"Apa Xylam ada di dalam?" tanya Madyan dengan dingin dan langsung tanpa basa – basi. Setelah mendapatan pencerahan dari kata – kata Ryan, ia langsung mendatangi lantai teratas dari rumah sakit yang baru hari ini dipijaknya. Lantai dimana pemiliknya bersemayam.
"Apakah anda sudah membuat janji dengan mr. Constain?" tanya seorang gadis modis yang Madyan tebak bahwa ia adalah sekretarisnya. Untuk kurang lebih ke seribua kalinya ia menghujat laki - laki itu lagi dalam hati. Kelakuannya masih sama, ia sedikit yakin bahwa sekretaris ini pernah disentuh olehnya, ini dilihat dari pakaian yang dikenakannya tentu saja laki-laki itu tidak akan kuat jika hanya memandangnya saja.
Melihat Madyan yang hanya diam, sekretaris itu melanjutkan "Anda tidak bisa bertemu dengannya jika belum membuat janji, Mr. Constain sangat sibuk hari ini. Lebih baik anda tahu juga kalau mr. Constain tidak akan pernah punya waktu untuk bertemu dengan pegawai rendahan seperti anda."
Madyan menatapnya tajam, matanya yang memang sudah tajam semakin bertambah. Merasa lelah untuk berbasa – basi ia langsung saja menerobos masuk tanpa mempedulikan sekretaris yang sudah panik mengejarnya.
Pemandangan yang tersedia setelah Madyan membuka pintu membuat matanya berkilat. Setelah beberapa tahun akhirnya ia bertemu dengan si brengsek itu lagi. Darah permusuhan mengalir di dalam tubuh keduanya, sepertinya memang benar bahwa Constain dan Deuthcer tidak akan pernah harmonis.
"Lepaskan tanganmu," ucap Madyan dingin setalah merasakan sebuah cekalan ditanganya.
"Lepaskan, Lex."
Akhirnya laki – laki itu bersuara juga, walaupun matanya masih fokus dengan setumpuk map yang berada di mejanya.
"Tapi, sir – "
"Keluar!" ucapnya lagi. Sekretaris yang dipanggil Lex itu menurut, dia keluar dengan wajah yang ditekuk. Sepertinya ia sedikit sakit hati tapi tidak aneh lagi bahwa laki-laki yang sekarang ditemui Madyan ini memang pandai menyakiti hati wanita.
Tanpa harus dibatasi oleh sopan – santun, Madyan langsung memasuki lebih dalam lagi ruangan atasanya. Ia juga langsung duduk di sofa yang sudah disediakan dengan posisi yang santai dan nyaman, seolah bawa laki – laki yang sangat sialan masih sangat tampan dan mempesona itu tidak akan mempermasalahkannya.
Madyan melirik Xylam sebentar kemudian menyinggungkan senyum sinis. "Sepertinya kau tidak senang bertemu dengaku lagi."
"Kau memiliki jawaban yang sama denganku."
Keduanya sangat mirip, suka memainkan sebuah kata – kata dengan dingin. Dari dulu hingga sekarang.
"Apa yang kau sedang kau lakukan disini?" tanya Madyan.
"Kerja."
"Kau tahu bukan itu maksudku."
New York dan sekitarnya adalah wilahyah kekuasan Deuthcer dan Madyan sedikit terkejut ketika Constain berada disini bahkan membangun sebuah tempat usaha sebesar ini disini. Karena setahunya dari dulu Constain sangat diharamkan menginjakan kaki disini dan sebaliknya juga Deuthcer sangat diharamkan berada di wilayah kekuasaan Constain. Apakah ini artinya kekuasaan Deuthcer sedikit menurun. Ah, Constain sialan.
"Kau harus mengucapkannya dengan jelas, Mady!"
"Madyan," ia mengoreksinya. "Kau bukan keluargaku jadi ucapkan namaku secara lengkap."
Xylam menutup bekas – berkas yang tadi sedang dibacanya. Ia menatap Madyan dengan dingin dan begitupun sebaliknya. Ia beranjak dari duduknya dan berjalan menuju sofa yang tepat berada di hadapan Madyan sambil membuka kancing lengan kemejanya kemudian menggulung lengan kemejanya sampai ke siku.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M JOYE
Romance(18+) Joye adalah seorang legenda dalam dunia kedokteran, ia menjadi incaran seluruh rumah sakit di dunia. Orang - orang tidak mengetahui bahwa ia menyandang nama Deuthcer yang merupakan salah satu keluarga terkaya dan paling berpengaruh di dunia...