A Smile of Encouragement

17 3 2
                                    

"Senyum Penyemangat"

Mata ini non-stop menatap pergulatan angka di sebuah papan. Dahi mengernyit menjadi lipatan dan patahan. Tinta menari-nari abstrak di kertas polos nan lugu. Sungguh depresi tengah mengerubungiku.

Kakiku mengayun menuju teras sekolah. Coba mencari udara segar yang tadi diculik sekelabat soal ujian yang membuat oksigenku melemah. Ah, otakku benar-benar buntu bagai jalan setapak di gang rumahku. Malas sekali rasanya terus berkutat menatap pertanyaan rumit dari para guru.

Kucoba memandang adik-adik juniorku yang tengah berlempar tawa di bawah sana. Tiba-tiba ku dapati sesosok gadis mungil yang tengah menyedekahkan barisan gigi rapinya. Ia tersinyum simpul ke arahku diikuti mata hitamnya yang menyapa lembut wajah kusutku. Sungguh ciptaan Allah yang sangat menyejukkan. Karbon dioksida dan segala macam zat negatif di tubuhku perlahan kabur. Aura manisnya membuat pikiran dan hatiku dimunculi energi positif yang berhambur. Otakku pun kembali encer siap menghantam soal rendahan yang takabur.

Ternyata rupawan lucu dari adik kecil tadi. Mampu menyuburkan semangatku yang hampir mati
Terima kasih atas tindakan kecil mulia yang baru saja kau cipta. Teruslah sebarkan senyum penyemangat jelita. Dari wajah tulusmu, Selvia (⌒o⌒)

~~~
Saya gak tau ini puisi atau apa soalnya kalimatnya kepanjangan jadi dijadiin paragraph aja wkwk.
Dan judulnya itu, I do apologize kalau jauh banget terjemahannya🙈
Fotonya Vivi gak saya upload karena saya gak mau orang tahu kecomelannya ♡😂

Selvia ialah seorang gadis mungil, adik kelas kesayangan saya. Saya suka memanggilnya Vivi ucul (kebalikan dari kata lucu). Saya sangat suka senyumnya dan suaranya. Ramah, lucu, dan menggemaskan. Alhamdulillah sekarang Vivi sudah kelas 12 SMA, semoga sukses ujiannya adek-adek gemash (。’▽’。)♡

My Words, My AdventureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang