(Selesai)
Eunha adalah siswi baru di Grande Art School. Meski ia tak disetujui ayahnya, Seokjin untuk bersekolah di jurusan seni musik, namun Eunha diam-diam tetap memilih bersekolah di sana. Di Grande Art School, ada Sin B dan genknya yaitu Sowon d...
Eunha terus ditarik oleh kedua satpam tersebut tanpa berniat untuk memberontak. Ia sadar jika ia memang tidak berhak untuk berada di sekolah ini lagi.
"Makannya pak lain kali pasang tulisan yang besar di depan gerbang 'yang bukan siswi dilarang berkeliaran'. Ini kan namanya sudah melanggar aturan". Omel Sin B pada kedua satpam yang hanya bisa mengiyakan perintahnya.
"Loh ada apa ini?". Tanya Jimin dengan khawatir saat melihat Eunha ditarik begitu saja oleh satpam sekolah. Bahkan hal tersebut menjadi tontonan para murid Grande Art School.
"Ini loh saem, Eunha kan bukan siswi di sekolah ini lagi. Tapi dia berkeliaran di sekolah ini, itu kan melanggar aturan". Jelas Sin B sembari melirik Eunha yang hanya bisa menunduk.
"Lepaskan dia! Biar saya saja yang mengantarnya pulang". Kata Jimin dan kedua satpam tersebut langsung pergi dari sana.
"Loh tapi saem...". Protes Sin B.
"Sebentar lagi bel masuk, lebih baik kau segera masuk kelas nanti telat". Kata Jimin memotong perkataan Sin B dan langsung menarik tangan Eunha.
⚫⚫
"Eum... saem, terimakasih. Lagi-lagi saem membantu saya". Kata Eunha tulus.
"Santai saja, guru membantu murid itu memang sudah wajib". Jawab Jimin sembari tersenyum lembut.
Jungkook yang tadinya hendak menuju ruang kesehatan sambil membawa sebuah paper bag besar mendadak sebal kala melihat Eunha lagi-lagi sedang berduaan dengan Jimin.
"Sudah aku bilang tunggu di ruang kesehatan". Kata Jungkook ketus saat menghampiri Eunha dan Jimin.
"Tadi aku menunggumu di ruang kesehatan kok, tapi setelah itu satpam mengusirku". Jawab Eunha dengan jujur namun Jungkook malah memelototi Eunha.
"Benar apa yang dikatakan Eunha". Jimin ikut menjelaskan namun sayangnya Jungkook malah semakin tidak suka.
"Kenapa setiap ada Eunha selalu ada saem?". Tanya Jungkook sembari menatap Jimin tidak suka.
"Mungkin jodoh". Jawab Jimin dengan datar. Eunha melotot kaget, sedangkan Jungkook semakin tidak menyukai Jimin.
"Just kidding". Lanjut Jimin sembari terkekeh.
"Itu tidak lucu saem!". Jawab Jungkook menatap Jimin datar, sedangkan Jimin jadi merasa tidak enak.
"Ah saem, jangan lupa ya nanti malam saem kan sudah berjanji menemaniku menonton dancecompetition". Kata Eunha mencoba untuk mencairkan suasana yang mendadak dingin tersebut. Jadi sebelumnya Eunha sudah meminta Jimin untuk menemaninya jalan malam nanti.
"Apa? Kau akan berkencan dengan guru kita?". Tanya Jungkook tak percaya, Eunha lantas menatap Jungkook malas.
"Iya memang kenapa?".
"Ya! Aku melarangnya!". Kata Jungkook tegas.
"Aku malas ya dengan sikapmu yang posesif, tukang paksa. Aneh tahu tidak? Pacar juga bukan?!". Sindir Eunha yang langsung membuat Jungkook merasa marah. Dengan amarah yang memuncak Jungkook melemparkan paper bag besar yang sedari tadi dibawanya kearah Eunha.
"Ini apa?". Tanya Eunha heran.
"Tadinya itu untukmu, tapi sekarang terserah aku tidak peduli!". Jawab Jungkook dengan raut wajah kecewa sembari meninggalkan Eunha dan Jimin yang terbengong.
Eunha langsung membuka paper bag tersebut. Pupil matanya melebar kala melihat isinya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.