♫•dua belas•♫

3.2K 344 26
                                    

Sorry for typo(s)

Ada yang rindu ff ini? Nggak? Ydh sih :>

Btw aku pub work markhyuck baru, yeayy!

•°•°•

Setelah Yeri keluar kamar Donghyuck, Mark segera membalikkan tubuhnya untuk melihat keadaan Donghyuck. Donghyuck nampak menutup wajahnya dengan bantal untuk menyembunyikan tangisannya. Perlahan Mark merengkuh tubuh Donghyuck dan memeluknya erat berusaha memberikan kekuatan kepadanya. Donghyuck melepaskan bantal yang dipegang kemudian memeluk Mark dan mulai menangis terisak.

“Mianhe, hiks, mianhe, jeongmal mianhe Renjunie, hiks, aku tidak bisa menepati janjiku, hiks, mianhe,” ucap Donghyuck terisak. Tanpa bisa Mark cegah setetes airmata pun mengalir dari mata Mark yang sejak tadi sudah berkaca-kaca.

“Tenanglah,” ucap Mark berusaha mengeluarkan nada datarnya sembari tetap mengusap punggung Donghyuck.

“Aww, AKKHHH! AAGGKKKHHH!” tiba-tiba Donghyuck berteriak kesakitan memegang perutnya dan menggigit bibirnya agar tidak lagi berteriak.

Sakit kali ini terasa lebih sakit dari sebelum-sebelumnya. Secara reflek Donghyuck mendorong dan melepas pelukan Mark dan meremas perutnya untuk menahan sakit. Mark menjadi sangat khawatir melihat Donghyuck yang nampak kesakitan dan dia pun tidak tahu harus bagaimana.

Donghyuck, 

Mark mencoba mendekati Donghyuck dan menghalangi Donghyuck yang meremas kuat perutnya bahkan memukul-mukul perutnya karena geram sakitnya tidak kunjung hilang.

“PERGI! PERGI! Hiks, aww,” teriak Donghyuck mengusir Mark yang berniat mendekatinya.

Mark tidak menyerah dan terus mencoba mendekati Donghyuck namun Donghyuck tetap mendorongnya agar menjauh. Mark yang baru sadar dengan apa yang harus dilakukan segera menekan tombol darurat untuk memanggil dokter. Setelah itu Mark kembali berusaha mendekati Donghyuck yang mulai lemah karena merasa terlalu sakit.

“Donghyuck, bertahanlah,” ucap Mark bergetar memeluk Donghyuck.

“Kau, be-berubah, ku mohon pergilah,” gumam Donghyuck disisa kesadarannya kemudian dia tak sadarkan diri.

Ketika menyadari tatapan khawatir Mark, Donghyuck merasa Mark sudah tidak membencinya dan terlebih lagi Donghyuck merasa Mark memiliki perasaan lain pada Donghyuck karena itu dia ingin Mark pergi darinya. Mark menepuk pipi Donghyuck berulang kali agar Donghyuck kembali sadar namun Donghyuck sudah tak sadarkan diri.

“Donghyuck bertahanlah, ku mohon,” Mark tidak tahu ada apa dengan perasaannya sehingga bisa memohon kepada Donghyuck agar bertahan.

Yang dia tahu saat ini dia merasa sakit melihat Donghyuck tak sadarkan diri. Berulang kali Mark memanggil Donghyuck dengan airmata yang sudah menetes dan raut wajah paniknya.

Tidak berapa lama Donghyuck pingsan, Jeno datang dengan beberapa perawat. Mark segera membaringkan Donghyuck lalu mempersilakan Jeno untuk memeriksa Donghyuck.

“Bagaimana Donghyuck? ,Apa yang terjadi padanya? Kenapa dia menjadi sangat kesakitan tidak seperti sebelumnya?” tanya Mark panik dan khawatir.

be my man ⑅ markhyuck vers ( on hold )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang