spesial seperti kebanyakan orang yang bisa hidup bahagia dan tenang. Mereka adalah gadis yang dikucilkan bahkan tak diketahui keadaannya oleh orang luar sekarang, mereka tau apa itu kasih sayang dan apa itu cinta karna seorang Kanaya.

Seorang Kanaya yang membawa mereka untuk kembali kedunia nyata. Sosok Wanita cantik yang rela berkorban demi mereka. Sosok kuat yang membuat mereka menyadari bahwa didunia ini, tak semua orang sama. Sosok itu, dia..

The Queen of World.
















Tenang, saya ga lupa double upnya.
Takut nunggu aja kaliannya, makanya saya up berpisah, tq.

TBC💥

The Queen Of World •ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang