Dengan panik dan takut gw melihat kearah orang bertopeng itu dan dia berjalan kearahku dan merantai kakiku kemudian melepas rantai yang mengikat tangan dan badanku.
Gw yang merasa bebas langsung berusaha memukul orang itu namun tak sampai, Dia berjalan keluar lewat pintu itu lalu membantingnya dengan keras.
Gw kebingungan apa yang harus aku lakukan? Melihat rantai itu, rantai itu mengarah ke-kursi besi dan dibawahnya ad sebuah penggilingan.
Aku kebingungan, apa yang harus kulakukan? Apakah aku akan mati disini? Aku tidak mau mati! Aku belum siap mati! Aku berdiri dan mencari cara lepas dari situ, aku mencoba memutus rantainya pakai gigi namun itu hanya menyakiti diriku.
Gw yang putus asa kemudian bersandar dikursi besi itu, mencoba berpikir apa yang sebenarnya terjadi? apa yang aku lakukan?. Gw mencari dan menemukan sesuatu dikantongku bertuliskan
"Mulailah dengan air mata penyesalan".
Aku tak tahu apa yang dimaksud mulailah dengan air mata penyesalan. Aku mencoba menggigit rantai itu tapi itu sia sia, aku berusaha melepas paksa rantai itudari kakiku tapi itu hanya menyakiti kakiku.
Aku yang putus asa terdiam dan mulai mengoceh sendiri.
"Seandainya aku tak menyianyiakan waktuku aku tak akan seperti ini, ini semua karena tuhan. Dia menciptakanku dengan penuh masalah yg bahkan tak bisa kuselesaikan. Andai aku bisa menyelesaikan masalah dengan ayahku aku tak akan seperti ini, aku tak menyakiti wanita itu, aku tak pindah kesini, dan tak akan ditangkap seperti ini. Dunia ini tidak adil! Dunia ini membuatku menjadi orang bodoh! Aku tak berguna apa yang harus kulakukan??"
Aku terus mengoceh, hatiku bergetar, pikiranku seperti dipenuhi penyesalan, aku memejamkan mata, berusaha mengingat apa yang dunia berikan padaku, perlahan kenangan soal ibuku mulai memudar, semua sarafku bergetar, otakku berusahan mencari keindahan dunia ini, perlahan aku meneteskan air mata bukan karena sedih berada ditempat ini tapi menyesal karena aku tak berguna didunia dan dunia tak berguna bagiku.
Tanpa sadar air mataku menetas terus sampai membasahi lantai dan masuk diselasela keramik lantai, dan tiba tiba "KRAKKK!!!" suara keramik lantai pecah, aku kaget dan melihat kerarah pecahan itu.
Sebuah foto seseorang yang aku kenal!!
*******************************
Baca terus cerita ini untuk mengetahui nasib si karakter utama! What Happened to Him?
Never waste your time. Continue reading the next part to find out the fate of the main character.
I hope you enjoy it.
Don't forget to follow me for the next story, vote as much as possible, share as much as possible, and give criticism in the comments column.
Instagram Author: @adepramoedya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Psycho: Chapter One [END]
Mystery / ThrillerSebuah cerita drama kehidupan, tentang seorang karakter utama yang tidak mensyukuri hidupnya dibalut dengan thriller dan sedikit gore. Cerita ini mengangkat beberapa masalah kehidupan sederhana hingga rumit. Felix Ariel Tanum, seorang mahasiswa yang...