23. Menemaniku

576 48 14
                                    

Sebelum baca part ini, boleh lah mampir dulu ke twitter @zerozerobase
Tengkyuuu~

Sebelum baca part ini, boleh lah mampir dulu ke twitter @zerozerobaseTengkyuuu~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

.

.

Di suatu malam, gadis cantik bernama Lee Seoyeon memutuskan untuk berjalan kaki sendirian menyusuri jalan trotoar yang ada di belakang bangunan besar apartemen tempat tinggalnya sekarang.

Iya, ini Seoyeon yang udah muncul dua kali di cerita sebelumnya.

Gadis itu sedang menuju ke salah satu warung angkringan yang letaknya tidak begitu jauh dari apartemennya, jadi dia memang sengaja mutusin buat jalan kaki di malam-malam begini.

Walaupun Seoyeon sedikit takut dan was-was waktu dia sadar kalau waktu yang ditunjukkan oleh layar ponselnya sudah memasuki hampir jam sembilan malam. Tapi gadis itu tetap nekat untuk menjemput wedhang jahe favoritenya lantaran rasa gatal di tenggorokannya yang sudah tidak tertahankan.

Batuk nyerempet mau radang gitu, rasanya sumpah nggak enak!

Dengan bermodal cardigan hasil trifthing yang lumayan bisa menghangatkan tubuhnya, sandal jepit warna hijau berlogo merk legendaris, ponsel, serta uang yang ada di saku celana trainingnya...

Seoyeon benar-benar menghampiri warung angkringan itu, salah satu gerobak yang sekarang sedang ramai pengunjungnya.

Seoyeon menghela nafasnya sejenak saat kedua matanya menangkap kalau di angkringan itu hanya berisi bapak-bapak hingga mas-mas yang semuanya adalah laki-laki.

"Astaga, tau gitu tadi ngajak Shuhua atau Chaeng."

Gumamnya merasa sedikit menyesal. Keputusannya untuk pergi ke tempat ini sendirian adalah suatu kesalahan karena saat ini dirinya merasa risih bukan main menjadi pusat perhatian setiap mata di sana.

Seoyeon menyesal karena dirinya adalah perempuan satu-satunya di sini. Setidaknya kalau ia mengajak Chaeyoung atau Shuhua kan Seoyeon tidak akan merasakan ini sendirian.

Rasanya Seoyeon mau balik aja gitu, tapi dia udah terlanjur masuk ke dalam tenda angkringan ini jadinya ya udah lah ya.

Sebenarnya Seoyeon tidak takut jika harus berurusan dengan kondisi yang seperti ini, dia hanya merasa risih dan tidak nyaman. Perempuan mana pun pasti pernah merasa seperti ini kan?

Pada akhirnya Seoyeon benar-benar masuk ke dalam tenda angkringan itu lebih dalam dan langsung menuju ke sisi Pakdhe No sang pemilik angkringan untuk memesan wedhang jahenya.

"Pak jahe biasa tiga di bungkus ya." Katanya sembari memilih-milih jajanan yang ada di atas gerobak angkringan.

Seoyeon dengan asiknya memilih kue putu ayu berwarna warni dan memasukkannya ke dalam sebuah plastik kecil.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 16, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

APARTEMENT - 00'LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang