duapuluhdua

2.4K 397 41
                                    

Selama kelas berjalan, pikiran gua kemana mana.

Sumpah, berantakan.

I don't want to admit this, tapi gua yakin pikiran gua berantakan karena kemarin.

Yuna dan kak Hangyul.

Pelukan tepat di depan gua.

Gua ngehela nafas dan nunggu kelas selesai, masih ada sekitar lima menitan.

Yohan hari ini gaada di kelas, karena kemarin lagi tanding taekwondo.

"Hari ini cukup sampai sini saja. Tugas kemarin jangan lupa di kumpul besok."

Dengan itu, gua beres beres dan langsung keluar.

Untung gua udah selesaiin tugasnya kemarin, gausah pusing pusing buat nugas lagi hari ini.

Itu kelas terakhir gua untuk hari ini, untungnya.

Gua baru keluar kelas dan seperti bisa, kepala gua nengok ke belakang.

Dan sialnya, gua liat kak Hangyul dan Yuna lagi jalan bareng, tangan Yuna ngelingkar di tangan kak Hangyul.

"Cih."

Gua langsung buang muka dan jalan ke arah parkiran untuk pulang.

"Hera!"

Lagi lagi, suara kak Hangyul terdengar di kuping gua. Gua pun pura pura ga denger dan terus jalan ke arah parkiran sambil keluarin handphone.

"Hera, saya mau ngomong."Ucap kak Hangyul sambil narik pelan tangan gua.

Gua muter badan dan ngeliat kak Hangyul sendiri, Yuna ada di pintu parkiran sambil nyilangin kedua tangannya depan dada dan natap gua sinis.

Gua ngeliat ke kak Hangyul.

"Ada apa kak? Aku harus pulang cepat hari ini."Ucap gua dan kak Hangyul natap gua bingung.

"Kamu gapapa? Mama kamu—"

"Gapapa."

Bohong.

Bohong banget.

Gua pulang ke rumah jam segini? Di semport nyokap dulu yang ada.

"Mau ngomong apa kak? Aku harus buru buru."

"Kamu kenapa menjauh?"

Gua hampir aja ketawa denger itu.

"Udah jelas kan? Kenapa nanya lagi deh kak?"Tanya gua sambil ngambil helm gua di atas motor

"Apa saya berbuat salah? Atau apa itu karena Yuna?"Kali ini, gua terdiam. Gua gabisa jawab.

Gua benci buat ngomong jujur kalo gua kaya gini karena Yuna.

"Hera."

"Gapapa kak. Gausah di pikirin."Ucap gua sambil naik ke motor buat nyalain dan mundurin motornya.

"Anggep aja kaya dulu. Aku cuman cewe yang numpahin minuman ke tugas kakak dan kakak ga suka sama aku. Urusan kita cuman sampai situ. Duluan ya, kak."

"Ngapain kamu di rumah jam segini?"Tanya nyokap pas gua baru aja masuk ke rumah.

Gua ngehela nafas pelan dan ngelepas sepatu gua.

"Kenapa ga jawab?!"Teriak nyokap.

"Aku capek, ma."Ucap gua. Kagetnya, suara gua terdengar sangat lemah.

"Aku ke kamar."Ucap gua dan nyokap cuman diem. Gua nganggep itu sebagai jawaban iya.

Gua langsung ke kamar dan nutup pintunya pelan.

kaku - lee hangyulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang