SUDAH tengah malam, dan Stevia masih terjaga dari tidurnya, sejak tadi ia bergerak berusaha memejamkan mata, tapi tetap tidak bisa. Sedangkan anak-anak yang lain sudah masuk alam mimpi sejak tadi.
Akhirnya, ia memilih keluar tenda, menikmati udara malam yang dingin.
Saat sedang sibuk menggosok-gosokan tangan, ponselnya berbunyi. Terdapat pesan masuk dari Rimba.
Hutan Rimba : Kenapa belum tidur?
Stevia celingukan, bagaimana Rimba tahu? Apaka cowok itu cenanyang, dukun, atau apa?
Stevia : Kok tau?
Hutan Rimba : Mau lihat Galaksi ga?
Stevia : Hah? Galaksi?
Hutan Rimba : Sini deh, lihat kiri
Sontak Stevia langsung menoleh, dan matanya memicing tajam tatkala melihat seseorang dengan jaket kulitnya di sana. Matanya langsung saja berbinar.
Ia berdiri dan belari kecil, memeluk Rimba seolah rindu yang ditabungnya hilang dibelikan semua. "Kamu kok gak bilang-bilang mau ke sini?" matanya mendongak, menatap Rimba meminta penjelasan.
Rimba terkekeh, merapikan anak rambut Stevia yang liar. "Kejutan,"
"Ish, sejak kapan kamu ke sini?"
"Tadi abis isya langsung ke sini. Oh iya, katanya mau lihat Galaksi?"
Stevia mengangguk semangat. "Emang ada?"
Rimba menuntunnya ke ujung bukit, tiduran di sana diikuti Stevia. Keduanya memandang langit malam itu yang terlihat sangat indah.
"Oh my god! So beautiful, cantik banget seriously!" mata Stevia tidak dapat menolak jika dia kagum pada langit itu.
"Coba lihat ke ujung sana," Rimba menunjukkan satu fenomena langit yang memang sangat luar biasa. Berwarna biru dengan banyak milyaran bintang bertaburan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Climber Couple
Novela Juvenil[ SUDAH TERBIT ] "Akan aku beri tahu kepada para pendaki, bahwa ada yang lebih indah dari gunung, yaitu kamu." ~Rimba Alfonso. Stevia Edelweiss, gadis biasa saja yang saat bosan hobinya cukup aneh, pergi ke hutan dan bermalam di sana. Hingga suatu h...