♫•tiga belas•♫

3.3K 331 75
                                    

Hai?

•°•°•

Hari pun sudah berganti dan Mark masih setia menunggu Donghyuck yang masih belum sadarkan diri. Mark duduk dengan terus menatap Donghyuck. Mark tidak tidur sama sekali karena dia takut jika terjadi sesuatu yang buruk pada Donghyuck saat dia tertidur. Tanpa diduga perasaan bisa berubah dari benci menjadi cinta bahkan hanya dalam kurun waktu beberapa bulan saja. Sepertinya itulah yang Mark rasakan kini pada Donghyuck. Tentunya Mark juga masih memikirkan Jaemin.

“Kau masih di sini?” tanya Jeno yang baru datang untuk memeriksa keadaan Donghyuck.

“Hm, bagaimana keadaannya?” tanya Mark tidak lagi menutupi kekhawatirannya.

“Aku hanya bisa berkata, untuk saat ini dia baik-baik saja, dia hanya tertidur karena obat tidur yang kuberikan,” jawab Jeno dengan suara dokternya berusaha santai walau dia juga khawatir dengan Donghyuck. Mark hanya mengangguk dan kembali duduk di tempatnya ketika Jeno sudah beranjak untuk keluar kamar karena dia sudah selesai memeriksa Donghyuck.

“Mark-shi, bisakah kau membantuku?” tanya Jeno pelan setelah memerintahkan perawat yang ikut dengannya tadi pergi terlebih dahulu.

“Katakan,” ucap Mark dengan wajah datarnya menatap Jeno yang bersiap duduk di sofa yang terletak di pojok ruangan dan berhadapan dengan Mark.

“Tanpa perlu menjelaskan lebih detail aku tahu kau mengerti maksudku, jadi aku akan langsung saja. Melihat kondisi Donghyuck yang semakin memburuk maka kita harus secepatnya melakukan penanganan dan pencangkokan hati, Namun, Donghyuck tidak akan mau melakukannya sebelum menepati janjinya yaitu menyerahkan seluruh harta Tuan Lee, jika kita memaksanya maka itu akan membuatnya lemah dan mungkin sulit bertahan di meja operasi, jadi jalan satu-satunya ialah membantu Donghyuck menyelesaikan janjinya," jelas Jeno.

“Lalu?” tanya Mark tidak sabaran walau masih dengan wajah datarnya.

“Kami akan menyerahkan seluruh harta Tuan Lee kembali padamu, Jaehyun dan Jisung sedang membuat surat-suratnya,” jelas Jeno lagi.

“Lalu?” tanya Mark lagi masih dengan wajah datarnya.

“Kau tahu alasan kenapa Donghyuck menunda-nunda pengembalian hartamu? Dia tidak ingin kamu dapat masalah dan bahaya karena ada beberapa orang yang mau melakukan apapun untuk mendapatkan hartamu, termasuk membunuhmu. Donghyuck sudah sering menjadi incaran, namun setelah seluruh harta kembali padamu maka mungkin kau yang akan menjadi incaran mereka,” jelas Jeno.

“Aku mengerti,” ucap Mark singkat.

“Kau harus berhati-hati, kau harus selamat, untukmu dan juga untuk Donghyuck,” ucap Jeno tulus.

“Baiklah,” ucap Mark pelan kembali menatap Donghyuck.

“Dan, bisakah kau membahagiakannya?” ucap Jeno lagi.

“Apa maksudmu? Apa kau berfikir ingin dia bahagia sebelum dia pergi?” tanya Mark tidak suka.

“Tidak, aku hanya ingin dia tenang dan bahagia tanpa banyaknya pikiran agar dia bisa tenang ketika melakukan pengobatan,” jawab Jeno membantah walau merasa yang dikatakan Mark mungkin saja terjadi.

“Baiklah,” jawab Mark kembali datar. Jeno menghela nafas sebentar sebelum akhirnya dia beranjak dari kamar itu.

•°•°•

be my man ⑅ markhyuck vers ( on hold )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang