"RA! JANGAN KABUR LO SINI!"
"HERA!"
"SAYANG!"
Teriakan mereka bikin orang orang yang ada di lorong kampus bingung dan ngeliatin ke arah temen temen gua yang ada di ujung deket parkiran.
Itu yang teriak terakhir siapa lagi kalo bukan Yuvin.
Gua diemin dan pura pura ga kenal.
Gua juga sengaja lama lamain jalannya, kali aja mereka ga sabaran terus pergi deh tanpa gua.
Baru aja gua berharap kaya gitu, Yohan lari kearah gua, kotak susu ultramilk coklat di tangan kirinya.
"HERAAA!"
Badannya makin ngedeket dan—
Grep
"Ayo ikut dong! Gua udah beliin susu nih? Ya? Ya? Ya?"Bujuk Yohan sambil ngelepasin pelukannya.
Udah biasa gua di peluk sama temen gua yang otaknya setengah ini, jadi ya biasa aja.
"Gua banyak tugas."Bohong gua, padahal emang gamau ikut. Karena 1) ada kak Hangyul dan 2) gua mau nonton drakor.
"Halah bohong terus lo kerjaannya. Kuping lo merah tuh. Udah ah ikut, pada nunggu yang lain."Dengan itu, Yohan lingkarin tanggannya di leher gua dan narik gua kearah parkiran.
"Lepasin ga? Inget tinggi gua ya anjir!"Ucap gua sambil mukul mukul tangan Yohan dan Yohan cuman ketawa.
"Gamau."Tanpa basa basi, langsung gua cubit keras perutnya.
"Anjing!"
"Yohan begonya keterlaluan ya."Ucap Dongpyo. Yohan ngejauh dari gua sambil megangin perutnya dan ngumpet di belakang kak Hangyul.
"Cewe apa cowo sih? Kenceng banget cubitannya?"Ejek Yohan dan langsung gua kasih tatapan sinis. Sedangkan, yang lain cuman ketawa doang ngeliat kelakuan Yohan dan gua.
"Ihh kasian Hera."Dongpyo deketin gua terus langsung beresin rambut gua yang berantakan gara gara Yohan.
"Ra, Seungwoo, Hangyul, Wooseok sama Seungyoun ikut gapapa kan?"Tanya Yuvin dan gua baru nyadar yang lain ada disana, bukan cuman kak Hangyul.
"Iya gapapa. Hai kak."Ucap gua sambil senyum sedikit kearah mereka.
"Tapi kita mau nonton apa?"Tanya kak Wooseok.
"Itu bang, cerita mainan yang ke-empat."Ucapan Dongpyo langsung bikin kak Wooseok ngerutin dahinya.
"Hah?"
"Toy Story goblok. Cepet ah masuk. Makin lama makin lemot lu."Ucap kak Seungyoun dan langsung narik kak Wooseok kedalem mobil.
"Pake dua mobil?"Tanya gua ke Yuvin dan dia ngangguk.
"Kalo ga rame, berat. Lu aja udah keitung dua orang."Ucap Yuvin dan gua langsung mukul belakang kepalanya.
"Bener kata Yohan."Ringis Yuvin sambil megangin belakang kepalanya dan gua langsung tinggal masuk ke dalem mobilnya.
Yohan duduk di kursi depan, sebelahan sama Yuvin. Gua dan Dongpyo duduk di belakang seperti biasa.
"Vin, kok mobil lu makin sempit sih?"Tanya Yohan pas Yuvin keluar gedung parkiran.
"Itu lu aja yang kegedean."
"Eh ga ya, kalian aja yang kecil kaya marmut. Gua mah normal."
"Han, ada dua orang yang siap nerkam lo disini."Ucap Yuvin.
Dan ga lama, langsung kedengeran suara pukulan dari Dongpyo dan gua buat Yohan.
"DONGPYO GILA YA? HEH RAMBUT GUA!"
"Gua bukan marmut!"
"Tadi bikin gua gabisa nafas, sekarang ngeledek marmut? Bosen idup ya?"
"Fakta!"
"NGOMONG APA LO?!"
Dan ini berlangsung sampe kita nyampe ke mall.
—
Kita udah nyampe di mall dan pada janjian buat ketemu di food court, depan paper lunch.
"Hera!"Panggil kak Seungyoun sambil ngelambai lambai heboh ke arah kita. Untung lagi sepi.
Gua cuman senyum dan kita berlima nyamperin kak Seungyoun dan langsung duduk di kursi yang kosong.
"Lu mau makan apa?"Tanya Yuvin ke gua pas dia duduk.
"Paper lunch aja, deket."Ucap gua.
"Lu pada makan apa? Gua mau pesen."
Dan semuanya pada ngasih tau Yuvin mau makan apa. Untungnya semua ngikut makan paper lunch.
"Nih, buat makanan gua."Ucap gua ngasih dompet gua ke Yuvin.
"Lu bayarin makanan bioskop aja. Lebih mahal soalnya."Ucap Yuvin dan langsung ngacir pergi.
"Kurang ajar."
"Hera beliin gua kentang ya nanti? Ya? Ya?"Ucap Dongpyo yang duduk pas di depan gua.
"Iya gua beliin."
"Hera beliin gua kentang ya nanti? Ya? Ya? Ya?"Ucap Yohan sambil ngikutin nada bicara Dongpyo.
"Ga."
"Mampus di tolak mentah mentah."Ucap kak Seungyoun disertai ketawa anak anak.
"Biarin ga gua jemput lagi."Ucap Yohan.
"Ada gojek."
"OH GITU YA LO? GUA KASIH TAU HA—"
"Iya gua beliin."
"Cie, kasih tau siapa tuh?"Ejek Dongpyo dan gua langsung natap dia sinis.
"Hera, kamu kok mau aja disuruh Hangyul ngetik ulang tugasnya?"Kak Seungwoo nanya tiba tiba.
"Oh, itu."Ucap gua sebelum ketawa pelan.
"Karena aku yang salah kan."Ucap gua.
"Padahal yang bikin susunya jatoh itu si Yohan."Ucap Dongpyo dan kak Hangyul langsung ngeliat ke gua.
"Gua udah minta maaf, damai."Ucap Yohan sambil senyum senyum ke kak Hangyul.
"Oh iya, nanti kalian mau nonton jam berapa?"Tanya kak Wooseok.
"Malem juga gapapa gua mah. Besok kelas siang."Jawab kak Seungwoo.
"Hera besok kelas jam berapa?"Tanya kak Wooseok.
"Aku ada kelas siang, kak."Jawab gua.
"Dongpyo?"
"Gua ada kelas malem besok bang."
"Oh yaudah, malem gapapa kan? Hera gapapa pulang malam?"Tanya kak Wooseok lagi ke gua.
Kak Hangyul liat kearah gua dan gua langsung ngangguk.
"Gapapa dia mah, biasa juga di luar rumah sampe subuh."Ucap Yohan dan gua nganggukin.
"Kamu ngapain sampe subuh?"
"Mantau kafe depan kuliah dia bang, demen banget dia kesitu."Jawab Dongpyo dan gua senyum doang.
Yuvin ga lama balik dengan minuman dan langsung ngasih itu ke kita semua.
"Udah tau mau nonton jam berapa kalian?"Tanya Yuvin
"Pada mau nonton malem."Jawab gua dan dia langsung ngeliat ke jam tangannya.
"Abis ini beli tiket aja dulu, baru jalan. Setuju ga?"Tanya kak Wooseok dan semuanya mengangguk setuju.
—
KAMU SEDANG MEMBACA
kaku - lee hangyul
Fanfiction"Jadi orang hati hati sedikit bisa gak sih? Kamu gatau saya harus begadang tiga hari untuk menyelesaikan ini?" Yoo Hera tidak sengaja numpahin susu coklat di atas tugas Lee Hangyul, dari sana cerita mereka dimulai. [semi-baku, receh]