♫•tujuh•♫

3.6K 428 22
                                    

Sorry for typo(s)

•°•°•

Flashback

Setelah kepergian Mark, Donghyuck nampak merenung memikirkan berbagai masalah yang menimpanya. Dia belum sempat menceritakan tentang pengusaha China yang merupakan Lucas dan belum juga menceritakan mengenai masalalunya yang ingin dia ceritakan pada Mark sebelum semua terlambat. Tapi Donghyuck berfikir dia harus menyelesaikan masalahnya satu persatu.

"Sudah lama kita tidak berbicara berdua seperti ini, sebagai teman atau sahabat." ucap Donghyuck tersenyum manis, sama sekali tidak menunjukkan wajah angkuhnya.

"N-Ne."jawab Yeri gugup. Donghyuck mengajak Yeri untuk makan siang bersama di sebuah cafe dekat sungai Han.

"Kau ingat dulu kita bertemu pertama kali di panti asuhan saat itu aku berusia enam tahun dan kau tujuh tahun. Aku menangis saat ibuku meninggalkan ku di panti asuhan dan kemudian kau datang memberikanku boneka agar aku tidak menangis lagi, kau tersenyum manis sehingga aku pun ikut tersenyum setelah itu kita menjadi sangat dekat. Kau ku anggap seperti kakakku sendiri." Donghyuck tersenyum tulus mengingat masa-masa indahnya saat di panti asuhan tempat tinggalnya dulu.

"Setelah dekat denganmu aku juga menjadi dekat dengan Doyoung hyung, Jaehyun hyung, Jisung dan teman-teman lain. Tapi selama sebulan di sana ada satu orang yang sepertinya selalu memandangku kesal dan tidak suka, yaitu Renjun."

"Ternyata itu karena dia marah kau memberikan boneka darinya untukku, wajahnya lucu sekali saat selalu cemberut dan kesal melihatku. Tapi untungnya dia tidak marah lagi setelah boneka itu ku kembalikan pada mu-bahkan dia menjadikanku adik kesayangannya." Donghyuck sedikit terkekeh namun semakin lama semakin sayu mengingat wajah orang yang dia bicarakan itu sementara Yeri hanya menunduk diam menunggu maksud dari Donghyuck membahas masalalu mereka.

"Maaf. Aku benar-benar minta maaf, mungkin kau kesal padaku setelah sekian tahun aku baru mengucapkan kata maaf itu padamu. Sejujurnya aku merasa tidak ada gunanya aku mengucapkan kata itu karena kata itu tidak akan bisa mengembalikannya ke sisi mu,"

"Tapi walau aku tidak dapat mengembalikannya aku berharap kau mau mengerti aku tidak bermaksud membuatnya pergi. Aku juga menyayanginya seperti aku menyayangimu. Aku bersedia melakukan apapun untuk menebusnya,"

"Termasuk jika kau menginginkan nyawaku." ucap Donghyuck menatap Yeri tulus dengan mata berkaca-kaca.

"Kau tidak akan bisa menebusnya dengan apapun. Dia tidak akan kembali-Renjunie suamiku tidak akan kembali." lirih Yeri yang juga mulai menangis.

"Aku tahu karena itu aku terima apapun yang kau lakukan padaku." jawab Donghyuck dengan airmata yang sudah menetes.

Donghyuck kali ini seperti Donghyuck yang lain, Donghyuck yang memiliki hati yang lembut dan tidak ada senyum atau seringaian angkuh menghiasi wajahnya. Yang ada hanya wajah sendu dengan senyum tulus.

"Tidak ada lagi yang ingin kukatakan. Aku pergi, aku tidak akan kembali ke kantor bisa kau urus semua pekerjaanku hari ini." ucap Donghyuck lagi setelah beberapa menit terjadi keheningan. Namun kini Donghyuck yang angkuh sudah kembali menyingkirkan Donghyuck yang lembut tadi.

"Walau maaf tidak bisa mengembalikannya tapi seharusnya kau mengucapkan kata 'maaf' sejak dulu sehingga aku tahu perasaanmu dan Aku tidak akan menyakitimu." lirih Yeri menatap kepergian Donghyuck dengan airmata yang juga sudah mengalir.

Sejak usia Donghyuck delapan belas tahun dan banyak masalah yang dia alami, dia menjadi berubah. Dia bertransformasi dari Donghyuck yang lembut dan murah senyum, menjadi Donghyuck yang angkuh. Sehingga Donghyuck menjadi sosok yang jarang sekali meminta maaf. Karena menurutnya itu akan menunjukkan kalau dia lemah. Terlebih lagi kata maaf tidak akan mengembalikan nyawa seseorang.

be my man ⑅ markhyuck vers ( on hold )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang