Chapter 3: The White Rose Prince🌼

1.1K 123 31
                                    

Eunha menatap takut-takut kearah pria tampan tersebut. Pria itu membantu Eunha untuk berdiri dan menatap ke arah sumber keributan.

"Stop! Bertengkarnya!!". Teriak pria itu dan sontak membuat Sin B and the geng menatapnya tidak terima.

"Kau siapa?". Tanya Sowon sinis.

"Sudah biar aku saja". Dengan angkuh, Umji berjalan mendekati pria tersebut sembari menatap penampilan pria itu dari atas sampai bawah.

"Kau anak baru eoh?". Pria itu masih diam sembari menatap tajam kearah Umji.

"Sok tidak pakai seragam lagi". Lanjutnya kemudian sambil hendak melayangkan tinju namun langsung ditepis oleh pria itu.

"Oh jadi begini kelakuan siswi yang bersekolah di sekolah elit pada gurunya?". Perkataan pria itu sontak membuat seluruh kelas terbengong.

"What? Guru? Jangan bercanda". Jawab Sin B tidak percaya.

"Saya adalah mahasiswa magang yang akan mengajar kelas sejarah musik. Silahkan duduk karena pelajaran akan saya mulai. Dan untuk kali ini saya akan rahasiakan perkelahian kalian dari kepala sekolah. Yang tidak berkepentingan silahkan keluar!". Mendengar itu sontak saja Sin B and the geng langsung keluar dari kelas Eunha. Mereka tidak mau jika masalah ini sampai ketelinga kepala sekolah.

"Kau silahkan duduk!". Pria itu menatap Eunha yang tengah menunduk ketakutan.

"Pertama perkenalkan nama saya adalah Park Jimin".

Yuju sedikit kaget mendengar nama terebut, pasalnya ia baru ingat jika beberapa hari yang lalu sering sekali ada seorang pria yang membeli setangkai mawar putih di toko bunganya dan namanya juga Park Jimin.

"Na-yaa kau tahu tidak itu adalah pria tampan yang ku maksud tadi. Wah ternyata dia adalah guru kita". Bisik Yerin yang duduk di belakang Eunha dan Yuju. Eunha hanya senyum-senyum begitu juga dengan Yuju.

"Iya selain tampan ternyata dia juga baik, tadi sudah menolongku". Jawab Eunha sembari membayangkan kejadian tadi.

Tidak disangka niatnya hanya ingin membayangkan saja namun malah keterusan dan berakhir Eunha melamunkan hal yang tidak-tidak.

"Pemandangannya indah ya?". Tanya Jimin sembari bersedekap dada dan menatap Eunha yang masih melamun sambil senyum-senyum. Seluruh murid di kelas menahan tawa.

"Indah sekali...".

"Apakah ada pria tampan?".

"Iya, mahasiswa magang itu tampan sekali. Mirip aktor di drama yang sering ku tonton". Mendengar jawaban Eunha, Jimin lantas menjitak kepala gadis itu dan membuat Eunha malu karena kepergok sedang melamunkan gurunya sendiri.

"Heum... sepertinya saya harus mulai menjelaskan peraturan di kelas. Pertama harus sopan pada guru, kedua tidak boleh makan di kelas, dan yang ketiga dilarang melamunkan hal yang aneh-aneh". Jimin menatap Eunha sekaligus menyidir gadis itu, Eunha merasa malu sekaligus sebal dengan Park Jimin.

⚫⚫

"Ih... aku sebal sekali dengan mahasiswa magang itu. Masa dia mengatakan aku melamunkan hal yang aneh-aneh. Aku kan malu". Keluh Eunha sembari memasang wajah sebal.

"Kau juga sih melamun diwaktu yang tidak tepat". Jawab Yuju sembari terkikik.

"Semenyebalkan apapun dia, tapi semua itu sudah tertutupi dengan ketampanannya". Timpal Yerin sembari seyum-senyum sendiri.

"Ya tetap saja pokoknya aku tarik semua perkataanku tadi yang bilang jika dia tampan mirip aktor di drama korea". Kata Eunha tanpa mengetahui sebenarnya Jimin sudah berada di belakang Eunha dan tentu saja mendengar semua celotehan gadis itu.

Go Go Girls (JJK-JEB)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang