13. (H)ati yang Lain

1.4K 112 46
                                    

Tidak semudah itu fergusooooo

.

.

.

.

.

"Go away."

Seorang pemuda berkulit seputih susu dengan mata tajamnya secara kasar membanting pintu hitam bernomor 16 yang ada di hadapannya. Berujar pelan dengan nada dingin sebelum akhirnya mengunci pintu itu dari dalam.

Tidak pernah terbesit dalam pikirannya untuk mengusir sang kekasih di hari anniversary mereka yang telah memasuki tahun ke-2.

Tidak...

Memang bukan ini yang Ia mau, bukan juga yang Ia harapkan malah menghancurkannya di malam ini.

"Maaf, maaf Hwall."

Jangan,

Tolong jangan katakan itu. Jangan...

Pemuda itu tidak kuasa menahan amarahnya, sudah sering kali Ia mendengar kata maaf dari bibir tipis gadis dibalik pintu ini.

Heo Hwall namanya, nama pemuda yang kini dengan perasaan kacaunya telah membanting beberapa benda yang ada di sekitarnya. Ponsel, vas bunga, keramik pajangan pada meja hias ruang tamu, lampu hias... bahkan bingkai foto yang selalu menjadi obat kerinduannya tidak luput dari amarahnya, semuanya hancur. Hancur berkeping-keping seperti perasaannya saat ini.

Kecewa.

Dirinya merasa sangat kecewa.

Kecewa terhadap dirinya sendiri, kecewa akan keadaannya saat ini, dan kecewa pada gadis yang masih setia mengetuk pintu unit apartemennya. Bodoh pikirnya, padahal gadis itu tahu password apartemennya.

Hwall menghempaskan tubuhnya pada kasur , menenggelamkan kepalanya didalam bantal kemudian berteriak sekeras-kerasnya, meluapkan seluruh amarahnya.

Ia melirik smartphonenya yang tergeletak mengenaskan, sedikit retak pada beberapa sisi, masih untung jika bisa menyala.

Pandangannya terfokus pada layar itu yang menampilkan sebuah pesan singkat yang mampu membuatnya terluka.

Tertawa pilu adalah hal yang sedang Ia lakukan saat ini setelah melihat lagi appa penyebab kemarahannya saat ini

Sebuah foto yang dikirim oleh seseorang kepadanya...

Sebuah foto yang menjadi hadiah kejutan di hari yang seharusnya menjadi hari yang sangat penting untuknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sebuah foto yang menjadi hadiah kejutan di hari yang seharusnya menjadi hari yang sangat penting untuknya.

Ia mengerang rendah, menyadari apa yang telah Ia perbuat. Marah pun tidak dapat menyelesaikan segala persoalan yang telah terjadi pikirnya. Hwall sadar akan hal itu.

Tapi, ini sudah kesekian kalinya. Tidak hanya dua kali atau tiga kali kesabaran Hwall diuji selama menjadi kekasih gadis itu. Jeon Heejin, nama yang cantik untuk gadis yang juga memiliki paras cantik.

APARTEMENT - 00'LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang