6

367 26 4
                                    

"Kau mengenalku?" tanya Madyan. Ia sedang mengamati sosok pengganggu itu dari atas sampai bawah. Ia merasa mengal bentuk tubuhnya dan suaranya.

Tunggu –

Madyan melangkah cepat mendekati perempuan itu dan dengan sekejap tangannya sudah meraih masker yang dikenakannya dan melepaskannya secara kasar. Kacamata hitamnya bertubrukan dengan lantai dan menimbulkan suara yang dramastis. 

"Camila?"

Madyan melirik sinis karah Xylam dan hanya dibalasnya dengan satu alis yang terangkat.

_______________________________________

Madyan mengapit dagu Camila dengan ibu jari dan telunjuk tangan kananya, ia  memperhatikannya wajah ketakutan Camila dengan tajam.

Bertemu dengan Madyan disini rasanya lebih buruk daripada berada di neraka. Dari jutaan orang – orang Deuthcer kenapa harus Madyan? Wanita itu bahkan lebih buruk dari pada iblis.

"Lepaskan tanganmu, Mady!" Xylam bersuara.

"Jalang sialan!" Ia melepaskan jepitan tanganya dengan kasar.

"Jangan memakinya!"

"Sejak kapan?" tanya Madyan kepada Camila dengan dingin. Aura Madyan yang memang selalu menyeramkan sekarang seakan bertambah menjadi lebih menyeramkan.

"Itu bukan urusanmu, Mady."

Madyan tidak menghiraukan jawaban xylam, matanya masih fokus kepada Camila yang sedang menundukan kepala. "Kau menyukai Xylam?"

"Ya," jawab Camila sedikit serak.

"Sejak kapan?"

"Sejak ia berpacaran denganmu."

Plak!

Satu tamparan mendarat di pipi Camila. Jangan terlalu terkejut, Madyan memang wanita gila. Menampar seseorang dari masa lalu yang sangat disukainya bukan hal yang terlalu sulit untuk dilakukan.

"Diam, Beal!" Madyan menghentikan langkah Xylam yang berjalan mendekatinya dan Camila. "Ini urusanku denganya. Senang betemu denganmu lagi setelah sekian lama, Adik pungut."

Xylam menatap nyalang kearah Madyan tapi Madyan bukan wanita waras jadi ia merasa tidak takut.

"Jangan menyentuhnya lagi, aku memperingatkanmu, Mady."

"Jangan melarangku, aku memperingatkanmu, Beal."

Akhirnya Madyan menatap Xylam, dengan sama – sama tajam. Madyan bukan orang yang akan goyah hanya karena ditatap seperti itu, meskipun itu tatapan Xylam yang memang mengerikan tapi bukankah dirinya juga sama mengerikannya. Waktu sekolah menengah julukan mereka adalah Dangerous couple, karena Xylam dan Madyan sangat berbahaya disamaping keduanya mempunyai latar belakang keluarga yang berkuasa juga. Dan mereka berdua juga mempunyai tingkat kegilaan yang setara.

"Jadi kau mengkhianati keluargaku hanya untuk mendapatkan pria bekasku ini? Sejak kapan? Baru kali ini aku merasa ayahku sangat baik karena mau repot – repot membesarkan jalang sepertimu. Apa kau masih terobsesi untuk mengalahkanku, Camila?"

"Xylam sudah menikahiku."

"Lalu, kenapa?"

"Aku sudah memiliki beberapa saham dari Deuthcer dan sekarang aku sudah menikahi pria yang sangat kau inginkan, Madyan."

Madyan sedikit terkejut, disamping muka polos Camila itu ternyata ia adalah seorang yang serakah. Setidaknya Audrey lebih baik sedikit dari Camila karena ia memang mempunyai darah Wiliam tapi Camila? Ia sendiri bingung harus menyebutnya apa. Yang ia tahu Wiliam membesarkanya seperti anak sendiri walau tidak ada hubungan darah.

I'M JOYETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang