♫•sembilan•♫

3.7K 406 59
                                    

I miss y'all huwaaa

•°•°•

Sorry for typo(s)

•°•°•

Donghyuck terus memeluk erat Mark dalam tidurnya yang sebenarnya tidak benar-benar tidur.

Aku pasti akan sangat merindukan saat-saat ketika memelukmu.” batin Donghyuck menikmati pelukannya.

Tiba-tiba Donghyuck merasa Mark membalas pelukannya dan tentunya itu membuatnya senang walau dalam pikirannnya dia berfikir Mark melakukan tanpa sadar karena sedang tertidur. Merasa nyaman dengan pelukan itu akhirnya Donghyuck pun terlelap dengan senyum menghiasi wajahnya.

•°•°•

Pagi hari sudah tiba dengan pertanda sinar matahari sudah mulai menyusup masuk ke kamar inap Donghyuck melalui celah gorden jendela. Matahari sudah mulai meninggi dan sinarnya pun sudah mulai banyak masuk ke kamar itu namun tidak juga berhasil mengusik tidur dua orang yang nampak masih lelap dalam tidurnya dengan tetap saling berpelukan erat. Empat orang yang barus saja masuk melihatnya kemudian menghela nafas pelan.

“Dia nampak nyenyak dan nyaman.” gumam Doyoung berdiri dekat ranjang menatap sendu wajah sahabatnya.

“Sudah lama sekali dia tidak mengizinkan siapapun menemaninya saat tidur, dia tidak ingin orang melihat ketika dia bermimpi buruk tentang masalalunya—tapi sepertinya berada dipelukan Mark membuatnya tidur nyenyak dan tidak lagi mimpi buruk.” kali ini Jaehyun yang berbicara.

“Termasuk aku. Kenapa hanya pria itu yang diperbolehkan berada di dekatnya? Apa benar karena pria itu membencinya?” tanya Jisung dengan tatapan kesal merasa cemburu tidak bisa sedekat itu dengan orang yang dia sayangi. Dia juga kesal pada dirinya sendiri karena tidak bisa membuat kakak angkatnya itu nyaman seperti ketika bersama Mark.

“Kalian tahu yang membencinya banyak, jadi tidak mungkin karena itu bukan. Kita tidak bisa mengatur hati kita untuk merasa nyaman kepada siapapun, hati sendiri yang menentukan dia ingin bersama siapa.” ucap Jeno.

“Apa Donghyuck hyung benar baru mengenal Mark karena janjinya? Tapi kenapa semudah itu dia merasa nyaman berada didekat Mark? Bahkan dengan gilanya dia meminta Mark menjadi prianya hanya agar Mark bisa selalu didekatnya dan bisa terus diawasi.” ucap Jisung yang sedikit tidak percaya dengan alasan Donghyuck meminta Mark menjadi prianya.

“Kau benar, bukan itu alasannya.” gumam Doyoung. Semua mata memandang Doyoung seolah bertanya apa Doyoung mengetahui alasan sebenarnya.

“Itu karena dia ingin berada di dekat orang yang dia cintai sebelum akhirnya dia pergi—dari dunia ini.” lanjut Doyoung mulai meneteskan airmata. Ketiga orang yang mendengarnya nampak tidak percaya.

Doyoung pun menceritakan awal mula Donghyuck mengenal Mark sepuluh tahun lalu. Mereka berdiri di luar dekat pintu dan berbincang dengan suara tertahan berusaha tidak berteriak ketika terkejut dengan cerita Doyoung yang Donghyuck sembunyikan selama ini.

•°•°•

Eunghh.” lenguh Donghyuck dan menggeliat di pelukan Mark pertanda mulai terbangun.

Donghyuck mengerjapkan matanya berulang kali melihat sekeliling kamarnya dan matanya berhenti melihat jam dinding yang menunjukkan sekarang pukul sembilan pagi. Donghyuck menggerakkan kepalanya lagi menghadap wajah pria yang tertidur di sebelahnya. Donghyuck mengusap wajah tampan itu lembut kemudian mengecup bibir Mark sekilas berulang kali.

be my man ⑅ markhyuck vers ( on hold )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang