Sangya.

5K 272 4
                                    

"Maaf Yang mulia, tapi Racun yang saya berikan berhasil terdeteksi oleh mereka dan mereka memiliki penangkal nya"

Mendengar perkataan dari Pixxie dalam wujud
Werewolf itu membuat telinga gadis cantik itu memanas. Rambut pirang nya perlahan memerah semerah darah dan juga dandanan serta Style nya.

"Brengsek"

"Ampun Yang mulia " Ucap Flo.

'Anjing pucat, segera kesini'

Tak lama muncul seorang Werewolf berdarah Vampire.

"Ada apa?" tanya Pria itu kesal.

"Heh! Anjing basah berdarah hijau! bicara yg sopan jika kau masih menyayangi umur mu" tegur Flo pada nya.

"Bicara yg sopan padaku!? Menunduk jika berbicara dengan ku! Atau kau akan merasakan Neraka di bawah tangan ku" Desis Gadis itu dengan nada Angkuh.

"Ampun Yang mulia" Flo memberi hormat dengan satu kaki di tekuk dan lutut kaki lain menyentuh tanah.

"Ampuni Hamba Yang mulia " sontak Pria itu mengikuti gerakan Flo.

"Kalian awasi keadaan disana! Sampai aku kembali lagi! Jangan sampai ketahuan! Aku akan melindungi kalian dengan sihir ku! Tenang saja! Dan kau Flo! Kau harus menjadi sahabat nya dan menggagal kan segala usaha nya untuk dekat dengan Alpha-ku " titah Gadis itu di balas anggukan.

"Kalian akan ku buat sepangkat dengan Beta,tenang saja. Katakan bahwa kalian dari Starlihgt Pack, itu pack kediaman ku. Kau Gyrall! Kau harus menjaga Flo, katakan bahwa kalian sepasang mate" lanjut nya.

"Siap Yang mulia" Ucap Flo dan Pria itu kemudian membungkukkan badan.

"Dzeborash Getominea betanastz"

Tubuh mereka seketika bercahaya dan di leher Flo muncul sebuah tato berwajah srigala.

"Terimakasih, Yang mulia" Ucap mereka serempak.

"Awasi juga Cestra dan juga Vannesha, jaga mereka selama aku tak ada" ingat Gadis itu pada bawahan nya.

"Perintah mu adalah kukuh bagi kami Yang mulia"

"Pergi, akan ku awasi kalian" Ucap Gadis itu dan mereka menghilang.

"Dasar tak sopan" desis Gadis itu saat mereka menghilang tanpa mengucap salam.

Gadis itu kemudian berjalan di tengah hutan dengan tampilan normal, dengan rambut yang sudah ia sihir menjadi warna silver.
Di tengah sepi nya hutan samar samat terlihat cahaya di pelosok hutan, lebih tepatnya di bawah bukit.

Secepat kilat ia melesat dengan kaki yang beralaskan sepatu convers itu menuju sumber cahaya.

Ketika tepat berada di bawah kaki bukit keadaan disini begitu gersang. Hanya terdapat beberapa pohon disitu. Cahaya matahari spontan menembus awan dan mengenai daerah ini secara rakus. Tempat ini begitu seram dengan tanah kuning di bawah dan pohon pohon yang tumbuh di sekeliling seakan menjadi pagar yang mengurung orang agar tak segera pergi dari tempat dengan jangkauan matahari yg begitu besar ini.

Kulit putih bersih nya seakan melepuh terkena cahaya matahari yang begitu menyengat di tengah hari. Seketika tubuhnya bercahaya, cahaya itu sama panas nya dengan cahaya matahari dan Cahaya itu berhasil membuat tanah berubah warna dan tanaman tumbuh begitu cepat.

Perlahan cahaya itu melemah dan menunjukan sosok gadis yang bisa di bilang tampak seperti dewi, dengan pakaian berwarna hijau muda itu. Perhiasan dan juga riasan menambah kesan agung tersendiri. Rambut coklat tua yg dimiliki nya itu membuat nya terlihat dewasa dengan style nya itu.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cahaya matahari seakan telah si beri peringatan agar tak menyentuh gadis itu kini mulai menghilang di celah celah kaki bukit yg tampak seperti hutan Rimba itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Cahaya matahari seakan telah si beri peringatan agar tak menyentuh gadis itu kini mulai menghilang di celah celah kaki bukit yg tampak seperti hutan Rimba itu.

"Aku Sangya, sang kekuatan Dewi dengan ini meminta atas kekuatan ku yg sepenuhnya" Ucapan gadis itu lebih terdengar seperti bentakan keras.

Dan suara nya itu membentuk cahaya gliter dan mengelilingi tubuh gadia itu kemudian menghilang di bawa angin.

Sepeninggalan Cahaya gliter itu kini di tangan kanan Gadis itu sudah berdiri tegak sebuah tombak emas dengan lambang sihir di batang nya.

Tubuh gadis itu kini kian bercahaya dan mulai mengeluarkan Gliter gliter hijau hang terus terbang menuju atas bukit dan kemudian sosok itu sudah ada di atas bukit dengan tombak yang ia tancapkan tepat di tanah. Sontak salju langsung bertutunan menghujani sosok gadis itu yg sedang memejamkan Matanya.

Hujan salju pun mulai terjadi di dunia importal, semua makhluk menyerhitkan dahi herabn dengan musim Satu ini yg Mendadak terjadi nya bahkan tanpa meninggalkan tanda tanda terlebih dahulu.






tbc.

The Queen Of World •ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang