♫•enam•♫

3.7K 456 31
                                    

•°•°•

Eunghh.” lenguh Mark yang baru terbangun setelah banyak tidur seharian ini.

Mark mengerjapkan matanya berulang kali lalu melihat ke sekeliling kamarnya mencari sosok yang selama seharian ini duduk di sofa kamarnya untuk menjaganya. Mark sontak terkejut saat melihat jam dinding menunjukkan pukul sembilan malam dan sosok yang dia cari tidak ada.

“Sial!” gerutu Mark karena lengah sehingga kini Donghyuck sudah pergi menemui pengusaha China itu.

Mark pun bergegas beranjak dari ranjangnya sembari memegang kepalanya yang sedikit pusing karena terlalu lama tertidur. Ketika Mark baru keluar kamarnya dia melihat Jaehyun sedang duduk gelisah di sofa ruang tamu.

“Kenapa kau di sini?” tanya Mark.

“Aku menunggu kabar dari Jisung yang menemani Donghyuck.” jawab Jaehyun seadanya terus menatap ponselnya.

“Kenapa kau tidak menemaninya juga?” tanya Mark datar.

“Kau fikir aku tidak mau?! Aku tidak bisa berada di dekat mereka. Mereka bertemu di hotel milik mereka sehingga hanya orang tertentu yang boleh disana.”

“Kenapa dia sangat bertekad menambah kekayaannya? Apa kekayaannya selama ini belum cukup?”

“Belum. Tujuh tahun yang lalu seharusnya kekayaannya lebih dari ini jika diikuti perkembangan zaman.”

“Lalu apa harus dengan mengikuti kemauan orang China itu?”

“Itu cara cepatnya—lebih cepat semua terkumpul maka Donghyuck bisa lebih tenang.”

Mark masih ingin melanjutkan pertanyaannya karena banyak hal yang membuatnya bingung namun harus terhenti saat mendengar suara bel pintu apartement Donghyuck. Dengan tergesa Jaehyun membuka pintu apartement itu berharap itu adalah Jisung dan Donghyuck.

Ketika Jaehyun membuka pintu dia tidak menemukan siapa pun namun hanya menemukan sebuah kotak. Jaehyun pun membawa masuk kotak yang terbungkus rapi itu dan meletakkannya di meja tamu.

Mark melihat kotak itu dengan wajah datarnya namun tidak bertanya apa pun karena melihat tulisan di kotak itu yang ditujukan untuk Donghyuck. Tidak ada lagi perbincangan antara Jaehyun dan Mark karena kini mereka sama-sama menunggu kabar dari Jisung walau dengan ekspresi berbeda, Jaehyun dengan wajah gelisah dan cemasnya sementara Mark hanya dengan wajah datarnya sembari memejamkan mata.

Cklek

Terbukanya pintu apartement Donghyuck sontak membuat mata Mark juga terbuka dan bersamaan dengan Jaehyun melihat ke arah pintu yang memunculkan Jisung dan juga Donghyuck. Jisung menatap nanar Donghyuck yang berusaha menunjukkan wajah angkuhnya dibalik wajah pucatnya.

“Bagaimana? Apa yang terjadi? Siapa Dia? Kau tidak apa-apa Hyuck?” cecar Jaehyun khawatir.

“Mark-shi, kau sudah bangun?” tanya Donghyuck dengan gayanya menghampiri Mark yang sedang menatapnya intens dan menempelkan punggung telapak tangannya di kening, pipi dan juga leher Mark.

Jaehyun menatap geram Donghyuck yang mengabaikan pertanyaannya lalu menatap Jisung penuh tanda tanya sementara Jisung hanya mengelengkan kepala lemah dan mengendikkan bahu tanda dia juga tidak tahu.

be my man ⑅ markhyuck vers ( on hold )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang